Pagi yang cerah menyelimuti suasana hari ini, burung berkicau menambahkan suasana yang damai dan tentram. Tapi hal itu tak membuat gadis bersurai ungu yang tengah duduk di halaman rumah ini menanggapi suasana di pagi hari ini.
Fikiran gadis itu terus melayang layang ke mana-mana, semenjak kejadian kemaren yang mungkin adalah kejadian paling menyedihkan atau paling menyakitkan, membuat ia merasa sedih, bahkan sakit hatinya.
Gadis yang sekarang ini selalu diam dan merenung, padahal dulunya selalu ceria. Gadis tersebut ialah Sumire
🌼
Di sore hari Boruto tengah ada di depan rumah Sumire, karena kali ini Sumire ada di rumah dan tidak di asrama putri,
karena minggu ini ia ingin berjumpa dengan keluarganya, setelah masalah kemarin hanyalah keluarganya yang bisa membuat nya tenang kembali.
Boruto yang tengah menunggu, karena kemarin mereka berdua telah janjian untuk keluar bersama, sekaligus Boruto yang menunggu jawaban dari Dumire.
Boruto mulai mengetuk pintu rumah Sumire,
"Tok..tok tok..""Iya sebentar"
Suara wanita separuh baya dengan keriput yang menggarisi wajahnya yang ternyata itu adalah pembantu yang ada di rumah Sumire, lebih tepatnya Bibik Tenten, hanya Bik Tenten lag yang sedari dulu mengurus dan merawat Sumire, Sumire telah menganggap Bik Tenten sebagai orang tua nya sendiri."Maaf cari siapa ya?"
Tanya Bik Tenten kepada Boruto"Hmm Dumire nya ada?"
"Kamu siapa ya den?" Jawab Bik Tenten
"Sayaa.. pacar... eh maksudnya teman nya Sumire bik"
" oh iya, sebentar biar saya panggil kan dulu, silah kan masuk"
"Baik"
Sumire yang tengah terdiam di kamar dan hanya murung merenung memfikirkan perkataan Sarada yang terus menghantui fikiran nya itu
"Non, ada teman nya yang datang mencari..!"
Sontak Sumire langsung menengok dan berfikir langsung, seketika itu menurutnya adalah Boruto"Siapa bik?"
"Laki-laki non.., bibik lupa nama nya"
"Hmm" Sumire hanya berdiam
"Lebih baik non Sumire segera menemui nya, kasihan non dia sudah menunggu lama..!"
"Baik bik Tenten"
Berjalan lah Sumire menuju ruang tamu dan di situ ia telah menjumpai laki- laki yang kuning tampan itu, dan Sumire hanya tertunduk diam
"Hai"sapa Boruto langsung seketika setelah melihat Sumire
"Hmm,, ngapain kamu ke sini?"
Jawab Sumire halus."Loh. Bukan nya kita kemarin janjian ya?"
"Maaf Boruto, kita jalan besok saja, aku lagi nggk enk badan"
"Kamu sakit?" Tanya Boruto dengan ekspresi khawatir
"Enggak, aku cuman pusing aja, paling nanti sembuh sendiri"
Sumire menghindar dari pertemuan mereka berdua karena ia tidak tega mengatakan kepada Boruto tentang perasaannya yang nantinya akan ia jawab "tidak"
Hal "tidak" itu yang akan membuat perasaan Botuto kecewa
"Maaf Boruto aku telah berbohong kepadamu, aku hanya butuh waktu untuk menyampaikan nya pada mu, ini semua untuk kebaikan kita dan persahabatan ku"
Kata hati Sumire berucap sedih
"Hmm, aku tau tentang perasaanmu, aku mengerti kamu pasti masih memikirkan perasaan Sarada, aku akan memberimu peluang waktu agar kamu bisa lebih tenang dulu"Kata hati Boruto seolah olah mendengar kata hati Sumire
*Padahal tidak"Kamu istirahat aja, kita ketemu besok aja, kesehatan mu lebih penting"
Boruto berkata."Makasih Boruto, kamu selalu ngertiin aku"
"Ehemm, ini minumannya non, silah kan diminum"
Bibik Tenten sudah membawakan minum tapi."Eeeehhh, enggak usah repot-repot bik, aku langsung pulang aja.."
"Loh kenapa den?"
Tanya nya bibik kepada Boruto"Enggak papa, biar Sumire istirahat dulu ia sedang nggak enak badan, lagian aku ada janji hari ini"
"Makasih Boruto"
Boruto hanya mengangguk kan kepalanya sekali dengan senyuman bak matahari nya itu, dan ia mulai keluar dari rumah Sumire
"Permisi bik, saya pergi dulu"
"Baik den Boruto"
Boruto keluar dan selara sampai nya Boruto di taman depan rumah Sumire, Sumire langsung mengejar nya dan memanggil keras
"Boruto..!!!!!"
Boruto pun menengok dan meng hampiri sumire yang ada di depan pintu rumah nya
Setelah Boruto datang , Sumire pun meneteskan air matanya dan menangis.Boruto seolah olah faham atas penderitaan sumire, padahal tidak
Sumire langsung memeluk erat Boruto,sepertinya tidak mau kehilangan sosok laki laki yang menggemaskan itu, dan ia terus menangis. Perlahan Boruto membalas pelukan itu dengan meletak kan kedua tangan nya di pundak Sumire."Kenapa?" Tanya Boruto heran.
🌼
Antara jujur dan sahabat

KAMU SEDANG MEMBACA
A Sense Of Love
Fiksi Penggemar"Mengalah demi sahabat adalah ke-ikhlasan bagi diri ku" ucap Sumire dengan tetesan air mata🌼 Gadis penggemar warna ungu yang bernama Sumire Kakei ini sering di juluki Sumire oleh teman-teman nya. Terlibat masalah-masalah yang mesti harus mengalah d...