Tinn... Tinnn..
Suara klakson diluar sana membuat gadis yang masih bergelut dengan selimutnya terpaksa harus membuka matanya.
Sudah berkali-kali suara klakson mobil terus saja berbunyi diluar rumahnya membuat gadis itu bangun dan dengan terpaksa berjalan keluar rumah.
Gadis itu mendengus, "Alah sialan lo berdua ngapain pagi-pagi buta kayak gini buat ulah didepan rumah orang?!"
"Bangun Mill!" Teriak Gissa setelahnya ia tersenyum lebar karna melihat ekspresi kesal dari Milla.
Ya, pagi ini Gissa dan Gea sudah berencana datang di pagi-pagi buta hanya untuk mengganggu sahabat gila nya ini.
"Persetan dengan kalian berdua!" Maki Milla lalu berbalik menuju pintu rumahnya.
Gissa dan Gea yang melihat Milla kembali masuk ke dalam rumah langsung turun dari mobil lalu menyusul Milla masuk.
"Sumpah lo makin jelek kalo cemberut gitu, Mill. Makin mirip emak kudanil tau gak." Ejek Gea membuat Milla mendengus.
"Persetan dengan kalian berdua! Gak tau diri. Teman macam apa kalian ini." Kesal Milla lalu kembali kekamarnya untuk melanjutkan tidur indahnya.
"Dasar kebo!" Teriak Gissa dengan suara melengking.
"Bacot lo berdua! Pergi sana kedapur. Banyak cemilan dikulkas dan jangan ganggu gue!" Teriak Milla membuat kedua temannya langsung berlari menuju dapur.
"GISSA SISAIN GUE! JANGAN DI ABISIN WOY!" teriak Gea dengan yang melihat Gissa sudah mengambil banyak cemilan yang ada dikulkas.
"BODO AMAT! GUE LAPER. MUMPUNG CEMILAN GRATIS GE, HAHAHAHA." jawab Gissa sama kerasnya dengan Gea
"Tuhan, mengapa kau berikan aku teman seperti mereka berdua, tuhan." Keluh Milla yang mendengar teriakan Gissa dan Gea.
Hari ini Milla, Gissa dan Gea datang kesekolah pas di jam istirahat. Jangan tanyakan kemana mereka bertiga saat jam pertama, yang jelas mereka sedang bermakan ria dirumah Milla. Jadi mereka datang ke sekolah di jam istirahat langsung pergi menuju kantin.
"Gue kenyang Mill, kenapa lo malah ajak kita ke kantin sih?" Tanya Gissa keheranan.
"Lo berdua kenyang, gue yang laper karna makanan semuanya lo berdua yang habisin." Dengus Milla lalu duduk tepat di meja yang biasa mereka tempati.
Gissa dan Gea yang mendengar itu hanya cekikikan atas ulahnya yang terkesan rakus itu.
Siomay dan jus mangga sudah ada dihadapan Milla saat ini membuat perut Gea dan Gissa kembali bersuara.
"Mill boleh cobain dikit?" Tanya Gissa yang sudah menyambar siomay milik Milla.
"Jus mangga lo keliatannya seger, Mill?" Tanya Gea lalu langsung menyeruput jus milik Milla membuat sang empunya kesal.
Milla mendengus, "Makan aja terosss.. sedot aja teross.. itu kan punya gue!"
"Elah Mill lo pe---" belum sempat Gissa menyelesaikannya seseorang sudah memotong ucapannya.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya nya dengan suara lembut.
Milla kenal suara ini dan refleks ia langsung menoleh ke arah suara itu.
"Ayulia?" Cicit Milla. Sedangkan Gissa dan Gea hanya memandang gadis yang ada dihadapannya dengan tatapan bingung.
"Kalo gak bol---" ucapan Ayulia terpotong karna Milla sudah berbicara lebih dulu.
"Mari duduk." Ajak Milla dengan senyum manisnya membuat Ayulia ikut mengembangkan senyumannya.
Ayulia duduk didepan Milla masih dengan senyum indahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]
Fiksi Remaja[Part Lengkap] [BELUM DI REVISI] "Gue gak suka sama lo!" Bentak Givan. "Nanti juga Gipan bakal suka sama Milla." Jawab Milla dengan senyum percaya dirinya. "Gak akan!" "Dengar ya Gipan, sekarang emang Gipan gak suka sama Milla tapi nanti Milla yakin...