Part 8

317 48 7
                                    


Sikap protektif Edgar semakin menjadi pada Mey, ia merasa seperti tidak memiliki kebebasan lagi, ke manapun ia pergi Edgar senantiasa akan mengikuti dirinya atau melarangnya. Memangnya pria itu tidak ada kerjaan lain apa?

Jadi, ia memutuskan akan mengerjai Edgar karena kesal dengan sikap pria itu, Mey pulang cepat dari toko lalu menuju apartemen Edgar, ia bahkan sengaja mematikan ponselnya. Seperti dugaannya, Edgar belum pulang bekerja. Sebelum melancarkan aksinya, Mey mengisi perutnya agar tidak kelaparan.

Setelah itu Mey memasuki kamarnya dan menuju lemari pakaian sambil membawa senter. Ia masuk ke dalam lemari sambil tertawa pelan membayangkan reaksi Edgar ketika tidak mendapati ia di manapun.

Sudah satu jam lebih Mey berada di dalam lemari namun belum ada tanda-tanda kehadiran Edgar, beberapa saat kemudian ia terkejut ketika mendengar suara Edgar memanggil-manggil namanya di dalam kamar, Mey cekikikan membayangkan ekspresi panik Edgar. Setelah itu ia tidak mendengar lagi suara pria itu, tapi Mey tidak ingin keluar dulu. Mengerjai Edgar beberapa jam lagi mungkin ide yang bagus.

***

Mey terbangun dengan rasa pegal di sekujur tubuhnya, awalnya ia merasa heran mengapa ia bisa berada di tempat sempit dan gelap seperti ini, lalu teringat bahwa ia masuk ke dalam lemari pakaiannya untuk mengerjai Edgar.

Mey tidak tahu sudah berapa lama di sana, jadi ia memutuskan untuk keluar dari lemari dan mendapati kamarnya hampir terang karena sinar matahari. Ia menatap jam di dinding dan jarum jam menunjuk angka enam.

"Sudah pagi?!" Mey buru-buru melesat ke kamar mandi lalu membersihkan diri setelah selesai ia memakai pakaiannya. Ia baru akan menyisir rambut saat telinganya mendengar suara-suara ribut di luar. Sejak kapan apartemen yang dihuni oleh Edgar dan dirinya bisa seramai ini?

Karena penasaran ia melangkah keluar kamar dan matanya membulat lebar melihat beberapa orang polisi dan orang berpakaian hitam sedang berada di ruang santai bersama Edgar. Sama halnya dengan Mey, semua orang di sana juga menunjukkan ekspresi yang sama.

"A-ada apa ini, Edgar?" Mey menatap Edgar meminta penjelasan, apakah semalam terjadi kejahatan di sini?

Edgar berjalan cepat menghampiri Mey lalu memeluk erat tubuh kecilnya, kakinya bahkan terangkat dari lantai karena Edgar memeluk sambil mengangkat tubuhnya. Setelah itu, ia melepaskan pelukannya dan memegang bahu Mey sambil mengecek keadaan gadis itu.

"Kau dari mana saja? Aku sangat cemas mencarimu. Di CCTV koridor, aku melihat kau sudah masuk ke apartemen kemarin sore tapi aku tidak bisa menemukanmu di manapun." Wajah Edgar terlihat sangat frustasi, ia meruntuki dirinya karena tidak pernah memasangkan CCTV di dalam apartemennya. Mungkin setelah ini ia akan memikirkan hal itu.

"A-aku di kamarku. Kau saja tidak melihatku." Sahut Mey gugup, ia tidak mungkin mengatakan pada Edgar bahwa ia mengerjai pria itu kemarin. Mey tidak menyangka bahwa Edgar akan selebay ini hanya karena tidak menemukan dirinya satu malam. Ia bahkan memanggil polisi? Yang benar saja? Ini baru satu hari, bagaimana jika Mey menghilang selama beberapa hari, ia yakin Edgar akan membuat kehebohan di kota.

"Kau menipuku?" Edgar menatap Mey penuh selidik. "Aku sudah berkali-kali memanggil namamu, dan kau tidak menyahut."

"Aku tidak menipumu." Memang kenyataannya Mey tidak berbohong.

"Ah, untuk kalian semua, maafkan saya karena membuat kehebohan ini." Mey membungkuk berkali-kali sebagai permintaan maafnya. Ia sangat malu sekarang, semua ini karena ulah Edgar.

[END] YOU FOUND ME (The Identical Girl #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang