Part 4

363 53 16
                                    



Vote dan komen ya!

***

"Hari ini kita akan kedatangan pemilik toko ini!" Sherly mengatakan itu saat ia baru saja memasuki ruang ganti.

"Benarkah?" Mey menyahut antusias. "Mrs. Maxime akan berkunjung kemari?" jujur saja, Mey sangat ingin melihat rupa pemilik toko sekaligus pemilik resep roti yang terkenal lezat itu.

"Bukan! Tapi anak beliau yang berkunjung. Sudah dua tahun belakangan, anak beliau bantu mengelola toko roti pusat dan cabang lainnya, termasuk toko ini."

Semangat Mey pudar saat mendengar perkataan Sherly, padahal ia berharap Mrs. Maxime yang akan berkunjung.

"Mengapa wajahmu murung? Harusnya kau senang karena anak beliau sangat tampan. Kami saja menunggu setiap satu bulan sekali untuk momen ini." Mey melihat Sherly senyum-senyum, tanpa sadar Mey jadi ikut penasaran melihat keantusiasan Sherly. Mey mengedarkan pandangan, hampir semua pegawai di sana bergosip hal yang sama.

Seperti apa sih rupa anak Mrs. Maxime, mengapa semuanya sangat antusias?

***

Kesan pertama Mey melihat anak Mrs. Maxime adalah tampan namun raut wajahnya terkesan sombong. Saat awal pria itu memasuki toko, tidak sekalipun ia membalas sapaan para pegawai toko, tersenyum pun tidak pernah.

Sherly mengatakan, Pria itu bernama Mike dan berusia 27 tahun. Di umurnya yang masih muda, ia bahkan akan mengambil alih untuk mengelola perusahaan ayahnya. Tipe working holic sekali.

Namun, Mey sedikit bersyukur akan kehadiran bosnya itu, jika biasanya banyak pegawai yang malas-malasan bekerja tapi saat ini semuanya bekerja tanpa henti. Beberapa pegawai yang centil berusaha memperbaik citranya di hadapan Mike.

Mey menatap ponselnya, tak ada pesan dari Edgar. Biasanya Edgar tak pernah lupa mengirim pesan jika Mey selesai bekerja. Langit sudah sedikit gelap saat Mey keluar dari toko, satu persatu para pegawai sudah pulang. Tadi mereka memang mengadakan rapat kecil dengan Mike, sambil bertukar pikiran tentang penambahan resep baru untuk dijual.

Mey masih menunggu di depan toko, ia kembali menatap layar ponsel, mengurungkan niat untuk menghubungi Edgar. Bagaimana jika Edgar sedang mengadakan rapat? Bagaimana jika ia sedang bertemu klient penting? Mey menggeleng, ia tidak ingin mengganggu Edgar bekerja.

"Kau masih di sini?" Suara berat di sebelahnya membuat Mey kaget. Ia menatap seorang pria tampan yang berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat di bawah dadanya, terlihat sangat bossy sekali.

 Ia menatap seorang pria tampan yang berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat di bawah dadanya, terlihat sangat bossy sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, saya menunggu seseorang, Pak!"

Mey melihat Mike mengangguk.

"Bapak sendiri kenapa masih disini?" Tanya Mey saat melihat Mike masih berdiri di sampingnya.

[END] YOU FOUND ME (The Identical Girl #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang