04

2.9K 125 2
                                    

"Terkadang aku lebih suka menyendiri. Karna dikeramaian saja aku sudah tidak dianggap."


~Milla Yuliana

*******


Pagi ini sangat cerah dan kali ini Milla tidak bangun kesiangan lagi karna semalam dia tidur lebih awal dari biasanya.

Ketika Milla keluar dari kamar Milla selalu mengucapkan "selamat pagi" walau ia tahu bahwa tidak akan ada yang menjawab ucapanya.
Milla tersenyum miris dengan keadaannya seperti ini. Hanya seperkian detik senyum mirisnya berubah menjadi senyuman manis.

"Oke Mill ingat pesan bunda anak bunda kuat gak boleh nangis" ucapnya menguatkan diri sambil tersenyum manis.
Milla keluar dari rumahnya dan menghampiri sepeda kesayangannya itu.

"Oke manis kita berangkat" ucap Milla pada sepedanya.

"Ingat ya manis jangan marah-marah terus. Kasian lah sama gue kalo tiap hari harus lari kesekolah." Lanjutnya sambil tetap mengayuh sepedanya.

"Mill!" Teriak Gea dan Gissa berbarengan di dalam mobil.

"Eh lo berdua. Napeh lo panggil gue? kangen ya? Iya sih gue emang ngangenin." Ucap Milla dengan pede nya.

"Na to dhe jis najis!" Jawab Gea dan Gissa serempak.

"Cie mentang-mentang kalian kembar ngomongnya aja barengan gitu. Gue jadi pengen punya kembaran kayak lo berdua seru kali ya" tutur Milla dengan senyum sambil membayangkan mempunyai kembaran.

"Asgede." Kata Gea sambil geleng-geleng kepala melihat Milla senyum sendiri.

"Astaga Ge bukan Asgede." Kesal Gissa sambil menoyor kepala kembaran-nya itu.

"Satu spesies kayak lo aja gue udah pusing. Apalagi nambah satu lagi. Mau jadi apa dunia ini." Lanjut Gissa sambil menutup wajahnya dengan tangannya seperti sedang mendapatkan masalah besar.

"Udah ah bacot mulu lo berdua. Gue mau kesekolah nih tar gue telat lagi kena semprot si mulut mercon lagi.

"ck. Lo bareng kita aja Mill sepeda taruh dibelakang." Ajak Gissa.

"Gue naik si manis aja Giss. Kasian tar dia kesepian tar samanya kayak lo." Ejek Milla.

"Salan lo!" Kesal Gissa.

"Lo mah Giss orang gila macam---" belum juga Gea selesai bicara. Terlebih dahulu Milla memotongnya sambil pergi menjauh.

"GUE GILA TAPI CANTIK. LAH LO APA CANTIK NGGAK JELEK IYA." Teriak Milla sambil pergi menjauh dari Gea.

"MILLA GILA STRES SINTING OTAK SETENGAH AWAS LO YA DI SEKOLAH!" teriak Gea yang masih bisa di dengar oleh Milla. Milla terkekeh mendengar teriakan Gea.
Ada kebahagian tersendiri bagi Milla ketika menggoda Gea ataupun Gissa.

Kurang dari dua puluh menit Milla sudah sampai di sekolahnya. Ia langsung memarkirkan sepedanya di parkiran sepeda motor siswa-siswi lainya.
Disekolah ini hanya Milla sajalah yang membawa sepeda. Tidak seperti siswa yang lain membawa dan memamerkan kekayaan yang sebenarnya bukan harta mereka melainkan harta orang tuanya.

"Untung gak telat." Ucapnya pada dirinya sendiri.

"Milla lo nyeb----" Milla langsung membekap mulut Gea karna Milla melihat satu orang yang akan ia usik setiap hari dimulai dari sekarang.

"Berisik!" Milla melepaskan bekapanya.

"Gue mau samperin Gipan dulu. Lo berdua ikut atau nggak?" Tanya Milla pada kedua sahabatnya.

MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang