READY? VOTE DULU 😘
•••••
Playlist
Maudy Ayunda - Sekali Lagi•••••
Bau alkohol dan obat-obatan seketika menusuk hidung Keira. Sinar lampu berwarna putih begitu menyilaukan penglihatannya saat ia perlahan membuka kedua matanya. Hidungnya pun terasa dipasangkan sesuatu yang diketahui Keira adalah sebuah alat untuk memberikannya oksigen.
Keira merasakan sebuah tangan sedang bertumpu di atas telapak tangannya dan menyentuhnya. Keira melihat ada Dirga yang sedang berada di sisi ranjang sembari membenamkan kepalanya. Dilihatnya penampilan Dirga yang sangat buruk. Rambut yang berantakan dan pakaian yang sama sekali belum ganti. Masih mengenakan pakaian tidurnya. Dan itu nyaris membuat hati Keira menjerit membayangkan betapa buruknya suaminya itu. Keira ingin mengakhiri ini semua, tetapi entah kenapa itu terasa sulit.
"Aku harus gimana lagi, Kei?" lirih Dirga masih dengan membenamkan kepalanya penuh penyesalan. "Aku udah coba semua cara yang aku bisa, tapi kenapa aku selalu salah di mata kamu?"
Keira menangis tanpa suara. Ia membiarkan suaminya itu berkata.
"Aku sayang kamu Kei, tolong berhenti bersikap dingin sama aku. Aku nggak mau lihat kamu kayak gini lagi. Aku benar-benar menyesal untuk semuanya. Aku tahu aku yang salah, tapi tolong, kasih tau aku caranya supaya kamu bisa maafin aku." lanjut Dirga dan isak tangis Keira semakin menjadi.
Mendengar suara tangisan yang berasal dari mulut Keira, membuat Dirga mendongak dan melihat istrinya yang baru sadar. Tentunya dengan kedua pipi yang sudah basah. Dirga yang menyadari itu semua langsung saja berdiri lalu menundukan kepalanya dan mengecup singkat kening Keira.
"Jangan nangis terus dong, bae." ucap Dirga seraya mengusap kedua pipi Keira dengan sayang.
Keira yang baru saja dikecup keningnya oleh Dirga berusaha memalingkan wajahnya ke sisi kiri supaya tak melihat wajah Dirga. Ia masih enggan untuk memaafkan Dirga, meskipun hatinya berkata ingin mengakhiri semuanya.
"Kei, sampai kapan kamu diemin aku?" tanya Dirga.
Dan Keira bergeming, hanya menatap nakas yang diatasnya sudah ada segelas air putih.
"Kei--"
"Aku bilang kita nggak usah ngomong dulu." jawab Keira tanpa mengalihkan pandangannya.
"Keira." panggil Dirga tegas. "Oke, kalau mau kamu kita seterusnya kayak gitu, silakan. Tapi tolong, kamu harus pentingin kesehatan kamu dan anak kita."
Keira terdiam. Matanya nyaris membulat. Ia memutar kepalanya dan menatap Dirga yang sudah menatapnya terlebih dahulu.
"Anak kita?" Keira mengernyit tak paham dengan semuanya.
"Iya." jawab Dirga. "Kamu hamil, dan tadi kita hampir kehilangan anak kita."
"Hamil?" tanya Keira seperti orang bodoh.
Hamil? Sejak kapan? Terakhir ia menggunakan testpack kemarin dan hasilnya negatif.
"Iya Kei, kamu hamil. Baru lima minggu. Dokter bilang anak kita baik-baik aja. Cuman kamunya jangan banyak pikiran dulu." ucap Dirga kemudian.
Keira yang mendengar semua itu hanya bisa terdiam lalu mengalihkan matanya untuk memandangi perutnya. Perlahan, tangannya terulur dan mengusap perutnya secara lembut. Berarti, saat terakhir mereka bercinta, Keira sedang dalam keadaan mengandung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hottest CHEF [OPEN PRE-ORDER]
Romantik[ Mature Romance 21+ ] #9 in Romance, 23 Maret 2018 Book #1: PROSES TERBIT [ Tersisa PROLOG - BAB 4] Book #2: SELESAI [BAB MASIH LENGKAP] ••••• "Jadi..." Dirga kembali mengecup sekilas bibir Keira. "Mulai sekarang kamu milik saya seorang." ••••• Kei...