"Dik, lari Dik lari ke ruang osis sekarang...!" teriak Adam, yang berlari dengan Pram, dengan dibelakangnya banyak sekali zombie-zombie yang mengejar.
"Wooaaahhhh,lari lari!" teriak Pram.
Lalu kita berempat berlari ke ruang osis untuk menyelamatkan diri, dan kita berhasil masuk ke ruang osis.
"Dimana luthv? Oy dimana luthv?!" tanya gue.
"Kagak tau, kita dikejar kejar zombie..Ahhh zombie itu dari kelas 12 ipa 1, kayanya pas hidup merekakan sedang latihan nari, makanya banyak zombie yang ada disana" ucap Pram sambil ngos ngosan.
"Kalian dapet apa aja?" tanya gue.
"Nih, gue dapet tiga pemukul baseball, satu stick golf, kapak dari ruang olahraga" ucap adam sambil menunjukan senjatanya.
"Kalo gue, dapet palu, linggis, pisau,dari gudang ruang osis" ucap pram sambil menunjukan senjata yang dia dapat.
"Yaudah mana tongkat baseballnya dam, ayo kita cari luthv" suruh gue.
"Apa nggak bahaya?" tanya pram.
"Eh luthv masih diluar,dan lu nggak mau nyari dulu,gak mau bantuin dia?" jawab gue.
"Yaudah udah, lu pram jaga si Nadia,lu berdua tunggu disini" ucap Adam.
"Okay" jawab pram,menyetujui ide adam.
Akhirnya gue sama adam, mencoba mencari luthv, memastikan apakah dia masih hidup atau sudah berubah seperti yang lain, dan tidak lupa kita membawa senjata yang tadi udah dicari.
"Gue make tongkat baseball aja" ucap gue, memberi tahu ke adam.
"Yaudah gue pake stick golf ini" ucap adam,sembari mengayunkan stick golf nya.
Tapi karena kejadian tadi, para zombie sekarang berada di depan ruang osis, jadi kita keluar melewati pintu rahasia pintu gudang, dengan sangat hati-hati kita mencari luthv,tujuan pertama kita ke kantin.
"Dik, lu liat Luthv nggak?" tanya adam bisik.
"Kagak tau, gue mana tau dia dimana?" jawab gue bingung.
"Oy, oy stttthhh sini sini" bisik Luthv menyuruh kita.
Grrrrrrr
Tapi tiba-tiba, suara zombie terdengar dari arah lorong kantin, karena kita ke kantin lewat kamar mandi belakang, ntah apa itu, tapi sepertinya itu besar.
"Dam, gimana nih? Kayanya ada zombie butcher deh dilorong?" tanya takut gue, hingga kaki gue gemeteran.
"Dik liat tuh, kita lewat tuh bawah meja, kan ada taplaknya,si gendut itu gak akan liat lah ya?" tanya balik Adam.
"yaudah ayo,tapi hati hati" ucap gue,sembari jalan ke kolong meja yang biasa dijadikan meja makan saat istirahat.
Saat berada didepan lorong, kita dikagetkan oleh zombie yang berbeda, tinggi kira kira 185 cm lebih tinggi dari zombie-zombie yang lain.
"Dik, zombienya tinggi banget" takut Adam.
"Gue kenal siapa dia, Dia miftah kan? anak ipa 1, yang tertinggi dari angkatam kita? Tapi kenapa badannya tidak kurus, bahkan tubuhnya kekar" bisik gue dengan rasa khawatir yang besar.
"Yaudah, ayo kita ke Luthv tapi hati hati, kita jalan kalo si miftah menghadap ke belakang" perintah Adam.
"Okay.. Tuh tuh dia menghadap kebelakang... Ayo kita ke Luthv" ucap gue sembari mengendap-endap.
Setelah kita sampai ditempat luthv dengan santainya dia sedang makan roti yang masih tersimpan di kantin sambil mengumpat dibalik meja.
"Orang mah panik kalo ada zombie" ucap gue ke luthv yang asik makan roti.
"Takut takut amat dah, cuman zombie doang" jawab so berani Luthv.
"Yaudah kita mau ke ruang osis gimana?"tanya Adam.
"Panik amat dah kalian, antay weh padahal mah, ayo ikut gue" suruh Luthv sambil berjalan menuju sebuah tangga ke atas atap sekolah.
"Kita lewat genteng? Yakin?" tanya Adam.
"Yaudah kita lewat lorong tuh, biar lu pada dimakan ama tuh titan" ledek Luthv.
"Yaudah yaudah, daripada gue dimakan sama titan" ikut Adam.
Akhirnya kita sepakat untuk mengikuti luthv untuk lewat genteng,pemandangan yang sangat langka,para zombie yang berkumpul dilapangan, menyebar disetiap penjuru sekolah.
"Pada bawa handphone kagak?"tanya Luthv.
"Buat apaan sih?"tanya Adam.
"Buat foto-foto lah,lu nggak mau foto sama zombie?" ucap Adam.
"Udah ah buru kita ke ruang osis,jangan kelamaan diluar" ucap gue.
Setelah kita masuk kembali ke ruang osis, pas kita intip dijendela, para zombie sudah pergi dari depan ruang osis.
"oy V, dapet apa lu di kantin?" tanya Pram.
"nih liat gue dapet apa, gue dapet pisau, palu, kapak, dan liat yang terakhir gueeee dapettt pistol ama pelurunya, gue dapet dari pos pak Ujang didepan" ucap Luthv sambil menunjukan senjata-senjatanya.
"Lu tadi ke depan? Anjirrr berani banget lu" kagum gue.
"Iya lah, ya daripada gue dikantin terus cuman ada garpu ama sendok" balas Luthv sombong.
"Yaudah ayo kita makan, aku udah masak nih buat kalian, tadi dibantu pram juga, kalo asin salahin pram" ajak Nadia.
"Kok gue sih nad?" tanya pram bingung.
"Ya kan kamu..." terpotong sama kata-kata gue.
"Udah udah ayo kita makan,laper nih" ucap gue.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Human
ActionSekumpulan undead yang berjalan,dan terus berjalan,virus yang terus berterbangan menjadikan orang-orang terinveksi menjadi para undead.....akankah para survivor bisa selamat? grrrrrrr...