"Lelah? Pasti ada saatnya aku merasakanya. Tapi saat ini aku masih ingin bertahan untukmu."
~Milla Yuliana~
*******
Rasanya hidup Givan sangat kacau saat munculnya Milla. Givan yang bawel ketika sedang bersama teman-temanya tiba-tiba menjadi cuek ketika berhadapan dengan Milla. Givan yang jarang sekali marah tiba-tiba sering sekali marah jika sudah berhadapan dengan Milla.
Ntahlah mengapa sebegitu tidak sukanya Givan pada Milla. Givan rasa itu pantas karna sejak awal pertemuanya dengan Milla Givan selalu terkena sial."Van gue rasa kayaknya lo gak suka banget sama si Milla?" Tanya Bobby.
"Gue Benci sama dia" jawab Givan masih dengan memandang game yang sedang dimainkanya.
"Alah benci-bencin nanti suka." Cibir Lucky.
"Enak aja lo! Gak mungkin gue suka sama dia" selak Givan tak terima.
"Liat aja nanti lo pasti bakal suka sama dia" yakin Lucky sambil menatap Givan.
Givan tidak menyahut. Dia lebih memilih diam sambil menikmati permainanya. Givan memang bukan seorang gamers tapi dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game atau membaca komik.
Hanya suara dari game yang sedang di mainkan oleh Givan Lucky dan Bobby yang memecahkan keheningan.
"Astajim gue kalah." umpat Bobby sambil mengusap kasar wajahnya.
"Alah kalahan lo Bob" cibir Givan.
"Bukan gue yang kalahan tapi tuh game-nya susah Van." Sergah Bobby membela diri.
"Emang Lo main apa sih Bob?" Tanya Lucky yang merasa penasaran dengan game yang dimainkan oleh Bobby.
Pletak..
Givan menoyor kepala Bobby keras. Karna merasa kesal melihat Bobby. Givan yang memainkan game mobile legends Lucky yang memainkan point blank dan Bobby apa-apaan ini dia malah memainkan game plants vs zombie. Bahkan game yang dimainkan Bobby adalah game yang sama yang dimainkan oleh Zahra adik Lucky.
"Aduh Sakit woy main toyor-toyor aja kepala gue" protes Bobby sambil mengusap kepalanya.
"Malu nyuk sama si Zahra." Ejek Lucky.
"Bodo amatan lah."
Dan setelah itu mereka hanyut kembali dalam dunia game."Gue pulang dulu deh" kata Givan sambil beranjak dari ranjang Lucky.
Givan dan Bobby saat ini memang sedang berada di rumah Lucky."Elah cepet amat lo udah mau pulang aja" kata Lucky masih nggan mengalihkan pandangannya.
"Iya Van cepetan amat lo udah mau pulang aja." Tambah Bobby.
Givan tidak menyahut. Dia langsung pergi menuju pintu kamar Lucky.Givan membawa motor dengan santai menikmati suasana sore yang hangat.
"Andai aja lo masih disini" gumam Givan.
Givan berhenti dtaman kota yang tidak begitu ramai seperti biasanya.
Ntah apa yang sedang dipikirkan Givan saat ini. Yang jelas saat ini ia sedang ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu siapapun.********
Saat ini Milla sedang berjalan sendiri menuju taman kota yang memang sering kali Milla datangi ketika sedang merasa sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]
Teen Fiction[Part Lengkap] [BELUM DI REVISI] "Gue gak suka sama lo!" Bentak Givan. "Nanti juga Gipan bakal suka sama Milla." Jawab Milla dengan senyum percaya dirinya. "Gak akan!" "Dengar ya Gipan, sekarang emang Gipan gak suka sama Milla tapi nanti Milla yakin...