Setelah hatiku merasa mati. Akankah ada seseorang yang berhasil menghidupkannya lagi, atau mungkin seseorang yang ingin mematikannya lagi.----
Petandingan kokok ayam milik tetangga Aluna pagi ini telah berhasil membangunkan tidur nyenyak Aluna yang sedang bermimpi bersama orang yang diimpikannya, ia langsung bergegas mandi lalu cepat cepat berangkat ke sekolah karena ia takut untuk ketinggalan, ya ketinggalan angkutan yang biasa mengangkut ia ke sekolah, karena jarak ke sekolah yang begitu jauh, tetapi di sekolah itu dia bisa mencetak masa remajanya.
Hari ini adalah hari yang paling dibenci Aluna karena hari ini adalah waktu penilaian tengah semester. Sesampainya di ruangan yang sangat membuat jantung Aluna ingin copot itu, Wulan dan Aluna tidak langsung masuk karena ia ingin mencari ketenangan diluar.
"Lan, lo ngrasa sumpek nggak sih sekolah tu? Baru berapa bulan coba kita naik kelas 8 udah PTS aja sih, capek gue." Keluh Aluna
"Capek sih banget na, tapi gue selalu semangat banget kalau urusan sekolah, soalnya dengan sekolah gue bisa liatin kak Dika yang very very keren itu." Jawab Wulan yang sedang masa masa jatuh cinta.
"Hm, gimana sih Lan rasanya jatuh cinta itu? Enakan mana sih sama nemu mangga milik tetangga yang jatuh dari pohonnya?" Tanya Aluna serius. Namun anehnya hanya dibalas tatapan kesal dari Wulan, Karena ia merasa pertanyaan Aluna sangatlah aneh dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang mereka bicarakan.
"Kok lo malah natap gue kesel gitu, kan gue nanya baik baik." Ucap Wulan kebingungan.
"Lo tu aneh tau gak, semenjak lo diputusin ama gebetanlo, kayaknya hati lo mati rasa ya Lun." Umpat Wulan kesal lalu pergi meninggalkan Aluna.
"Eh coba coba Lan, liat kakak kakak itu, bawah itu lo, rambutnya bisa keren abis shampo nya apa ya?" Ejek sekaligus pujian dari Aluna kepada Kakak senior yang lewat di depan Mushola sekolahnya sambil menarik tangan Wulan yang akan pergi meninggalkan dirinya.
"Oh itu, emang keren abis tu rambutnya, tapi merah kayaknya di semir:v itu mah temennya Kak Dika." Jawab Wulan yang langsung berbalik arah setelah bernit meninggalkan Aluna.
"Ha? Temennya Kak Dika? Yang bener? Cucok banget nih." Suara sumringah Aluna mulai terdengar lagi seperti biasa.
"Ha emang napa lu naksir? Ciee temen guee" Ledek Wulan .
"Dih nggak banget, Lagian ya Lan kalo mau suka sama seseorang itu nggak boleh sembarangan tau, kita tu harus pinter pinter memilah dan melilih mana yang baik untuk kita, dan mana yang cuma membuat kita bodoh akan datangnya orang itu. Udadehh masuk ruang aja kita nanti pengawas kita keburu dateng." Jelas Aluna dengan serius. Mungkin dia masih trauma dengan kejadiannya ditinggal gebetannya diwaktu lagi sayang sayangnya.
Hola🙌
Di Awal ini mohon maaf sekali karena nulisnya masih sedikit-sedikit ya. Tapi jangan lupa terus Voment cerita ini gengs:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior's
Teen FictionAluna Revalina Putri yang merupakan gadis kuat dan pantang untuk menyerah, tetapi mampukah kekuatannya itu Tampak ketika ia harus menaklukkan hati seorang senior di sekolahnya?