SENIOR'S--3--

1K 27 0
                                    


Cinta tak tau kapan ia bisa singgah, dan kapan ia bisa pindah, tapi mungkinkah rasa ini akan terus singgah - Aluna Revalina🍭

Semenjak Luna masih di depan ruang ujian tadi hingga sampai sekarang perasaan Luna semakin tak karuan, hatinya bagai sedang didesak oleh kedatangan orang baru selain racun, tetapi pikirannya masih benar benar tak karuan memikirkan pelajaran Matematika yang kebetulan besok adalah mata pelajaran ujian. Setelah dia kapok dan takut nilainya turun karena dia benar-benar tidak fokus mengerjakan Ulangan pertamanya tadi, akhirnya dia mengusahakan untuk kembali fokus pada pelajarannya.

"Bismillah gue pasti bisa." Ucap Aluna mengawali membuka buku Matematikanya dan mulai membacanya.

'Tok...tok....tok'
"Lun gue pinjem charger lo dong, charger gue ketinggalan di loker meja kampus." Suara Kak Intan yang merupakan Kakak dari Aluna.

"Ish Kak, Kakak tau nggak sih kalo Aluna itu lagi belajar, besok itu mata Ulangannya Matematika Kak, udah jangan ganggu Aluna lagi, nih Chargernya." Umpat Aluna sedikit kesal sambil menyodorkan sebuah Charger pada Intan. Kemudian dia melanjutkan belajarnya lagi.

"Lun tolong bukain pintunya." Suara seseorang memanggilnya dari luar kamarnya.

"Astahfirullah ini siapa lagii." Ucap Aluna sambil mengacak ngacak rambutnya.

"Iya bentarrrr."

'Ceklek'
"Eh nenek bawa apa ni buat Aluna?" Tanya Aluna pada neneknya yang sedang berdiri dengan membawa segelas susu dan sebuah roti berselai coklat kesukaan Aluna.

"Ini buat kamu, yang rajin belajarnya nak." Ucap Nenek Aluna.

"Oke nek makasihh" Sahut Aluna dan memberikan satu kecupan di pipi neneknya, Lalu menutup pintu kamarnya.

"Oke gue putusin makan roti sama minum susu nya nanti aja sekarang gue mau fokus dulu belajarnya deh." Ucap Aluna kembali membaca buku pelajarannya.

"Dek gimana sih cara make charger lo kok susah banget." Suara Intan yang tiba-tiba berdiri tepat di belakang Aluna.

"Kak plis deh jangan ganggu Aluna lagi ini tu Luna mau belajar Kak jadi tolong keluar sekarang." Ucap Aluna hanya dengan menggunakan satu nafas karena geram dengan perlakuan kakaknya yang hanya bisa menganggunya setiap saat.

"Tadi ngomong apa dek? Gausah repot repot gue udah tau caranya kok." Sahut Intan yang ternyata dari tadi tidak mendengarkan omelan Aluna karena sibuk mengotak atik Charger tersebut.

"Oke manusia aneh udah keluar."

"Jadi Aritmatika merupakan seb-----"

'Tok tok'
"Ya Allah cobaan apa lagi ini" Keluh Aluna sangat geram.

"Siapa sih ganggu Aluna ter-"

"Eh Nenek, ada apa lagi nek?" Tanya Aluna mengubah sikap jengkel nya menjadi senyuman paling manis.

"Ini handphone kamu tadi ketinggalan di meja makan, kamu udah lupa ya kalo punya handphone?" Tanya Nenek Aluna menunjukkan sebuah benda kotak pipih kemudian menyerahkannya pada Aluna.

"Oalah iya Nek makasih banyak abis tadi Aluna mau fokus belajar jadi lupa kalo punya handphone, hehe." Jawab Aluna.

"Yaudah lanjut gih belajarnya, Nenek mau istirahat dulu." Pamit Neneknya dan dibalas senyuman manis oleh Aluna.

Malam ini Aluna hanya dikepung oleh perasaan yang tak karuan dan rumus Matematika yang membuatnya semakin kacau, ditambah lagi Kak Intan yang selalu mengganggu belajarnya membuat dia semakin geram, Karena itu ia memutuskan untum membuka aplikasi hijaunya.

Wulan🐻

Lan, jujur sejak tadi gue
kepikiran terus sama
kakak kakak
aneh tadi, kenapa ya lan.
gue takut😢


Wah jangan jangan lo😱
naksir ama tu senior😂


Nggak kok nggak mungkin😴


Kacau, Pusing sekarang ini sedang berkelahi dengan kondisi Aluna, dia sangat bingung dan akhirnya dia pun memutuskan untuk terlelap dalam mimpi-

"Benarkah ini sebuah rasa?" Kata terkahir Aluna sebelum tidur malam itu


Hola🙌
Jangan Lupa Voment Part ini ya gengs.

Senior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang