19

2.5K 86 2
                                    

Milla duduk bersama kedua sahabatnya itu sambil membicarakan banyak hal dari mulai kakak kelas sampai adik kelas pun jadi bahan obrolan mereka.

"Giss.. Lo tau gak si Rifky sama si Disya ternyata pacaran lho" kata Gea dengan serius.

"Disya anak kelas sepuluh?" Tanya Gissa menanggapi.

"Iya Ge, padahal kan dia kalo ketemu udah kek tom and jarry ya." Kata Gissa sambil memikirkan beberapa hari yang lalu dimana ia melihat Disya dan Rifky bertengkar.

"Iya bener tuh Giss. Eh Mill ko lo gak ikut ngomong sih?" Kata Gea sambil memandang Milla.

"Apa? Disya sama Rifky? Gue udah tau lama keles" jawab Milla santai.

"Ko lo gak bilang bilang kita sih Mill" kata Gissa cemberut.

"Lo gak nanya" jawab Milla sekenanya.

"Lo tau?" Bisik Milla dengan raut wajah serius.

"Apa Mill?" Tanya mereka berdua.

"Sini gue bisikin." Kata Milla sambil kepalanya maju kedepan.

Gissa dan Gea mengikuti apa yang disuruh oleh Milla.

"Sini......" kata milla dengannya yang maju sudah hampir dekat dengan kepala kedua sahabatnya itu yang melakukan hal yang sama seperti yang Milla lakukan..

"Ternyata......."

"Pala gue setan!"

"aduhhhh"

"Hahahaha" Milla tertawa sambil terpingkal pingkan menertawakan kedua sahabatnya dengan mulut masih mengeluarkan sumpah serapah untuknya.

Tawa Milla mereda ketika matanya bertemu dengan mata Givan yang berada dipintu masuk kantin.

Milla melihat Givan membawa kotak nasi yang tadi pagi ia berikan padanya.

Gissa dan Gea yang melihat Milla tiba-tiba tersenyum kini melihat apa yang membuat temannya yang satu ini berhenti menertawakan dirinya dengan kembaran gilanya itu.

Hanya senyum yang Milla tampilkan tiba saatnya dimana Givan kini sudah berada dihadapannya.

"Mill gue toilet dulu." Kata Gea bangun sambil menarik tangan Gissa.

"Lo aja sanah sendiri ke kantin gue masih mau makan" jawab Gissa masih setia dengan kursi yang ia duduki.

"Anter gue elahh." Kata Gea menarik paksa tangan Gissa.

Setelah kepergian Gissa dan Gea, tak ada kata yang keluar dari mulut mereka berdua sampai akhirnya Givan yang meletakan kotak makan Milla diatas meja.

"Tuh kotak makan lo!" Kata Givan ketus.

"Givan yang makan?" Tanya Milla.

"Bobby sama lucky" jawab Givan sambil pergi meninggalkan Milla sendiri.

Milla hanya menatap nanar kepergian Givan. Givan terlalu ketus saat berbicara dengannya bahkan terbilang sering membentak Milla.

"Kapan Gipan bisa bersikap lembut sama Milla?"

*****

Saat ini Milla sedang memainkan ponselnya dengan senyum sumringah.

Karna ia sedang saling bertukar pesan dengan seseorang. Eits, seseorang itu bukan Givan melainkan Alwi. Ya siang tadi sepulang sekolah Milla bertemu dengan Alwi yang menawari tumpangan, berhubung ban sepeda Milla bocor kembali dan ia juga harus pergi ke kafe milik Aldo karna hari ini adalah jadwalnya manggung disana, dan dari sanalah mereka saling bertukat nomor ponsel.

MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang