setelah sampai di ruang osis, dan bergegas ke ruang osis dengan dikejar para zombie. Dan kita masuk langsung menutup sekaligus mengunci pintu.
"Dik, ini gimana? Nih anak berdua pingsan kayanya" tanya Adam panik.
"tenang tenang, Pram tolong bikinin air anget, Luthv kamu cari minyak kayu putih di laci, Dika tolong kamu siapain makanan buat mereka, Adam bantu aku, buat kasih mereka alas" suruh Nadia yang handal dalam PPGD
Sembari yang lain lakukan apa yang disuruh Nadia."Nih, minyak kayu putihnya Nad" ucap Luthv sambil memberikan minyaknya.
"Nih air angetnya Nad" ucap Pram.
"Mana kainnya, buat kompres mereka berdua? Boloon siahhh" ucap gue aneh sama temen gue yang satu ini.
"okay okay gue cari dulu" jawab Pram langsung mencari kain.
"Dam, tolong kasih minyak nih tempelin aja deket hidungnya, ihh pucat banget mereka berdua" jawab prihatin Nadia.
"Eh... Tunggu tunggu, mereka bukan salah satu dari mereka kan?" tanya gue.
"Ya bukan lah, aneh kamu Dika" jawab Nadia.
"Yakan takut aja" balas gue.
"Hhhmmm, udah kamu siapin makanan aja" jawab sinis Nadia.
"Iya iya bawell" ledek gue.
Setelah dikompres juga, setelah 30 menit Dian sudah sadar, dan dia makan karena dia sudah 1 hari menahan lapar, sedangkan Icha masih belum sadar, ntah nih bocah mati apa pingsan.
"Ehhmmmm, aku dimana?" tanya Icha yang setengah sadar.
"Dasar kebo, lama banget sadarnya dah" ledek Luthv.
"Namanya juga pingsan Luthv" jawab langsung Nadia.
"Kasih minum tuh bocah" suruh Adam, dan gue langsung memberinya minum.
Setelah Icha sadar dan makan, semuanya beristirahat, semua tidur kecuali gue dan si minecraft human ya siapa lagi kalo bukan Luthv.
"Dik, batere gue low ada chasan kagak lu?" tanya Luthv sambil menghampiri gue.
"Ada, ambil aja tuh di kelas gue" jawab bohong gue.
"Dih yang bener, gue lagi belajar nih" ucap Luthv.
"Belajar apaan lu main game juga daritadi" ucap gue bingung, si Luthv belajar apa?.
"Belajar bunuh zombie lah, kan diminecraft juga monsternya zombie"
Jelas Luthv."Yeh itu mah cuman pencet-pencet doang, beda sama zombie yang asli"ucap gue.
"Eh Dik, gue tadi dapet kotak paku, daripada tongkat baseball lu gitu-gitu aja, mending lu pakuin deh biar lebih sakit" saran Luthv.
"Oh iya ya, mana ambil pakunya ama palu gih, ayo kita modifikasi" suruh gue yang langsung dikerjakan sama Luthv.
Setelah beberapa paku telah tertancap ditongkat baseball gue, sedikit berat tapi ya lumayan untuk menghancurkan para zombie.
"Nih chargerannya, tadi mau minjem" ucap gue sambil ketawa kecil.
"Si kampang, bilang tadi chargerannya dikelas lu!" kesal Luthv.
"Hehehe, canda canda aelah, ya kali gue juga butuh" jelas gue.
"Yaudah mana sini chargerannya, gue mau tidur juga" ucap Luthv sambil menyarger hpnya.
Malam yang sangat sepi, hanya kesunyian yang ada malam ini, dan yang bikin gue kesel, ahhhhh! Suara dengkuran dari Luthv yang berisik.
Dor dor dor
To be continued
Author: okay guys segitu dulu buat ceritamya,buat saran atau kritiknya silahkan koment aja okay? Masih banyak keseruannya dicerita ini.
Salam author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Human
ActionSekumpulan undead yang berjalan,dan terus berjalan,virus yang terus berterbangan menjadikan orang-orang terinveksi menjadi para undead.....akankah para survivor bisa selamat? grrrrrrr...