Chapter 2 - Love at the first sight

6.7K 283 8
                                    

Kamu bukan hantu,kamu bukan binatang buas.namun,kenapa jantung ini berdetak cepat saat aku melihatmu?

***

Jakarta,2018.

Sang mentari telah menampakkan dirinya sejak beberapa jam yang lalu.Menyinari padatnya kota Jakarta,yang pagi ini sangat macet.

Suara berbagai kendaraan,ramainya orang yang berlalu lalang memadati ibu kota pagi ini.

Dapat terlihat,seorang gadis cantik dengan muka kusutnya dibalik kaca salah satu mobil diantara banyaknya kendaraan di jalan raya.

Gadis itu terus berkomat kamit,mengeluarkan segala kegelisahan yang ada dihatinya.Bagaimana tidak,dirinya harus sampai disekolah tepat pada jam 7 sedangkan jalanan saat ini sangat padat merayap

Memang itu juga merupakan kesalahannya yang tadi telat bangun.Mau bagaimana lagi,bukannya tidur cepat gadis itu malah menghabiskan waktu nya semalam dengan sibuk menonton drama korea favoritnya.

Jadinya telat bangun kan?

Gadis itu kembali melihat kearah jam tangan berwarna tosca di pergelangan tangan kirinya untuk yang kesekian kalinya.

Jam 06:50.

Oh tidak,sepuluh menit lagi pagar sekolahnya akan tertutup.Hal itu,semakin membuatnya sangat gelisah

"Pak Ben cepat sedikit dong.Udah telat nih saya" gerutunya kepada sang sopir

"sabar atuh non,ini macet banget" jawab Pak Ben

"ya tapi kalau gini terus,kapan saya sampai sekolahnya" gerutunya lagi

"Non Netha,non Netha.Udah tau macetnya kayak gini,saya mah bisa apa atuh" gerutu balik Pak Ben

"emang sekolahnya udah dekat?" Tanya Netha.Wajar saja,hari ini adalah hari pertamanya sekolah di Jakarta,setelah kepindahannya dari Surabaya beberapa hari yang lalu.

"udah dekat kok non,tuh di depan sekolahnya" jawab Pak Ben menunjuk ke salah satu bangunan besar yang letaknya tak jauh dari mereka saat ini

Netha hanya menengok kearah yang ditunjuk oleh Pak Ben,dirinya kembali menggerutu.Jarak sekolah itu dengan keberadaan mereka saat ini dapat dikatakan dekat.Kenapa pak Ben tidak bilang dari tadi?

"ya ampun pak Ben,kenapa gak bilang dari tadi sih.Tau gitu saya jalan kaki aja,ya udah saya pergi dulu" ucap Netha

"tapi non,tuan kan nyuruh saya ngantar non sampai depan gerbang"

"kalau saya telat,bapak mau tanggung jawab?" Pak Ben dibuat bungkam dengan pertanyaan Netha.

Merasa obrolan telah selesai,Netha langsung keluar dari mobil dan berlari ke arah sekolah yang tadi Pak Ben tunjuk.

Tak membutuhkan waktu lama,5 menit kemudian Netha telah memasuki gerbang yang sepertinya sebentar lagi akan tertutup.

"fiuh,akhirnya sampe juga.Untung gue gak telat" ujar nya lalu merapikan penampilannya yang mungkin terlihat sedikit berantakan akibat berlari tadi.

The Hope (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang