My Hottest CHEF #2 | 1

259K 7.5K 138
                                    

READY? VOTE DULU 😘

•••••

Satu tahun kemudian...

"OHHH..."

Keira baru saja mengeluarkan erangan dan desahan untuk kesekian kalinya. Posisi tubuhnya sedang tengkurap bersama Dirga yang berada di atasnya. Tentu saja mereka baru saja menyelesaikan kegiatan bercinta yang hampir dilakukan setiap harinya. Kali ini Keira sudah lelah, kerena sudah tiga ronde tanpa henti Dirga terus memasuki dan mendesaknya. Entah apa yang membuat pria itu masih bersemangat sedangkan Keira sudah seperti orang yang hampir mati.

Napas Keira memburu, ia kehabisan oksigen dan tentu saja kelelahai. Remasan pada seprai berwarna merah pun semakin melemas. Keadannya sudah tidak layak disebut dengan manusia. Rambut yang berantakan dan bulir-bulir keringat yang membuat tubuhnya lengket.

Sebenarnya, Keira juga menyukai dan menikmati kala Dirga mengajaknya untuk bercinta. Hanya saja, jika harus melakukannya lebih dari dua ronde, wanita itu sama sekali tak kuasa. Dan tentunya posisi terkurap dengan Dirga yang berada di atasnya sangat membuat Keira tersiksa, desakan Dirga sangat kencang pada posisi ini. Lalu, ia tidak bisa melihat raut wajah Dirga kala pria itu mencapai titik kenikmatannya. Sedangkan Dirga, berbalik dengan Keira, pria itu sangat menyukai posisi seperti ini. Katanya, biar istrinya cepat hamil. Keira tidak tahu, kalau selama ini Dirga selalu membaca buku tentang sex position yang berisi tentang posisi bercinta paling bagus agar si wanita cepat hamil.

Mungkin juga karena Dirga tidak perlu menggunakan alat pengaman lagi. Jadi, rasa dan sensasinya lebih nikmat.

Ya, pernikahan mereka sudah memasuki satu tahu. Tetapi, Tuhan belum mempercayai mereka berdua sebagai orang tua. Mungkin suatu saat nanti Tuhan akan percaya. Keira beruntung punya suami seperti Dirga yang tidak terlalu mempermasalahkan apakah dia hamil atau tidak. Tetapi, Keira merasa kasihan kepada Dirga saat pria itu melihat anak kecil. Tatapan Dirga yang penuh harap saat melihat anak kecil kadang membuat hati Keira terpukul. Kadang juga ia berpikir kenapa Tuhan begitu kejam dan masih belum memberikan kepercayaannya kepada Dirga dan Keira.

Disaat Keira sedang mengatur napasnya, ia merasakan tubuh Dirga yang berada di atasnya bergerak naik turun secara perlahan. Membuat Keira harus meremas seprai lagi dan mengerang kenikmatan. Tentunya dicampur oleh rasa lelah yang luar biasa. Tubuhnya juga tidak bisa lagi menerima itu.

"Digaaa..." lirih Keira saat Dirga terus mendesak tubuhnya.

"Apa?" tanyanya dengan nada datar, dan sama sekali tidak terdengar nada lelah atau semacamnya.

"Udah dong sayang, aku nggak kuat lagi." keluh Keira.

Yang dikeluhkan justru terus mempercepat gerakannya. Keira harus kuat menghadapi sikap keras kepalanya Dirga saat mereka bercinta. Keira bukannya tidak mau, hanya saja...ya gitu. Pernah suatu hari mereka bercinta hingga pagi datang, dan hasilnya seluruh tubuh Keira tidak bisa digerakkan. Semuanya terasa sakit dan linu. Dan pria itu terlihat baik-baik saja.

"Sebentar lagi." balas Dirga yang terus saja menaik turunkan tubuhnya.

Butuh waktu sepuluh menit bagi Dirga untuk mencapai titik kenikmatannya. Meledaklah Dirga di dalam Keira, dan wanita itu dapat merasakan kehangatan saat Dirga melepaskan semuanya. Lalu, pria itu turun dari tubuh Keira dan terbaring di sampingnya. Kini, mereka berdua sama-sama kelelahan.

"Jam berapa?" tanya Dirga pada Keira yang masih mengatur napasnya.

"Nggak tau, lihat aja sendiri." ketus Keira.

Dirga yang mendengar ucapan itu langsung saja mengambil ponselnya di atas nakas dan melihat jam pada ponselnya tersebut. "Jam empat pagi." gumamnya pelan.

My Hottest CHEF [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang