Chapter 23 - Kotak Misterius

2.1K 113 8
                                    

Bagaikan puzzle,satu persatu potongan mulai terkumpul untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi

***

Langit malam yang gelap itu tampak malu-malu menampakkan keindahan bintang dan bulan yang biasanya saling beradu untuk menyinari bumi walau hanya dengan cahaya yang begitu minim.Semuanya gelap tanpa ada cahaya setitik pun,hingga mungkin bila di dunia ini tak mengenal adanya lampu atau benda yang menghasilkan cahaya maka semuanya benar-benar gelap dan tak terlihat

Sama dengan kosongnya langit pada malam itu,terlihat seiras dengan suasana hati seorang gadis yang saat ini berdiri di balkon kamarnya dengan pandangan yang menatap ke arah langit.Suasana hatinya yang telah 3 hari terasa sepi karena memutus komunikasi dengan orang yang biasa mengisi hari-harinya

Deru nafas terlihat begitu tenang menghembus dari dua lubang hidungnya,sama dengan binar matanya yang menatap lurus dengan suasana tenang.Terlihat sedang tak mengalami masalah apa-apa ditengah suasana hati yang terus terombang-ambing

Devan.

Cuma itu nama yang menghiasi pikirannya saat ini.Ia benar-benar merasa hampa tanpa kehadiran cowok itu selama 3 hari belakangan

Sedang apa dia?apakah cowok itu juga memikirkan dirinya seperti bagaimana dia memikirkannya?

Netha sama sekali tidak tahu.Ditelinganya tersumpal earphone berwarna rosegold yang menyalurkan lantunan irama yang tampak sangat cocok dengan apa yang ia rasakan saat ini

Lagi dan lagi,Netha kembali menghela nafas tanda bosan.Saat ini adalah malam minggu tapi entah kenapa ia merasa semuanya lebih sepi dibandingkan dengan malam-malam saat dirinya tak memiliki kekasih

Terus dipandangi olehnya langit yang menyelimuti bumi pertiwi.Berusaha mengungkap apa yang ia rasakan pada malam kelabu melalui binar matanya yang terlihat rapuh.Desiran angin malam terus menyapu dirinya seakan mengejek tentang kesepian yang ia rasakan

"huft,andai aja sekarang Devan ada disini,apa mungkin bintang dan bulan juga akan muncul?" batin Netha terlihat seperti orang mengigau

Gadis itu kembali teringat tentang kejadian 3 hari yang lalu,bibirnya terlihat mengulum senyum dengan malu-malu seakan angin malam yang terus menemaninya adalah sosok cowok yang ia rindukan

Takut angin semakin menerpa tubuhnya dan membuatnya masuk angin dengan pakaian terbuka yang ia kenakan,Netha lalu memilih untuk masuk kekamarnya.Tak lupa dengan menutup pintu balkon yang dilengkapi kaca tembus pandang serta menarik gorden berwarna cream hingga menutup seluruh badan pintu

Pandangan Netha kemudian melirik kearah kalender yang menempel di dindingnya.Kalender yang didominasi warna putih tak lupa dengan gambar pemandangan yang menghiasinya.Dapat terlihat dengan jelas satu angka pada bulan ini yang ia lingkari dengan spidol berwarna burgundy disertai dengan tulisan kecil didekat angka itu yang bertuliskan 'birthday of my boy'

Senyum akhirnya tak lagi malu-malu untuk tertampak di permukaan wajahnya.Ada sedikit rasa senang bagi Netha saat menyadari suatu hal "three days left babe" bisiknya

Flashback

"Flo sekarang tanggal berapa?" tanya Netha antusias saat sesirat ingatan muncul di benaknya

"Tanggalkan dia saja jika memang dia menyakitimu terus" jawab Flo tak mengalihkan perhatiannya pada gelasbeker dihadapannya.Saat ini mereka memang tengah berada di laboratorium kimia

Netha mencebik kesal mendengar jawaban Flo,sepertinya otak sahabatnya itu sudah seperti benang kusut karena dipaksa untuk berhadapan dengan cairan-cairan aneh dan berbagai alat layaknya akan membuat ramuan seperti di film harry potter"tinggalkan Flo,lo kok malah baper sih,gue serius nih"

The Hope (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang