the start of a fierce battle

60 13 16
                                    

ADAM~


Baru pertama kalinya gue sama Dika berantem sampai begini, apa gue salah? Atau memang Andika yang salah? Tapi tetep harusnya gue bantuin dia, gimana pun dia tetep sahabat gue.

"Dam mau lewat jalan mana? Dam?" tanya Pram.

"Eh sorry sorry, disitu yang cepet yang mana?" tanya gue terlalu memikirkan Dika sama Luthv.

"Jangan ngelamun bahaya, lewat jalan tol aja biar cepet" usul Aldy.

"Iya tuh kak Adam, lewat jalan tol aja lebih cepatkan" usul Dian.

"Yaudah iya, Pram kita lewat jalan tol,kira-kira berapa jam kita sampainya?" suruh gue.

"Disini sih 2 jam, soalnya ada kecelakaan ntah apa" jawab pram.

"Ohh yaudah nggakpapa kita lewat tol aja" jawab gue.

"Siap komandan!"jawab Pram dan semua ikut ketawa akan kata-kata Pram barusan.

Setelah 15 menit akhirnya kita memasuki pintu masuk tol lingkar luar Karawang, pemandangan yang sangat menyedihkan, semua telah menjadi zombie, tidak ada yang tersisa dari jalan tol ini kecuali bangkai-bangkai mobil yang berserakan yang ditinggal oleh para pemiliknya.


"Gimana keadaan kak Andika di sekolah?" tanya Icha sedih.

"Kak Dika nggakpapa kok tenang aja" jawab Nadia.

"Cuman kak Dika yang selalu ngehibur dan nemenin Dian, karna Dian udah nggak punya siapa-siapa lagi, kak Dika yang nyelamatin Dian" Ucap Dian yang sedikit bikin gue sedih.

"Dam, lu beneran mau tinggalin Dika? Lu kan temen kecilnya" ucap Pram.

"Gue nggak tau ah, udah pokoknya kalian selamat itu" ucap gue.

"Dam, Dam berenti dah, tuh liat kayanya ada mobil militer-militer gitu, mau cek nggak? Siapa tau ada senapan?" ucap Aldy.

"Iya tuh bener, mau kesana?"Ucap gue.

"ayo" ucap yang lain.

Setelah itu kita turun untuk mengecek bangkai mobil militer itu, dan boom! senjata dimana mana, mulai smg dan pistol, bahkan banyak sekali peledak.

"Beruntung kita lewat jalan tol" ucap gue.

"Iya Dam, ayo yang lain ambil secukupnya, jangan lupa buat cadangannya" suruh Fadhlan yang langsung diiyakan yang lain.

"Dam mau belajar kagak, banyak zombie ayo kita bunuh, sekalian belajar cara makenya" usul Aldy.

"Iya tuh Dam bener" tambah Pram.

"Oke oke ayo, tapi pada hati-hati ya" ucap gue.

"Dam kayanya belajarnya nanti deh, liat tuh!" menunjuk ke arah selatan yang ada zombie horde yang memang banyak.

"Udah tembakin aja sih mumpung kita punya senapan" ucap Fadhlan sambil mulai menembaki para zombie horde itu.

DRrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Suara senapan AK-74 yang dipakai Fadhlan membuat kebisingan.

WRAAAAAAAAKKKKKK

The Last HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang