(23) We lost Minyoung

7.1K 981 40
                                    

Hari ini sudah 5 hari sejak Mark dirawat dirumah sakit. Dan hari ini juga Mark sudah boleh keluar dari rumah sakit.

"Kamu harus lebih banyak Istirahat ya, sampai lukamu benar-benar pulih. Jangan melakukan aktifitas berat dulu" nasihat Dokter pada Mark.

Mark hanya mengangguk lalu berterima kasih.

"Terima kasih dok," ujarnya. Dokter itu hanya tersenyum dan mengangguk.

"Kalau begitu kami pulang dulu, sekali lagi terima kasih" Pamit Taeyong.

Taeyong dan Mark pun segera keluar kamar dan menemui Hyun Rim yang sudah menunggu di depan pintu.

"Sudah?" tanyanya.

Mark dan Taeyong mengangguk bersama.

"Kalau begitu, mari pulang" Ajak Hyun Rim.
Hyun Rim dan Taeyong membantu Mark berjalan ke mobil. Sesampainya di tempat parkir, Taeyong segera mengambil remote mobilnya dan membuka kunci mobil.

Ia lalu membantu Mark naik ke mobil. Setelah itu disusul Hyun Rim dan Taeyong yang duduk di jok belakang.

"Sudah jam 11, kita jemput Minyoung sekalian ya?" Ucap Taeyong dan Hyun Rim hanya menjawabnya dengan anggukan.

Taeyong pun melajukan mobilnya menuju sekolah Minyoung. Dan tidak butuh waktu lama, mereka pun sampai disana.

"Tidak ada tempat parkir didekat sana, gimana dong?" Tanya Taeyong. "Kamu tunggu sini saja, biar aku yang menjemput Minyoung." Jawab Hyun Rim.

"Kalau begitu kita jemput berdua."

Hyun Rim menggeleng. "kamu disini saja, temani Mark. Lagian tidak jauh kok, kamu masih bisa mengawasiku dari sini." jawab Hyun Rim.

Tanpa menunggu jawaban dari Taeyong, dia pun segera keluar dari mobil dan berjalan menuju sekolah Minyoung.

Dari jauh Hyun Rim sudah dapat melihat Minyoung yang sedang berjalan keluar sekolah bersama teman-temannya.

Sesampainya disana, Minyoung yang baru saja keluar gerbang langsung berlari menghampiri Hyun Rim.

"ibu!!!" sapanya.

"Kok tumben Ibu yang jemput? Ayah kemana?" tanya Minyoung.

"Ayah menunggu di mobil bersama paman. Yaudah, yuk pulang." Ajak Hyun Rim.

Ia pun menggandeng tangan Minyoung dan berjalan menuju Mobil Taeyong.

Baru saja mereka berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Hyun Rim.

Hyun Rim menoleh ke belakang, dan menemukan seseorang dengan baju serba hitam.

"Barangmu terjatuh disana." Ucap orang itu.

"Ah benarkah? Terima kasih atas infonya." jawab Hyun Rim.

Orang asing itu pun berjalan meninggalkan Hyun Rim dan Minyoung.

"Sayang, tunggu disini sebentar ya. Ibu ambil barang yang jatuh dulu" Ucap Hyun Rim yang dibalas anggukan oleh Minyoung.
Hyun Rim pun segera berjalan meninggalkan Minyoung dan mencari-cari barangnya yang jatuh tadi. Dan masalahnya, ia sudah berjalan hingga depan sekolah Minyoung, dan dia tidak menemukan apa-apa.

"Kalau dia melihat bukankah seharusnya langsung dikembalikan?" gumamnya sambil mengecek tas kecilnya.

Dan Hyun Rim tidak menemukan satu pun barangnya yang hilang. Semua lengkap ada di tasnya.

"IBUUU!!!!"

Hyun Rim sontak menoleh, ketika Minyoung memanggilnya. Rahangnya terjatuh ketika ia melihat Minyoung sedang dibawa lari oleh orang yang memanggilnya tadi.

"MINYOUNG!!"

Ia pun segera berlari mengejar Minyoung, walaupun susah karena keadaannya sedang hamil.

Tapi terlambat, Minyoung dan orang asing itu sudah masuk kedalam sebuah mobil hitam.

Hyun Rim pun mempercepat langkahnya menuju Mobil Taeyong. Sesampainya, dia langsung masuk dan membanting keras pintu mobil.

"Sayang, man-"

"taeyong cepat kejar mobil itu!! Minyoung diculik!"

"Hyun Rim kamu jang-"

"AKU TIDAK BERCANDA!! CEPAT KEJAR!!"

tanpa babibu lagi, Taeyong pun segera memacu mobilnya mengejar mobil Hitam yang membawa Minyoung.

Mark pun yang berada dibelakang juga ikut panik. Tapi ia berusaha menenangkan Hyun Rim yang tangisnya sudah pecah.

Taeyong melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tapi ia tidak berhasil menyusul mobil didepan karena kecepatan mobil itu lebih tinggi.

Dan tepat saat di sebuah pertigaan, Taeyong kehilangan Mobil itu karena mobil penculik itu berhasil belok untuk menghindari Taeyong.

"sial, kita kehilangan jejak!"

"Taeyong, bagaimana ini? Bahkan kita tidak mengenal penculiknya, bagaimana bisa kita mencari Minyoung?" Ucap Hyun Rim ditengah isakannya.

"Maafkan aku, ini semua salahku. Aku tidak seharusnya meninggalkan Minyoung tadi."

Taeyong menghela nafasnya kasar. Sebenarnya ia ingin bertanya, mengapa Minyoung bisa diculik. Tapi menurutnya ini bukan saat yang tepat untuk menanyakan itu melihat keadaan Hyun Rim yang sedang menangis.

Ia memilih untuk membawa Hyun Rim dalam rengkuannya dan membiarkan Hyun Rim menangis di pundaknya.

"Sayang, tenang ya. Kita pasti segera menemukan Minyoung."

"Tapi bagaimana kalau penculik itu berbuat jahat pada Minyoung? Bagaimana kalau dia-"

"Sssttt Minyoung pasti tidak apa-apa. Kita doakan saja yang terbaik"

"Maafkan aku,"

"Ini bukan salahmu Hyun Rim"

"Tapi tetap sa-"

"Kak," panggil Mark.

Hyun Rim melepas pelukannya dan menoleh ke Mark.

"Aku berhasil mencatat plat nomornya. Nanti akan kucari bersama Kak Taeyong." Kata Mark.

"Good Job, Mark." Jawab Taeyong. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Hyun Rim lalu mengelus kepalanya pelan. "Jangan Khawatir, aku pasti segera menemukannya" Kata Taeyong.

"Sekarang kita pulang ya? Kamu harus istirahat, setelah ini aku dan Mark akan melanjutkan mencari Minyoung" Ucap Taeyong, yang dijawab anggukan oleh Hyun Rim.

tbc~

Pendek ya? Hehe.

Udah hampir klimaks, habis itu ending deh :))))


HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang