My Hottest CHEF #2 | 14

104K 4.3K 78
                                    

READY? VOTE DULU😘

•••••

Dua minggu sudah Keira dirawat di rumah sakit. Akhirnya ia sudah bisa kembali pulang setelah dokter memastikan bahwa Keira tak lagi mengalami pendarahan. Baik ringan maupun pendarahan hebat. Selama itu juga Dirga tidak pernah jauh-jauh dari ranjang milik Keira, kecuali jika pria itu ingin makan, ke kamar mandi, atau mengganti pakaiannya.

Dirga senang Keira-nya sudah kembali, mereka berjanji akan melupakan masalah yang baru saja terjadi diantara mereka berdua. Memulai semuanya dari awal, membuka lembaran baru, dan tentu saja mereka akan pindah dari Jakarta ke Bandung. Karena Dirga merasa jika mereka terus berada di Jakarta semuanya akan terasa ruwet, masalah akan terus berdatangan seiring berjalannya waktu, dan Dirga tidak mau hal itu terjadi.

Sebelumnya, Dirga sudah menacari daerah yang tepat untuk mereka tinggali di Bandung melalui internet. Setelah ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di daerah Lembang. Karena baik Keira maupun Dirga sangat menyukai daerah tersebut. Keindahan alam serta ketenangan yang berada di sana membuat mereka akan terjauhkan dari beberapa masalah. Dirga juga sudah berencana akan membuka cabang baru dari restorannya di Bandung. Ia dapat membuka cabang karena restorannya yang berada di Jakarta tak pernah sepi dari pengunjung, sehingga ia dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan akhirnya membuka cabang di Bandung.

Dirga juga sudah mengurus surat resign-nya dari hotel. Awalnya pihak hotel menolak dan akan memindahkannya ke cabang Bandung. Tetapi dengan matap dan percaya diri, Dirga menolaknya. Ia sudah tak mau lagi bekerja di hotel, ia ingin hidup santai, menghabiskan waktu berdua bersama Keira. Ia tak mau jika waktunya akan habis oleh pekerjaannya. Tentu saja ia tak mau kejadian seperti kemarin terjadi lagi, meskipun ia kerja di hotel cabang Bandung.

Kondisi Keira benar-benar sudah pulih. Wanita itu sudah bisa berjalan, berlari, bahkan tertawa. Tetapi untuk bercinta, Keira harus menahannya selama tiga hari ke depan, tentu saja Dirga akan setia menunggunya sampai Keira benar-benar diperbolehkan lagi.

"Bi Iyah nanti mau dibawa ke Bandung nggak?" tanya Dirga seraya menyetir mobilnya menuju perjalanan pulang.

Keira yang sedang memainkan permainan pada ponsel Dirga menoleh ke arah suaminya tersebut. "Nggak usah."

"Kenapa?"

"Ada kita yang selalu diem di rumah, jadi nggak perlu lagi pembantu." Jawab Keira singkat.

Dirga mengembuskan napas panjang. "Oke, tapi kasihan Bi Iyah jadi nggak punya kerjaan."

Benar juga ya kata Dirga. Pekerjaan Bi Iyah hanya bantu-bantu di rumahnya, tak ada pekerjaan lagi.

"Gimana kalau Bi Iyah suruh kerja aja di restoran kita yang di Jakarta?" usul Keira antusias.

Senyum lebar terlukis pada bibir Dirga, benar apa kata Keira. "Boleh, nanti kita bilang sama Bi Iyah ya."

Butuh waktu selama tiga puluh menit untuk mereka bisa sampai di rumah. Jalanan Jakarta memang sedang macet saat itu. Keira langsung saja membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil.

"Hati-hati, bae." Perintah Dirga. Seperti biasa, pria itu kembali super protektif.

Dirga pun membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil. Menyusul Keira yang sudah masuk ke rumah lebih dulu. Mereka juga berencana akan pindah ke Bandung secepatnya. Awalnya Dirga tidak ingin terburu-buru, mengingat kondisi Keira yang baru saja pulang dari rumah sakit. Tetapi sifat keras kepala dari istrinya itu tidak bisa ditoleran lagi. Sehingga Dirga hanya menuruti saja.

Langkah Dirga terhenti saat melihat Keira juga yang berhenti di ruang tamu. Matanya melihat ke arah sofa yang sudah ada seseorang. Seorang wanita yang sedang duduk seraya menikmati secangkir teh.

My Hottest CHEF [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang