Extra Chapter - 1

1.2K 56 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Gadis berkepang dua yang memakai jumpsuit hitam dengan dalaman kaos berwarna cream itu mencebik kesal memandang seorang cowok yang tengah memakan kue red velvet dihadapannya.

Tangannya terulur mengambil kue itu dan menatap sengit cowok tadi yang saat ini justru menatapnya takut sekaligus terkejut

"Neth?kok lo disini?"

Gadis tadi semakin memasang wajah garangnya,seakan siap memakan cowok dihadapannya hidup-hidup "Kak Brata kok makan kue gue?ini tuh buat Devan bukan buat elo" gerutunya

Brata menampakkan cengiran khasnya "cielah,mana gue tau itu punya lo,makanya labelin dong"

"gue tuh udah bangun pagi-pagi untuk buat kue ini,elo malah enak-enakan makan tanpa tanya gue"

"iya deh iya,gue beliin sekarang khusus buat elo" kata Brata berusaha menenangkan Netha

"gak usah.Lagian Devannya udah datang,kue buatan gue itu spesial buat dia,kalau kue di toko-toko mah dia juga bisa beli kali" Netha mengeluarkan unek-uneknya,terlalu geram melihat kelakuan Brata

Sebelah tangan Brata menggaruk kepalanya yang tidak gatal,bingung harus berbuat apa "ya maaf adikku sayang,gue gak tahu itu punya Devan"

Mata Netha tampak berkaca-kaca,kue yang susah payah dibuatnya tadi pagi kini hanya tinggal seperempat.Sungguh sangat menyayat hati.

Brata sendiri yang menyadari hal itu semakin merasa bersalah,namun kemudian ia tiba-tiba menarik tangan kiri Netha yang tak memegang kue.

Brata menariknya hingga ke Ruang Tamu,tempat dimana Devan berada.Baru saja Devan menoleh,ia sudah dibuat sedikit terkejut dengan keadaan Netha yang seperti anak kecil yang kehilangan mainannya.

"Netha kenapa kak?" tanya Devan ingin tahu

Brata tak menjawab,melainkan ia langsung mengambil kue di tangan Netha.Tentu saja hal itu membuat Netha menoleh dan bingung.

"cewek lo buatin ini buat elo tadi pagi.Eh gak sengaja kemakan sama gue,makanya dia langsung mewek" jelas Brata

Netha merasa tak terima.Padahal dirinya hanya merasa sedih,tetapi mengapa Brata mengatakan seakan ia habis menangis seperti anak kecil?

Berbeda dengan Devan,ia langsung tersenyum geli dan mencoba kue buatan kekasihnya itu "enak kok,makasih ya udah dibuatin" ujar Devan seraya menatap Netha

"tuh,Devannya aja suka,gak usah nangis lagi lo.Gue tinggal kalian ya,daripada gue jadi obat nyamuk"

Netha menatap tajam kakaknya yang terlalu berhiperbola.Sayangnya Brata tak peduli,dan memilih pergi dari situ.

Sepeninggal Brata,Devan menaruh kue red velvet tadi diatas meja dan berjalan mendekati Netha "bener kamu yang buat kue itu?"

"nggak,Niko yang buatin,ya akulah Dev,nggak percaya emang?"

The Hope (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang