Losing my best friend

71 9 6
                                    

"Aaah shit! Gue kegigit!" teriak Fadhlan kesakitan.

"Ayo kalian kita lari, sebelum zombienya makin banyak dan kita terkepung!"teriak Aiko yang langsung berlari ke bangkai mobil untuk berlindung.

BUUAAKK! BUAAAKKKK!

Sesuatu yang besar berlari ke arah kita menghancurkan mobil yang menghalanginya, hah?! Hah?! Apa itu ?!.

"Dlan ayo kuat, ayo kita lari!" ucap gue ketakutan.

"Ah Dik gue nggak kuat lagi, gue nggak bisa tahan lagi, kayanya gue bakal jadi kaya mereka, cepet tembak kepala gue, gue nggak bisa nahan lagi Dik!" ucap Fadhlan dengan nada agak tinggi.

"Nggak... Lu harus selamat! Ayo kita lari! Gue yakin lu kuat!" jawab gue panik.

BUAAAKK! BUUAAAKK!

"Awas Dik Dlan!" teriak Aiko yang langsung berlari ke arah datangnya monster yang lebih besar dari buthcher itu, bahkan dia membawa senjata, monster apalagi itu.

"Aiko jangan!" teriak gue.

Aiko berlari dan menahan sang monster zombie itu, tapi monster zombie itu tidak menghiraukannya, Aiko terus menahan monster zombie itu terus mendekati kita, beberapa kali Aiko terhempas dari kaki sang monster zombie tersebut.

"Dlan lu harus kuat!" ucap gue sambil menembaki kepala monster itu.

"Dik tolong jaga temen temen ya... Lu harus janji lu harus jaga mereka! Okay?! Gue pamit dulu, salam buat sahabat-sahabat kita! Gue beruntung ketemu kalian semua" ucap Fadhlan yang langsung berlari dan berhenti tepat di depan monster itu, yang ngebuat gue memberhentikan tembakan.

"Fadhlan!!! Jangan lakuin itu!" Teriak gue sekencang-kencangnya.

Tubuh Fadhlan dicengkram oleh tangan besar si monster itu yang membuat Fadhlan kesakitan, dan yang membuat gue tercengang, Fadhlan memegang sebuah granat.

"Aikoo! Awas pergi dari sini! Jaga yang lain!" teriak Fadhlan kesakitan.

"Aikoo awas! Pergi dari situ!" teriak gue untuk Aiko yang masih menahan kaki Si monster, lalu Aiko berlari ke arah gue.

Setengah badan Fadhlan dimakan oleh si monster terutama bagian tangan yang memegang granat, dan granat telah ditarik sebelum dimakan.

Dan

BOOOMMM!!

Seketika kepala monster itu hancur lebur berserakan, tapi ledakan itu juga membuat sahabat gue juga ikut hancur, gue tercengang, yah... Kalian tau gimana perjuangan kita selama ini.

"Fadhlan!!!" teriak gue sambil menitikan air mata, gue berlari ke arah sisa-sisa tubuhnya yang tertindih tubuh besar monster tersebut.

"Dik jangan dik!! Udah biarin aja lu mau ikutan mati?!!" kata Aiko sambil nahan tangan gue supaya nggak nyamperin tubuhnya Fadhlan.

"Apa-apaan sih! Dia sahabat gue! Lepasin gue! Gue pengen nyelamatin dia!" teriak gue sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Aiko.

"Lu mau nyelamatin siapa?! Fadhlan?! Dia udah nggak ada! Ayo kita pergi! Kita cari yang lain!" Teriak Aiko yang langsung menarik lengan gue dan kita lari menjauhi bangkai monster yang mulai dikerumuni oleh para zombie.
Gue berlari dengan keputusasaan, juga rasa bersalah.

"Udahlah!! Tinggalin gue, gue mau sendiri" kata gue putus asa, gue menunduk, gak tau mau apa setelah ini, gue kehilangan sahabat gue.

"Terus kalo gue tinggalin lu disini lu mau apa?! Lu mau jadi kaya mereka?!! Inget masih banyak yang nunggu kita!! Masih banyak yang butuh kita!! Sadar idiot!!" kata Aiko yang sedikit marah dan memaksa gue buat pergi mencari yang lain.

The Last HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang