Pagi yang cerah sunrise yang mengkilau indah langka, oh ya lupa,kenalin nama gue Andika anak kelas XI mipa 3, gue sekolah di SMA 4, pagi ini gue berangkat naik motor bareng Adam, sahabat gue dari kecil... Dia anak kelas XI mipa 4, satu sekolah sama gue, dari SD sampai SMA.
Sesampainya di gerbang sekolah, gue disambut sama anak-anak osis yang begitu gw benci, karna ya... Gue bukan tipe anak organisasi
"Selamat pagi, kak" sapa seorang cewe yang gue pastikan anggota osis.
"Pagi jugaaa" jawab Adam dengan senyuman manis menggodanya.
"Ah, ngapain sih lu sapa balik tuh anak osis?!" kata gue kesel, itu nggak penting menurut gue.
"Yaelah napa sih, suka suka gue lah,lagi juga kalo disapa tuh ya sapa baliklah" jawab Adam sambil senyum senyum kek dugong.
Pas gue liat para anak osis yang jaga digerbang, mata gue ngeliat tuh cewe anak osis yang tadi masih ngeliatin gue.
"Apa lu liat-liat?!" sentak gue, sambil melengos.
Mungkin karena takut, anak cewe itu memalingkan pangangan sembari menunduk, dan melanjutkan tugasnya untuk menyapa yang lain,
"udah ah, ayo buru ke kelas, gue banyak pr nih" kata gue dengan kesel, satu detik gue terasa sia sia begitu aja.
Bel istirahat berbunyi, gue harus ngumpulin pr gue yang belum selesai dari hari kemarin.
"Dam anterin gue ke ruang guru yuk,buat ngumpulin nih tugas"ajak gue
"yaudah buru,abis itu ke kantin laper nih gue"jawab Adam
Di lobi gue lari biar bisa ngumpulin prnya,tiba-tiba
BRAK!!
"WAT DA?! eh lu jalan liat-liat kek?!" kata gue sambil ngerapihin baju gue yang sedikit acak acakan akibat insiden tadi.
"Aduh duh, maaf maaf nggak sengaja.." katanya sambil menunduk, dan memungut beberapa lembar kertas yang berjatuhan, ya gue si bodo amat.
"Next time be better kalo lu jalan liat ke depan, karena orang yang jalan itu ada di depan lu bukan di bawah!" kata gue sambil melengos pergi, fiks mood gue ancur seketika dan gue yakin hari ini hari yang buruk.
"Dik! Parah lu, bantu bantuin kek mungutin kertas... Melengos aja, kasian kali..." kata Adam, yang jalan di samping gue.
"Not my business, dia masih bisa mungutinnya kan... Ya yaudah" kata gue cuek, toh ya dia juga masih punya tangan lengkap.
"Woi! Sebenci itukah lu sama anak osis, ada apa sih sampe lu benci banget?" tanya Adam yang penasaran.
"Stop ok! Can you shut up please?!!" kata gue sedikit menyentak.
"Pokoknya lu harus minta maaf, she is a girl, believe me dia pasti sakit hati sekarang" kata Adam sambil ngerangkul pundak gue.
"NEVER! i don't even care, karna dia nggak terlalu berpengaruh dalam masa sekolah gue" kata gue sambil melepas rangkulan Adam.
"You should dude, nanti gue yang nemenin" kata Adam sambil menepuk pelan bahu gue.
"Whatever" dan gue hanya melengos supaya lebih cepet sampe ke ruang guru.
KRIIIIINNNGGG
bel pulang berbunyi
"Dik, gw punya komik baru nih,tentang zombie" kata Adam dengan semangat dan menunjukan komik barunya tersebut.
Kita memiliki kesukaan yang sama yaitu bermain game yang bergenre zombie, ntah kenapa kita suka banget sama yang namanya zombie bahkan suatu ketika kita berdua kena bully oleh kaka kelas karena terlalu asik menghayal tentang keberadaan zombie
"Gue juga abis selesai download game nih, yang pasti tentang zombie" ucap gue
"judulnya apaan dik?" tanya Adam
"left 4 dead sama state of decay" jawab gue
"ayo ah balik,kita mainin tuh game" ajak Adam
"ayo"jawab gue
Akhirnya kita pulang,kerumah masing-masing , abis itu adam main ke rumah gue buat mainin game baru yang abis didownload...
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Human
ActionSekumpulan undead yang berjalan,dan terus berjalan,virus yang terus berterbangan menjadikan orang-orang terinveksi menjadi para undead.....akankah para survivor bisa selamat? grrrrrrr...