SENIOR'S--15--

306 7 0
                                    


Seharusnya aku beruntung, mendapat seseorang yang setia menanti balasan Cintaku.
-Ghifari alvareno

***

"Aluna Revalina." Celutuk seseorang yang kira kira sedang dibelakang Aluna disaat Aluna akan membuka pintu tempat menyeramkan itu, dan dengan spontan Aluna langsung menoleh dan akhirnya dua mata saling bertemu dan bertatapan.

"Maafin gue." Ucap seseorang itu sambil mengusap rambut Aluna yang basah kuyup.

"E....elo." Jawab Aluna terbata bata dan langsung memalingkan wajah nya kesal.

"Maafin gue." Permintaan maaf seseorang itu tadi dan masih tidak dihiraukan oleh Aluna.

"Iya Lun maafin Kak Reno." Celutuk seseorang lagi dan bagi Aluna itu bukanlah suara yang asing. Aluna langsung memalingkan wajahnya menuju tepat dimana dua orang laki laki dan perempuan itu berdiri.

"Wu......wulan." Ujar Aluna kaget.

"Iya gue." Jawab Wulan singkat.

"Gua juga ada lun."

"Gue juga ada kokk." Dan Aluna langsung memalingkan wajahnya kebelakang lagi setelah dirinya mendengar 2 sumber suara dengan suara yang berbeda.

"Aisyah.....Vina lo...."Celutuk Aluna lebih bingung lagi.

"Iya gue kok." Jawab Aisyah dan diikuti satu anggukan dari Vina.

"Tee...terus maksut kalian ini apa?." Tanya Aluna sungguh sungguh bingung dan hanya dibalas senyuman oleh Reno, Wulan, Aisyah, dan Vina.

"Sebenarnya ini tu....."Ucap Vina dan mulutnya langsung dibekap oleh Aisyah.

"Apa Vin apa?." Tanya Aluna serius.

"Sebenarnya gue yang rencanain semua ini." Jawab Kak Reno singkat dan hanya dibalas tatapan bingung oleh Aluna.

"Iya kita semua diajak oleh Kak Reno buat ikut dalam rencananya dia." Sambung Wulan dan Aluna semakin bingung, Apa maksut mereka semua melakukan semua ini, dan itu hanyalah diutarakan lewat tatapan matanya yang langsung dipahami oleh Kak Reno.

"Sebenarnya ini semua kejadian sangat terencana, Tapi lo gausah pikirin lagi kejadian yang udah lewat sekarang gue cuma mau ngasih lo satu pertanyaan dan lo harus jawab dengan jujur dan dari perasaan lo." Jelas Kak Reno kepada Aluna.

"Pertanyaan apa?" Tanya Aluna kepada Kak Reno.

"Kalau lo mau nerima balasan perasaan dari gue tolong lo balik kanan, tapi kalau lo nggak mau lo menetap di posisi lo dan jangan balik kanan, oke sekarang lo jawab." Penjelasan Kak Reno membuat Aluna harus bingung untuk menjawabnya. Aluna sangat ingin perasaannya terbalas, tapi Aluna tidak ingin salah jalan dalam menghadapi semua apa.

"Gue harus jawab apaa, Ya Allah." Batin Aluna dalam hati.

"Cepet jawab Aluna revalina." Pinta Kak Reno kepada Aluna. Dan dengan spontan Aluna langsung berlari menuju tempat menyeramkan itu dan langsung menduduki kursi yang tersedia di samping pintu utama tadi.

"Loh." Ucap Aisyah bingung dan semua yang ada di situ tampak sangat kebingungan melihat Aluna yang malah berlari meninggalkan Kak Reno.

"Eh Aluna Revalina nggak ada pilihan buat lo duduk di situ, ngapain lo duduk disitu." Umpat Kak Reno bingung, dan Aluna hanya menatap Kak Reno dengan tatapan bingung juga. Akhirnya Kak Reno menyusul Aluna dan duduk di sampingnya. Sedangkan Wulan, Aisyah, dan Vina hanya diam mematung tanpa mengerti apa yang harus mereka lakukan, karena mereka bingung di dalam skenario yang dibuat tadi tidak ada Aluna berlari menuju kursi itu.

"Kita harus ngapain?" Tanya Wulan dan Vina bersamaan.

"Udah biar mereka berdua dulu kita duduk di kursi itu saja." Jawab Aisyah dengan tangan yang menunjuk salah satu kursi kosong di sekitarnya itu.

Ya, tempat itu memang terlihat menyeramkan, tapi sebenarnya tempat itu adalah Gudang lama sekolah yang letaknya bersebelahan dengan taman Lama sekolah, tapi juga bisa dibilang tempat itu adalah tempat sangat menyeramkan karena tempat itu biasa untuk mem Bully siswa siswi lemah yang tidak berdaya kuat. Sebenarnya bangunan itu akan diruntuhkan karena sudah ada Gudang yang baru tetapi banyak guru yang tidak menyetujui karena gudang itu bisa disebut sebagai tempat bersejarah, entah itu bersejarah dari sisi mana.

"Kenapa?." Tanya Kak Reno kepada Aluna.

"Gak tau." Jawab Aluna singkat.

"Jangan jangan tubuh lo panas." Sahut Kak Reno sambil memegang jidat Aluna.

"Gue bingung aja mau jawab gimana." Jelas Aluna.

"Gue pengen perasaan gue terbalas, tapi entah kenapa ada yang mengganjal di hati gue untuk gue bilang itu, mungkin ini pertanda larangan buat gue ngedeketin dosa." Lanjut Aluna dengan menundukkan kepalanya.

"Yaudah gue punya solusi buat mecahin masalah kita ini." Sahut Kak Reno sambil memegang kepalanya untuk mencari ide yang semoga masih nyangkut di Otaknya.

"Gimana kalau kita deket dulu aja sementara  lagian kita kan masih SMP juga masih jauh perjalanan hidup kita. Bener gak? Daripada kita harus ucap Janji tapi diantara kita ada yang nggak Amanah megang janji itu, dosa juga kan kita akhirnya." Usul Kak Reno yang sangat tumben ide begitu nengalir di otaknya.

"Ehm ide bagus." Sahut Aluna lalu dia bisa mengembangkan senyumnya yang tadi sempat patah.

"Emang bagus, Setuju gak?." Tanya Kak Reno lagi sambil mengulurkan tangan kananya.

"Setuju." Jawab Aluna sambil membalas uluran tangan dari Kak Reno kemudian mereka tersenyum bersama.

"Yaudah yuk kita pulang." Ajak Reno kemudian menarik tangan Aluna halus, badan Aluna yang tidak terlalu besar pun bisa ikut terbawa oleh tarikan halus dari Reno.

"Eh kalian meratapi nasib kalian yak." Ejek Reno ceria kepada Aisyah, Wulan, dan Vina dan mereka pun langsung mendengus kesal dan menatap Reno sinis, Aluna hanya bisa tertunduk menahan tawanya.

"Maksut gue sih bukan meratapi nasib kesendirian, tapii...." Ucap Reno lagi.

"Ya nasib jomblo." Lanjut Reno langsung tertawa terbahak bahak.

"Ish gue sih gak jomblo." Jawab Wulan kesal.

"Gue juga." Lanjut Aisyah

"Gue sih nggak banget." Dilanjut Vina.

"Ish Udah lah jangan berantem terus, nggak mau pulang ini?." Tanya Aluna memisahkan pertengkaran mereka.

"Ya habis Kak Reno sih nyebelin banget." Jawab Wulan kesal.

"Yaudah yuk pulang." Ajak Reno dan melenggang pergi kemudian di ekori oleh Aluna, Wulan, Aisyah, dan juga Vina.

"Eh Lan gue nebeng lo ya?" Tanya Aluna kepada Wulan.

"Oke deh gue pul---." Ucap Wulan terputus.

"Pulang ama gue aja lo." Lanjut Reno menarik tangan Aluna kearah motornya.

"Naik." Suruh Reno kepada Aluna, dan Aluna segera menaiki motor Reno.

'Beruntung banget gue Kak, bisa kenal sosok kayak lo, bisa ngrasain penantian yang berujung manis setelah gue kenal lo.' Batin Aluna sambil tersenyum

"Lo masih mau nginep di motor gue apa mau turun?" Tanya Reno meledek Aluna.

"Eh ehh ya turun lah." Jawab Aluna kaget.

"Abis lo nyaman banget kayaknya dibincengan gue." Ledek Reno Serius.

"Ish apa sih Kak." Umpat Aluna kesal, dan dia langsung memasuki rumahnya.

"Dada Aluna selamat malamm selamat tidur." Teriak Reno di halaman rumah Aluna, tanpa dibalas apapun oleh Aluna dan Reno langsung melajukan motornya.

Weahhh Part ini kelar ya😆

Okeee terus Vote dan Comment yeah😍😍😍😍

Senior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang