Setelah selesai makan, sepakat untuk tidur, malam ini akan dijaga oleh gue setelah itu bakal ganti jaga sama Pram.
"Kalian tidur buruan, abis itu gantian,buru tidur, lu Nadia jangan tidur dilantai nanti sakit" Suruh gue pas gue tau kalo tuh cewe mau tidur dilantai.
"ah nggakpapa, aku mau tidur disini" jawab Nadia ngeyel.
"Nggak nggak, tidur diatas sekarang! Nanti lu sakit" ucap gue dengan suara tinggi sedikit.
"Aku juga mau digituin dong Dikaaa" ejek Pram yang membuat Adam dan Luthv tertawa dan disitu gue ngeliat senyuman Nadia.
"Bukannya gitu, kan besok kita bakal tinggalin nih ruangan, besok kita ke Kota Tua, kalo dia sakit siapa yang susah?" pengalihan dari gue padahal khawatir.
"Alah alesan aja lu Dika, jangan-jangan lu suka ya sama Nadia?" tanya Adam yang bikin gue gelagapan.
"Dihh! Gue suka sama nih cewe nyebelin? Ogah!" ucap gue padahal bener.
"Ih kalian ngomongin apa sih? Udah udah kita tidur, okay aku tidur diatas Dika" ucap Nadia sembari mengambil kembali kain untuk menyelimutinya.
"Gue jadi kangen sama keluarga gue" ucap Pram sambil meneteskan air mata.
"Gue juga pram, gimana ya keadaan mereka? Kenapa sih dunia kita jadi kaya gini? Gue nggak mau kehilangan mereka, gue udah ditinggal seseorang yang gue sayang" ucap sedih Luthv dan langsung menangis
"Udah udah, gue yakin keluarga kita sudah ada dialam sana dengan bahagia" hibur gue yang sebenarnya gue juga kangen dengan keluarga gue.
"Udah udah, eh tau nggak? Tadi.." ucap Adam terpotong oleh suara tangisan dari arah kelas 10
"Oy denger nggak? Ada yang nangis?" ucap gue
"Lah, mana ada yang nangis bukannya cuman kita doang yang masih hidup?" ucap Pram tidak percaya
Suara tangisan itu terdengar kembali.
"Lah iya ya Dik, ayo kita cari siapa itu? Lagi juga zombie mana ada yang bisa nangiskan?" ucap adam sembari mengambil stick golf nya
"Ayo, kita cari siapa dia?" ucap gue yang tak lupa membawa tongkat baseball andalan gue sekarang.
"Luth ikut kita yuk!" suruh adam.
"Ayo" jawab luthv sambil mengambil pisau deggernya.
Akhirnya kita pergi untuk mencari asal suara tersebut, tapi kalo diliat-liat kemana para zombie itu pergi, setelah kita cari, ternyata para zombie itu berkumpul didepan kelas 10 ipa 2.
"Luth gimana nih? Banyak banget" tanya binggung Adam.
"Okay, kalian selamatin orang yang ada didalam ruangan itu" suruh Luthv.
"Okay, tapi lu mau ngapain?" tanya gue penasaran.
"Udah kalian selamatin mereka aja" suruh Luthv.
Lalu kita menyetujui, tak disangka Luthv berlari ke tengah lapangan, dan berteriak yang membuat para zombie yang buta tapi pendengarannya kuat itu menghampirinya. Setelah itu kita langsung menghampiri kelas tersebut.
"Fu*k si Luthv emang gila, nggak takut kamp*ang" kagum Adam sembari lari bareng gue.
Setelah kita buka, ternyata pintunya diganjel pake kursi dan meja.
Tok tok tok
"Dek, dek bukain pintunya" ucap gue
Setelah itu mereka membukakan pintunya, dan gue terkejut wajah mereka sangat pucat, mereka adik kelas gue , Dian sama Icha, saat mereka membuka pintunya mereka berdua pingsan yang membuat kita akhirnya memutuskan untuk menggendong mereka berdua.
"Haduh, harusnya tadi kita ajak si Pram juga" ucap si Adam
Gue yang menggendong Dian, dan Adam menggendong Icha, kita bergegas menuju ruang osis, kami sangat bergegas tak ingin membuang buang waktu, karena kita kasihan dengan Luthv.
"Luth, ayo ke ruang osis!" ucap gue dengan teriak
"Okay, ayo lari Dik!" ucap Luthv.
setelah sampai di ruang osis, dan bergegas ke ruang osis dengan dikejar para zombie. Dan kita masuk langsung menutup sekaligus mengunci pintu.
To be continued
Author : sorry baru bisa ngomong,bukannya sombong, tapi ya nganu pokoknya kalo ada saran atau kritik tinggal koment aja bagus atau nggaknya, jangan lupa buat follow WP gue oke.
Zombie coming your home... Grrrrr
Hahahahaha.
Haha salam author
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Human
ActionSekumpulan undead yang berjalan,dan terus berjalan,virus yang terus berterbangan menjadikan orang-orang terinveksi menjadi para undead.....akankah para survivor bisa selamat? grrrrrrr...