Part 14

223 39 3
                                    

Abraham duduk di kursi kebesarannya, matanya menatap sebuah foto lama yang terdapat seorang anak lelaki kecil sedang tertawa lebar, terlihat sangat polos dan bahagia. Pikirannya melayang jauh ke beberapa tahun silam. Ia merasa bersalah melakukan ini, namun itu semua demi kebaikan anaknya. Buah hatinya yang sangat ia sayangi.

Ia tersentak saat mendengar keributan di luar ruang kerjanya, lalu pintu di buka dengan kasar. Ia menatap beberapa polisi berdiri di sana sambil mengancungkan senjata.

Abraham mengangkat dua tangannya sambil bangun dari duduknya. "Ada apa ini?"

"Silakan ikut kami ke kantor. Anda ditangkap dengan laporan penculikan seorang gadis."

Salah seorang polisi mendekati Abraham lalu memborgol dua tangannya dan membawanya keluar ruangan di ikuti oleh polisi lain. Abraham menatap anak buahnya yang tidak bisa berbuat apa-apa dan para pegawai yang menatap penuh tanya akan kejadian menghebohkan itu.

Di luar gedung, ia melihat sudah banyak wartawan di sana. Mereka memberondong pertanyaan pada Abraham yang hanya di tanggapi dengan keheningan. Ia enggan menjawab. Lalu polisi langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobil polisi yang akan membawanya ke kantor polisi.

***

"Dimana Abraham Maxwell?" tanya Edgar pada Jordan saat sampai ke kantor polisi.

"Masih di ruang interogasi. Polisi masih melakukan pemeriksaan, Tuan."

Edgar melangkah memasuki ruang di balik ruang interogasi. Lewat kaca dua arah Edgar bisa melihat Abraham duduk berhadapan dengan seorang polisi yang sedang menanyainya.

"Jadi, anda tidak tahu sama sekali tentang penculikan yang dilakukan oleh putra anda?" tanya polisi itu untuk kesekian kali.

"Ya." Dan jawaban yang sama Abraham keluarkan. "Saya memang membeli gadis itu, tapi saya tidak menduga bahwa Mike akan menculik dan membawa kabur gadis itu."

Sesaat polisi itu terdiam mendengar jawaban Abraham.

"Tapi mungkin saya tahu di mana Mike menyembunyikan gadis itu." Lanjut Abraham membuat polisi di sana bahkan Edgar menatap dengan penasaran.

"Dimana? Katakan!"

"Hutan Dering Woods."

Semua yang ada di sana termasuk Edgar terkejut mendengar jawaban Abraham. Mereka tidak menyangka bahwa Mike akan memilih hutan itu sebagai tempat penyekapannya. Dering Wood adalah hutan terseram yang di terletak kota kecil Pluckley di Kent, Inggris. Berbagai kejadian bunuh diri sampai pembunuhan terjadi di sana. Edgar semakin cemas mendengarnya.

"Bagaimana kau bisa yakin jika di sana tempatnya?" tany polisi itu hingga mereka kembali menanti jawaban dari Abraham.

"Karena beberapa tahun lalu, ia juga menyekap seorang gadis kecil di sana." Dalam hati Abraham berharap agar gadis yang diculik Mike selamat, tidak seharusnya dulu ia mengeluarkan Mike dari rehabilitas, hanya dengan mengatakan kejujuran ini Abraham berharap rasa bersalahnya dapat terhapus, walaupun itu tidak mungkin.

Mendengar jawaban itu Jendral Polisi langsung mengerahkan sebagian anggotanya untuk menuju lokasi kejadian. Edgar sendiri melangkah cepat ke mobil, sebelumnya ia sudah menyuruh Jordan dan beberapa anak buahya yang lain untuk menyusul.

Edgar mengemudi dengan kecepatan tinggi, meskipun terlihat tenang dalam hatinya ia sangat khawatir. Bagaimana keadaan Mey sekarang? Apa gadisnya itu baik-baik saja? Ia tidak akan memaafkan siapa saja yang berani menyakiti gadisnya.

Firasatnya benar saat mengatakan bahwa Mike adalah pria berbahaya yang akan mencelakakan Mey. Semoga semua belum terlambat, batin Edgar penuh harap.

***

Mey kembali meronta di atas tempat tidur. Sebelah tangan dan kakinya di ikat di tiang tempat tidur. Pergelangan tangannya memerah akibat ikatan tali yang kuat, semakin ia meronta maka tali itu akan semakin menyakitinya.

Tangis pilu Mey memenuhi kamar seram itu, ia sangat takut. Namun ia bisa apa, tidak ada yang bisa ia mintai tolong. Mey terdiam saat matanya melihat pecahan kaca di atas nakas. Ia mengambil salah satu kaca yang lumayan besar. Dengan menahan sakit di tangannya ia menggesek kaca itu dengan susah payah pada ikatan tali di kakinya.

Harapan Mey muncul karena tali itu akan terpotong. Dan berhasil.

Mey kembali berbaring di ranjang saat mendengar langkah kaki mendekati kamar itu. Sebelumnya ia sudah mengatur tali itu melingkari kakinya agar Mike tidak curiga.

Mike memasuki kamar itu dengan seringai mengerikan membuat nyali Mey menciut. Ia begerak tidak nyaman di atas kasur. Mike mengambil sebuah kursi kayu lalu duduk di dekat tempat tidur.

"Masih ingin kabur, hm?" tanya Mike dengan lembut namun terdengar mengerikan untuk Mey. Mey menggeleng takut membuat Mike terkekeh. Melihat wajah ketakutan itu membuat kepuasan tersendiri bagi Mike.

"Kau ingat pertemuan pertama kita sepuluh tahun lalu?"

Mey menggeleng takut, ia benar-benar tidak ingat bahwa ia pernah berjumpa dengan Mike sebelumnya. Hal itu membuat kemarahan di wajah Mike. Ia mencengkram dagu Mey dengan kuat hingga Mey meringis.

"Lihat, kau melupakan semua tentangku." Mike tidak mempedulikan air mata yang keluar dari mata Mey, ia malah semakin suka dengan seiring air mata itu keluar.

"Mungkin dengan ini kau akan ingat." Mike mengeluarkan dompetnya lalu mengambil sebuah foto dan menyodorkannya di hadapan Mey.

Dalam foto tersebut terlihat seorang remaja tampan yang Mey yakin adalah Mike dan di sebelahnya seorang gadis kecil sedang tersenyum lebar hingga matanya membentuk eyes smile. Mey tertegun melihatnya, gadis itu sangat mirip dengannya tapi Mey sangat yakin bahwa gadis kecil dalam foto itu bukan dirinya. Ada suatu hal yang membuat Mey yakin karena Mey melihat bahwa gadis kecil dalam foto itu tidak mempunyai tahi lalat di bawah mata kanannya.

Lagipula ia tidak ingat penah berjumpa dengan Mike sepuluh tahun lalu.

"Itu bukan aku." ucap Mey.

Mendengar jawaban itu keluar dari mulut Mey membuat Mike semakin marah.

"Kau tidak mengakuinya!" bentak Mike mengeratkan cengkramannya di pipi Mey.

"Sepuluh tahun lalu aku menemukanmu. Namun beberapa minggu kemudian kau menghilang dan membuatku gila mencarimu. Lalu tanpa kuduga kau datang kembali ke hadapanku dan bekerja di toko Ibuku. Suatu kebetulan yang sangat menyenangkan." Ucap Mike dengan suara mengerikan.

***

[END] YOU FOUND ME (The Identical Girl #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang