READY? VOTE DULU 😘
•••••
Semalam, Dirga tidak bisa melanjutkan pembicaraannya kepada Keira. Wanita itu langsung tidur kala berbincang banyak dengan Kesha, adiknya. Mungkin juga terlalu lelah karena bermain dengan anak Kesha yang baru menginjak usia satu tahun dan begitu menggemaskan. Nama anak Kesha adalah Agil, jenis kelaminnya laki-laki dan Keira sangat menyukai keponakannya itu. Sedangkan Dirga yang semalam hanya mengobrol bersama Zac--suami Kesha-- dan ia tahu bahwa kunjungan mereka ke Jakarta adalah karena Zac mendapati tugas sebagai arsitektur sebuah pembangunan apartemen di Jakarta selama tiga hari ke depan. Zac hanya memantau kinerja para pekerja dan selanjutnya ia bersama Kesha bisa kembali pulang ke Palembang.
Pagi ini Dirga bangun lebih awal dibandingkan dengan Keira. Pukul 05.00 pagi Dirga sudah berada di kamar mandi. Selang beberapa menit, ia sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Mata Dirga juga melihat Keira yang masih terlelap dalam tidurnya. Dirga berjalan menuju lemari dan mencari chef jacket lalu memakainya. Hari ini Dirga kerja pagi yaitu pukul 06.00.
Dirga menghampiri Keira yang kini sudah terbangun dan sedang duduk di atas ranjang tetapi kedua matanya masih terpejam. Membuat Dirga menahan tawa karena betapa cantik dan polosnya istrinya itu yang hanya memakai pakaian tidur. Rambutnya acak-acakan layaknya rambut singa. Beberapa kali juga tangan Keira mengucek matanya agar sadar, tetapi tetap saja matanya masih terpejam.
"Mau aku buatin teh atau kopi?" tawar Keira dengan suaranya yang serak dan matanya masih menutup. Setengah sadar dan setengah tidak
Dirga tersenyum lalu mencium bibir wanita itu sekilas. "Nggak usah, aku harus berangkat sekarang."
"Jam berapa sih ini?"
"Jam 05.30." jawab Dirga. "Kamu tidur lagi ya, aku berangkat kerja sekarang."
Keira mengangguk pelan lalu kembali terbaring di atas ranjang. Menarik selimut karena merasa kedinginan, dan kembali terhanyut di alam mimpi. Kala melihat tidur Keira yang begitu tenang, membuat hati Dirga bergetar hebat. Ia takut jika menjelaskan semua pertemuannya dengan Susi membuat hati Keira terluka. Ia tak mau jika itu terjadi lagi. Dan rasanya, jika melihat Keira seperti ini membuat Dirga tak yakin ingin mengatakan semuanya.
Dirga berjalan keluar kamarnya. Hari ini ia tidak akan menggunakan mobilnya karena sedang terjadi masalah pada bagian mesinnya. Sehingga membuat Dirga terpaksa harus menggunakan layanan taksi online. Ia juga tak mau menggunakan mobil Keira, karena takut jika Keira akan berjalan-jalan bersama adiknya. Kebiasaan Keira jika Kesha datang ke Jakarta adalah, mereka akan berjalan-jalan seharian penuh. Dan tentu saja Dirga cemburu karena Keira selalu mengabaikan dirinya. Manis sekali bukan? Cemburu kepada adik ipar sendiri?
Entah sudah berapa jam sejak keberangkatan Dirga, perlahan Keira membukakan kedua matanya. Ia melirik ke arah jam weeker yang berada di atas nakas yang menunjukan pukul 08.00 pagi. Penyebab Keira terbangun adalah, karena ia merasakan mual dan langsung saja Keira bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi. Morning sickness dialaminya kembali, tentu saja itu membuat Keira benci akan hal itu. Bukan apa-apa ia membencinya, morning sickness selalu membuat Keira kewalahan dan merasa tersiksa.
Lima menit berada di kamar mandi membuat Keira seketika lemas. Ia kembali menuju ranjangnya dan berbaring. Meraih ponsel yang berada di samping jam weeker lalu mengirimi Kesha pesan singkat.
Keira: Bawain gue mintak kayu putih. Ambil dikotak P3K.
Tak lama setelah pesan singkat tersebut terkirim, Kesha sudah datang sedang sebotol minyak kayu putih ukuran besar. Ia tahu jika kakaknya pasti sedang mengalami morning sickness. Karena Kesha merasakan itu semua kala mengandung Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hottest CHEF [OPEN PRE-ORDER]
Romansa[ Mature Romance 21+ ] #9 in Romance, 23 Maret 2018 Book #1: PROSES TERBIT [ Tersisa PROLOG - BAB 4] Book #2: SELESAI [BAB MASIH LENGKAP] ••••• "Jadi..." Dirga kembali mengecup sekilas bibir Keira. "Mulai sekarang kamu milik saya seorang." ••••• Kei...