15

2.5K 88 4
                                    

Masih disini dengan nama dan perasaan yang sama.

~Milla Yuliana

******

Sudah lima belas menit berlalu Milla masih setia berdiri di parkiran sekolah menunggu seseorang yang selalu membuatnya tersenyum bahagia saat mengganggunya.
Milla menunggu dengan cemas. Pasalnya kedua sahabatnya sudah tiba di sekolah lima menit yang lalu sedangkan orang yang sedang di tunggu nya belum terlihat juga sampai saat ini.
"Ishh, Gipan kemana sih, buat khawatir aja nih" ucap Milla sambil melihat sekelilingnya mungkin saja Givan bersembunyi darinya.

Sudah terlihat jelas raut wajah khawatir yang nampak jelas diwajah cantik Milla. Jangan tanyakan Milla sudah menghubungi Givan atau belum. Jelas Milla sudah menelfon Givan puluhan mungkin sudah ratusan kali Milla menelfon Givan dan hasilnya sama tetap tidak ada jawaban. Milla juga sudah mengirim pesan ribuan kata akan tetapi tidak ada satupun yang di balas oleh Givan bahkan kali ini di baca saja tidak.

"Udah yuk kekelas aja, mungkin kak Givan gak masuk sekolah hari ini." Ucap Gissa sambil merangkul pundak Milla.

"Ish gue khawatir deh Giss sama Gipan." Jawab Milla dengan lesu.

"Lo udah nanya Kak Lucky sama Kak Bobby kenapa Kak Givan gak masuk kelas hari ini?" Tanya Gea yang di jawab anggukan kecil dari Milla.

"Gue udah nanya mereka berdua. Mereka berdua bilang gak tau Gipan juga semaleman gak ada kabar." Cicit Milla

"Yaudah istirahat kita ke kelas kak Givan buat nanyain lebih jelas kemana kak Givan hari ini" Gissa menjeda "Tapi sekarang kita ke kelas dulu bentar lagi bel masuk." Lanjut Gissa sambil menarik lengan Gea dan Milla.
Milla yang mendengar ucapan dari Gissa langsung tersenyum lebar dengan berjalan mendahului kedua sahabatnya.

"Giss, Gee, cepetan dong jalannya lama amat sih" teriak Milla pada Gissa dan Gea.

"Yaelah lo Mill tadi aja muka lo lesu bener. Sekarang aja bagian Gissa bilang jam istirahat mau ke kelas Kak Givan semangat banget." Teriak Gea yang berada dibelakang Milla.

"Dasar kecebong anyut semangat bener." Cibir Gissa.

"Yelah jomblo tau apa sihh tentang doi." Ejek Milla

"Sialan." umpat Gissa.

****

Milla menatap rumah yang ada dihadapannya menatap dari atas sampai bawah rumah yangg di pagari besi tinggi. Milla hanya menatap seseorang yang saat ini berada di depan halaman sedang duduk sambil memainkan ponsel. Baru saja Milla akan memanggilnya orang itu sudah terlebih dahulu masuk kedalam dengan menutup pintu besar itu.
Milla menekan bel yang berada di pojok pagar rumah.
Keluar seorang laki-laki paruh baya dengan pakaian khas satpam itu.

"Cari siapa neng" tanyanya.

"Saya cari pacar saya pak. Pacar saya ada didalam bisa bukakan gerbangnya?" Jawab Milla dengan pede nya membuat satpam itu bingung.

"Pacar? Disini mah tidak ada atuh yang namanya pacar, neng" jawab satpam itu polos.

"Saya cari Gipan, pak." ucap Milla sambil tersenyum.

"Oh den Givan. Sebentar saya buka pagarnya." Ucap satpam itu sambil membuka pagar rumah Givan.

"Makasih pak." Ucap Milla tersenyum sambil pergi masuk kedalam halaman rumah Givan.

Milla berjalan menuju pintu utama rumah Givan, tidak menunggu waktu lama Milla langsung mengetuk pintu rumah Givan.

Tok tok tok..

"Assalamu'alaikum." Ucap Milla

"Walaikum Sallam." Jawab seseorang di dalam sana.

Pintu rumah terbuka lebar dengan keluarnya wanita paruh baya.
Wanita itu tersenyum memandang Milla begitupun sebaliknya.

"Cari siapa?" Tanyanya.

"Saya cari Gipan tan." Jawab Milla sambil menarik lengan wanita paruh baya itu dan menciumnya.

"Temannya Givan?" Tanya nya sambil menuntun Milla agar masuk kerumahnya.

"Otw pacar tan." Jawab Milla sambil cengengesan.

"Alah kamu bisa aja" wanita itu menjeda "Tante lupa, kenalin nama tante Maya, Mama nya Givan. " lanjutnya memperkenalkan diri.

"Mama nya Gipan?" Ulang Milla.

Maya hanya tersenyum melihat Milla yang sedang salah tingkah karna baru mengetahui jika dirinya adalah Mama nya Givan.

"Silahkan duduk" ucap Maya yang dijawab anggukan kecil dari Milla.

"Kamu tunggu sebentar ya tante mau kebelakang." Ucap Maya yang dijawab anggukan kecil.

Setelah Maya pergi meninggalkan Milla seorang diri diruang tamu, seseorang turun dari atas tangga menuju bawah.

"GIPAN!" Teriak Milla.

"Lo!" Givan menjeda "Lo ngapain dirumah gue!" Lanjutnya sambil turun kebawah berjalan mendekati Milla.

"Gipan sini duduk" ucap Milla yang mengabaikan pertanyaan Givan.

"Siapa yang suruh lo masuk rumah gue?!" Tanya Givan dengan suara yang makin keras. Sebelum Milla menjawab, Maya sudah terlebih dahulu menjawab pertanyaan Givan.

"Mama yang suruh Milla masuk" ucap Maya.

"Kenapa Mam---"

"Gipan kamu sakit? Kenapa gak masuk sekolah? Aku nungguin di parkiran lho. Memangnya kamu gak kasihan sama aku? Nanti kalo aku digodain sama cowok-cowok yang kurang kasih sayang gimana? Kalo aku diculik gimana? Nanti spesies mahluk manis kayak aku berkurang satu lho. Nanti Gipan kang----" ucapan Milla terhenti karna bekapan tangan Givan yang menutup mulutnya.

"Ngaco lo!" Ucap Givan masih dengan posisi tangan membekap Milla. Sedangkan Maya hanya terkikik geli melihat kelakuan mereka berdua.

"Cepet-cepet pergi deh lo dari rumah gue!" Ucap givan masih dengan tangan membekap mulut Milla.

"Ipaan luapas kapannya" jawab Milla dengan suara yang tak jelas.

"Ngomong apa sih lo!" Ucap Givan.

"Inua luapas!" Jawab Milla.

Givan yang mengerti akan maksud Milla, melepaskan bekapannya.

"Gipan gila ya! Mau bunuh akoh perlahan karna kehabisan napas?!" Ucap Milla sambil melipat tangan di dada dengan bibir mengkrucut.

"Iya gue mau bunuh lo! Tunggu sini gue ambil pisau mau tusuk lo" jawab Givan enteng.

"Ish Gipan jahat!" Milla melangkah mendekati Maya yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan menggelengkan kepala "Tante, Gipan jahat masa spesies kayak aku mau dimusnahkan sih." Adu Milla pada Maya.

"Sudah-sudah kalian ini seperti kucing sama tikus saja" lerai Maya "kamu sudah makan?" Lanjut Maya sambil memandang Milla

"Belum tan" jawab Milla cengengesan.

"Kamu ini, yaudah makan sama tante yuk" ucap Maya sambil memandang Milla.
Tidak butuh waktu lama Milla langsung mengangguki ucapan Maya.

"Kapan mahluk sepesies toa masjid itu musnah ya-tuhan" Batin Givan

*****

Sekian lama akhirnya publish juga😁
Oke oke ini tuh authornya sibuk sama tugas sekolah yang baru masuk ehh ternyata tugas numpuk *plak curhat mulu😂

Oke oke next part guys:))

MY SENIOR IS MY BOYFRIEND [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang