Comment kalian kutunggu ;)))
***
Setelah mengantar Hyun Rim, Taeyong dan Mark langsung pergi lagi menuju kantor polisi terdekat.
"Mark, kamu gak papa ikut aku?" tanya Taeyong.
Mark mengangguk "Lagian disana cuma duduk aja kan kak?"
"oke,"
"Kak, jangan ngebut dong. Pikirin keselamatan juga" tegur Mark, karena Taeyong memang mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Maaf aku sedang panik."
"aku khawatir Minyoung dibawa oleh sindikat penjualan anak" Ucap Mark tiba-tiba.
"Mark, jangan membuatku semakin khawatir!"
"atau mungkin musuh kakak? Kak Taeyong punya musuh?" tebak Mark lagi.
"Atau jangan-jangan..."
Taeyong menoleh ke arah Mark, mereka seolah memiliki pikiran yang sama.
"Seulgi?"
***
Sesampainya di kantor polisi, Taeyong dan Mark segera turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor polisi.
Mereka langsung duduk dihadapan seorang polisi. "Jadi, apa yang bisa saya bantu?"
"Tolong, pak. Anak saya diculik." ucap Taeyong.
"kami memiliki info penculik, saya sudah mencatat plat mobil mereka tadi" Lanjut Mark.
"bisa saya lihat, plat nomornya?"
Mark pun menunjukkan nomor plat yang tadi ia catat di ponselnya. Dan polisi itu pun mencatat nomor yang diberikan oleh Mark, dan memberikannya pada salah satu polisi yang sedang berkutat pada komputer di pojok ruangan.
"tunggu sebentar, mungkin butuh waktu 10 menit" ucap polisi bertubuh gendut itu.
Taeyong mengangguk. Ia dan Mark pin menunggu dengan sangat cemas.
Tak lama kemudian, ponsel Taeyong berbunyi. Ia membuka ponselnya dan menemukan sebuah panggilan dari telepon rumahnya.
"Hal-"
"halo, Pak Taeyong? Pak, Nyonya Hyun Rim dibawa paksa oleh laki-laki bertubuh besar pak!"
"Apa?! Bagaimana bisa?!!"
"ceritanya panjang pak, mereka semua besar-besar. Saya sampai dibikin pingsan!"
"kamu ini malah curhat! Ada info tentang mereka gak?!"
"sebentar, saya masih ngecek di cctv pak- eh!? Saya mendapat nomor platnya pak!!"
"Cepat kirimkan, saya tunggu!"
Beberapa detik kemudian sebuah pesan masuk di ponsel Taeyong. Pesan dari Seungcheol yang mengirimkan plat nomor si penculik.
"Pak, tolong lacak mobil dengan nomor ini. Istri saya diculik juga pak."
"Kak- Kok bisa?!!"
"Aku juga gak tau Mark! Pak tolong pak,"
"tunggu sebentar."
Air mata Taeyong tiba-tiba saja menetes. "Kenapa bisa seperti ini?!"
"Kak, tenang kak. Kita pasti bisa menemukan mereka"
"sudah Ketemu!!" pekik Polisi yang berada di pojok ruangan itu.
Taeyong dan Mark pun sontak berjalan menghampiri polisi itu, dan kemudian anggota polisi itu memberi tau Taeyong dimana mobil penculik Minyoung itu berada.
"Mobil ini berada di daerah Chang-dong, Dobong-gu" ucap polisi itu.
"Dan yang ini, sepertinya akan menuju lokasi yang sama"
Taeyong mendecak kasar "Aku tau tempat itu! Mark, itu rumah kosong milik Seulgi yang ditempati sebelum menikah denganku" ucapnya.
"Jadi benar pelakunya adalah Kak Seulgi?!"
Taeyong mengangguk mantap. "Biarkan aku kesana sendirian. Kamu ikut polisi saja, untuk berjaga-jaga. Aku ingin menyelamatkan Hyun Rim dan Minyoung dengan tanganku sendiri."
"Kak, Tapi itu bahaya!"
Mark kemudian mendesah pelan. "Kalau begitu, harus ada yang menjaga kakak. Aku tidak mungkin, karena kondisiku masih lemah"
"lalu siapa?"
***
Taeyong memasuki mobilnya dengan tergesa-gesa. Ia menyalakan mobilnya lalu memacu mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Sialan Kamu Kang Seulgi!"
Sebelum meluncur ke daerah Dobong, Taeyong terlebih dahulu pergi ke Perusahaan Ainsoft untuk menjemput kakak Iparnya.
Sesampainya disana, Ia melihat Mingyu yang sudah menunggu di luar.
Ia memarkir mobilnya dan membiarkan Mingyu masuk ke dalam. Dan Taeyong pun kemudian memacu lagi mobilnya.
"Taeyong, Apa ya-"
"Kak, Please jangan tanyakan apapun. Akan kuceritakan nanti saat Mereka sudah ketemu."
"o-oke"
Sampai akhirnya mereka berdua sampai di daerah Dobong-gu. Tepat, di tempat Hyun Rim dan Minyoung diculik.
Benar saja, Taeyong melihat mobil sport milik Seulgi terparkir disana didampingi 2 mobil besar berwarna hitam.Taeyong memarkirkan mobilnya dan keluar dengan tergesa-gesa. Ia kemudian berjalan memasuki rumah tua itu.
"KANG SEULGI!!"
Wanita berponi itu sontak menoleh. Ia yang sedang duduk disebuah kursi tua itu langsung berdiri.
"Woah, lihat siapa yang datang? Hai, sayang. Bagaimana kamu tau aku ada disini? Wah, pasti ikatan batin kita sangat kuat ya?"
"Berhenti bicara, Seulgi! Dimana Istri dan Anakku?!" bentak Taeyong dengan wajahnya yang sudah merah.
"Aku tidak tau? Kenapa kamu nanyain itu padaku?" tanya Seulgi yang sekarang berjalan menghampiri Taeyong.
Tangan nya bergerak untuk membelai pipi Taeyong, tapi berhasil ditepis olehnya.
"Aku tanya, dimana mereka?!"
Seulgi tersenyum miring. "Jadi kamu benar kesini untuk mencari mereka? Sayangnya keputusanku sudah bulat untuk menyingkirkan mereka!"
"Minyoung itu anakmu juga, bagaimana bisa kamu melakukan itu padanya?!"
"Ya, dia memang anakku! Anak pembawa sial yang sudah berhasil memisahkanku darimu!!"
"KANG SEULGI JAGA MULUTMU!!"
"Wah, Lihat. Kamu sudah berani membentakku ya? Hyun Rim, Minyoung sayang. Lihat, pangeranmu datang menjemputmu!!" Teriak Seulgi.
"Kamu datang kesini untuk menjemput mereka. Tapi sepertinya malaikat maut lah yang lebih dulu menjemput mereka." ucapnya.
"Bawa Dia keluar, dan Bakar rumah ini!" suruh Seulgi pada pengawalnya.
Kedua pengawal bertubuh besar pun menyeret Taeyong untu keluar, diikuti Seulgi yang juga keluar.
Dan tak lama kemudian ada seorang pengawal lain yang datang dengan menuangkan Minyak tanah dirumah itu.
"Kang Seulgi!!"
tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
Fiksi PenggemarSuka duka jadi istrinya Taeyong gimana? Baca aja deh, #9 on #taeyong [28/08/18] ❄❄ Start [07-04-18] End [17-06-18] -Lifa