Sayang? Mungkin saat ini yang sedang aku rasakan.
~Milla Yuliana~
*******
Habis sudah kesabaran Givan. Bayangkan pagi-pagi buta seperti ini ponsel-nya sudah berdering selama setengah jam lebih.
Dengan kesal Givan mengangkat telfon yang siapa lagi jika bukan si pengganggu nya itu."Mau apa lo hah?! Gue capek ngantuk mau tidur jangan gang----"
"Husssst. Givan pagi-pagi gak boleh marah-marah tau"
"Langsung to the point aja cepet gue masih ngantuk!"
"Gipan lihat deh ini jam berapa? Jam setengah lima kan. Gipan emang-nya gamau solat subuh?"
Givan terdiam.
Tidak ada jawaban dari Givan Milla pun melanjutkan ucapan-nya."Sekarang Gipan mandi terus wudhu abis itu solat subuh ya"
Di sebrang sana Milla berbicara sambil tersenyum walau senyum-nya tidak bisa terlihat oleh Givan.
"Yaudah kalo gitu telfon-nya Milla tutup dulu ya Gipan. Gipan juga jangan lupa sarapan."
Setelah itu telfon di matikan oleh Milla. Givan terdam.
Terkadang walau pengganggu dia juga sering mengingatkan Givan untuk tetap beribadah.Givan melihat banyak sekali pesan maupun panggilan masuk.
Gila
Gipan bangun heiGila
Gipan woy solatGila
Gipan Milla syantik disiniGila
Gipan woy keboGila
Sayang. Hihih.Gila
Gipan bangun dongDan masih banyak lagi pesan-pesan yang dikirim oleh Milla.
Rasanya mata Givan sakit melihat semua pesan yang dikirim oleh-nya.Givan beranjak dari tempat tidur-nya pergi berjalan kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelah itu menunaikan kewajiban-nya.
******
"Gipan!"Yang punya nama langsung pergi berlari menghindari seseorang yang memanggilnya dari belakang.
Givan benar-benar cepat saat berlari hingga saat ini sudah tidak terlihat dimana keberadaan-nya."Ihh Gipan ko lari sihh!" Kesal-nya sambil menghentak-hentakan kaki-nya.
"Lo cari si Givan?"
"Iyalah cari Gipan. Masa cari mantan yang udah bahagia sama pacar baru-nya sih"
"Eh si bangsat jawab-nya malah ngelantur!"
"Sekali-kali cari kita kek iya gak Ky?"
"Iya lo mah cari-nya si Givan mulu."
"Kelihatan banget jones-nya minta di cariin."
Milla langsung berlari menghindar umpatan dari Lucky dan Bobby.
Sejujur-nya sangat menyenangkan jika sudah menggoda dua jones itu."Cantik juga percuma kalo gesrek mah"
Lucky yang mendengar ucapan Bobby langsung menoyor kepala Bobby."Sakit bego!" Gerutu Bobby sambil mengusap-usap kepala-nya.
"Si oon punya temen sendiri masih mau di embat juga!" Kata Lucky lalu pergi menuju kelas dengan meninggalkan Bobby yang masih mengusap-usap kepala-nya.
"Si bangsat malah ninggalin. Tungguin woy"
Cukup sudah kali ini Milla lelah mencari Givan kesana kemari seperti mencari alamat yang dibawa oleh Ayu tingting tetap juga tidak bisa menemukan keberadaan Givan.
Benar kata Ayu tingting jika mungkin saat ini ia juga mendapatkan alamat palsu.Sudah mencari mengelilingi seluruh penjuru sekolah tapi tetap tidak menemukan Givan.
Sudah berkali-kali juga Milla Mencari Givan ke kelas-nya tapi yang dia temui bukan Givan melainkan dua jones."Sumpah gue capek banget." Ucapnya sambil melangkah masuk kedalam kelas-nya.
"Gipan!" Teriak Milla saat sudah berada di samping tempat-nya duduk.
Milla melihat Givan berada dalam kelas-nya sedang bersembunyi di-bawah meja tempat-nya duduk."Adullll pala gue!" Pekik Givan.
Kaget karna teriakan Milla."Aduhh Gipan bukan adul." Ujar Milla memperbaiki ucapan Givan.
"Alah sama aja."
"Gipan ngapain disini?" Tanyanya yang tidak dijawab oleh Givan.
Givan masih sibuk mengusap-usap kepalanya yang masih merasa sakit itu."Milla cariin Gipan tau."
"Gak tau-nya Givan ada-nya di kelas Milla. Di tempat duduk Milla lagi sembunyi-nya." Lanjutnya membuat Givan langsung menatap wajah Milla.
"Apa? Ini kelas lo!" Tanya Givan dengan wajah super kaget.
"Ihhh Gipan pura-pura budek deh." ada jeda. "Iya ini kelas Milla. Emang-nya Gipan gak liat itu ada Gissa sama Gea" lanjut-nya sambil menunjuk Gissa dan Gea.
"Hai kak!" Sapa Gissa dan Gea sambil tersenyum.
"Lo berdua kenapa gak kasih tau gue kalo ini kelas ini cewek gila." Kesal Givan pada Gissa dan Gea.
Pasal-nya mereka tidak memberi tahu bahwa ini adalah kelas Milla cewek yang paling dihindari oleh Givan."Kakak kan gak nanya" jawab Gissa.
"Jadi ngapain juga kita kasih tau." Tambah Gea dengan senyum tertahan.
Bisa dilihat Givan sedang menahan kesal yang amat warbiazah."Jangan-jangan Gipan sengaja lagi ke kelas Milla buat bikin kejutan" goda Milla sambil menurun naikan alis-nya.
"Gak Usah ngelantur" jawab Givan sambil mendorong kening Milla dengan telunjuk-nya.
"Sakit tau!" Protes Milla sambil mengerucutkan Bibir-nya.
Givan tidak Menjawab protes dari Milla."Gipan mau kemana?" Tanya Milla yang melihat Givan berjalan menuju pintu.
"Bukan urusan lo!" Jawab Givan setengah teriak.
Semua orang yang ada di dalam kelas diam memperhatikan Most Wanted vs cewek gesrek."Gipan jangan galak-galak dong. Nanti jelek-nya nambah lho. Kalo Gipan jelek Gak ada yang suka lagi sama Gipan." Ada jeda. "Tapi gak papa deh Gipan jelek aja terus biar gak ada yang suka sama Gipan selain akoh" ucap Milla sambil cekikikan.
Givan yang muak akan ucapan Milla pergi dengan cepat dan setelah itu seisi kelas tertawa karna ucapan Milla yang tidak jelas.
******
Jangan lupa vote+komen😊
Semoga suka😊
Next part:))
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]
Подростковая литература[Part Lengkap] [BELUM DI REVISI] "Gue gak suka sama lo!" Bentak Givan. "Nanti juga Gipan bakal suka sama Milla." Jawab Milla dengan senyum percaya dirinya. "Gak akan!" "Dengar ya Gipan, sekarang emang Gipan gak suka sama Milla tapi nanti Milla yakin...