Hyun Rim meregangkan tubuhnya yang masih dibalut Gaun putih itu.
Acara hari ini cukup membuatnya lelah, apalagi ia harus berganti baju dua kali.Acara pernikahan selesai pukul 4 dan sekarang sudah pukul setengah 5.
Hyun Rim memilih masuk kamar lebih dulu, sedangkan Taeyong masih berada didepan.Jika gaun yang pertama yang ia pakai tadi pagi cukup simpel, gaun yang ia pakai sekarang tidak.
Gaun itu memiliki resleting di punggung, sehingga membuat Hyun Rim kesulitan untuk melepasnya.
Tak lama pintu kamar terbuka, dan tampak Taeyong dengan jas yang sudah ia lepas.Taeyong masuk dan menggantungkan jasnya di gantungan baju.
"Taeyong, bisa bantu aku melepas resleting gaun?" pinta Hyun Rim.Taeyong menoleh, lalu ia menghampiri Hyun Rim.
Tanpa ragu ia menari resleting itu kebawah.
Sebenarnya Hyun Rim sedikit malu, karena Resleting tersebut panjangnya hampir sampai pantatnya.Taeyong berhenti saat resleting tersebut sampai pada punggung bagian bawah.
"Seterusnya, kamu bisa buka sendiri kan?"Hyun Rim berusaha keras menyembunyikan gugupnya "i-iya. Terima kasih" Ucap Hyun Rim lalu meraih handuk bajunya dan membawanya ke kamar mandi.
Ini adalah Malam pertama Hyun Rim menjadi istri Taeyong. Tentu saja ia sangat gugup.
Apalagi saat mengingat kata teman-temannya tadi saat acara."siap siap ya nanti malem"
"jangan lupa cerita ke kita, gimana malam pertamamu"
"Huh, pasti kamu bakal menikmatinya deh. Apalagi model Hot Daddy seperti Taeyong"
Hyun Rim menggelengkan kepalanya.
Ia jadi teringat film film dewasa yang pernah ia lihat.
"tidak tidak, Hyun Rim. Kau tidak boleh berfikir hal macam itu"Selesai mandi, Hyun Rim segera keluar hanya mengenenakan Handuk Bajunya.
Ia melihat Taeyong yang tidur tengkurap diatas kasur.
"sepertinya ia lelah" gumam Hyun Rim.Hyun Rim pun segera berjalan ke lemarinya dan mengambil sepasang baju tidur miliknya.
Lalu ia kembali ke kamar mandi untuk memakainya.Setelah selesai ganti baju, Hyun Rim lalu menghampiri meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya.
"Kamu udah selesai?"
Hyun Rim menoleh, ia melihat Taeyong yang sudah bangun dengan rambut acak acakannya."astaga, kenapa dia sangat tampan" batin Hyun Rim.
"Eh, Sudah. Kalau mau mandi, mandi saja" Suruh Hyun Rim pada Taeyong.
Taeyong mengangguk. Ia lalu mengambil handuk dari dalam lemari Hyun Rim dan segera mandi.15 menit setelah Taeyong mandi, Taeyong pun keluar dari kamar mandi, lalu menghampiri kopernya.
"Hyun Rim, tolong ambilkan sisir" Pinta Taeyong yang sedang mencari bajunya.
Hyun Rim pun segera mengambilkan sisir untuk Taeyong, dan ia menghentikan langkahnya saat melihat Taeyong hanya menggunakan handuk yang memilit tubuh bagian bawahnya saja.
"Astaga, Taeyong! Pakai dulu pakaianmu" Pekik Hyun Rim sambil menutup matanya.
Taeyong yang baru saja mengambil bajunya, berjalan menghampiri Hyun Rim. "Kenapa? Kan aku suamimu" Ujar Taeyong, lalu mengambil sisir yang ada ditangan Hyun Rim.
Blush
Pipi Hyun Rim memerah. ia masih belum siap dengan hal semacam ini.
Taeyong pun kembali ke kamar mandi, sambil membawa pakaian dan sisir nya.
Setelah Taeyong berganti baju, ia lalu berjalan menghampiri Hyun Rim yang sedang membaca Novel dikasur.
"Tidak masalah kan jika kita tidur berdua? Apa kamu mau aku tidur diluar saja?"
Hyun Rim mengalihkan pandangannya menuju Taeyong "Bukankah katamu, kamu suamiku. it's okay kalau tidur berdua. lagi pula diluar masih banyak saudara, nanti mereka berfikir aneh-aneh kalau kita tidur terpisah" Jelas Hyun Rim.
Taeyong tampak mengulum senyumnya. ia lalu berbaring disamping Hyun Rim, lalu memainkan ponselnya.
"ngomong-ngomong, Minyoung tidur dimana?" Tanya Hyun Rim.
"ia tidur dikamar tamu bersama ibu"
Hyun Rim mengangguk mengerti.
"Nggak capek?"Tanya Taeyong, basa-basi.
"Sedikit. Eum, kaki ku yang sangat lelah" Jawab Hyun Rim.
"Kakimu lecet tidak, seharian memakai heels?" Tanya Taeyong lagi.
Hyun Rim mengangguk. "sudah diobati?"
"Belum, aku hanya melapisinya dengan plester"
"luka yang belum kering tidak baik jika langsung diberi plester. Mana, biar aku obati" Kata Taeyong sambil mengambil obat merah dari meja rias Hyun Rim.
Taeyong pun meraih kaki Hyun Rim dan mulai mengobati kaki Hyun Rim bagian belakang.
Hyun Rim sendiri hanya bisa mengamati Taeyong dari tempatnya."Sudah selesai, biarkan mengering dulu, jangan diberi plester" Kata Taeyong lagi, sambil mengalihkan pandangannya ke Hyun Rim.
Dan..
Pandangan mereka bertemu.
"e-eh, Terima Kasih" Ucap Hyun Rim malu-malu.
Taeyong tersenyum, dan mengangguk.
"sudah kewajibanku, mengobati istriku" Ujarnya.Ia pun kembali ke tempatnya dan merebahkan tubuhnya.
"Jangan khawatir, aku tidak akan berbuat macam-macam" Ucap Taeyong.
"eh?"
"kita baru saja kenal, mana mungkin aku berbuat aneh-aneh. Ya, walaupun kita sudah menikah" Lanjutnya
Hyun Rim bernafas lega.
Dalam hati ia senang, ya memang ia belum siap untuk itu.
Tidur bersama seperti ini saja sudah membuatnya sangat gugup.Taeyong pun menutup matanya, dan mulai terlelap.
Hyun Rim sendiri masih belum bisa tidur.
Ini terasa asing.Ia tidak biasa tidur bersama orang, apalagi bersama lelaki.
Ia sudah berusaha keras menutup matanya, tapi hasilnya nihil.
Ia tetap tidak bisa tidur."Belum tidur ya?" Suara itu membuyarkan lamunan Hyun Rim.
"Eh, b-belum. Kamu sendiri belum tidur?" Tanya Hyun Rim balik, pada Taeyong yabg ternyata juga belum sepenuhnya tidur.
"Kamu gerak terus, gimana bisa tidur"Jawab Taeyong
"keganggu ya? Kalau gitu biar aku tidur diluar bersama ibu ya?" Tawar Hyun Rim.
Taeyong membalikkan badannya menghadap Hyun Rim. "Kamu bilang gak enak sama saudara kalau tidur terpisah. Cepat tidur, besok kita harus berangkat pagi" Kata Taeyong sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh Hyun Rim.
"Hm, baiklah. Selamat tidur"
"Goodnight"
tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
FanfictionSuka duka jadi istrinya Taeyong gimana? Baca aja deh, #9 on #taeyong [28/08/18] ❄❄ Start [07-04-18] End [17-06-18] -Lifa