SENIOR'S--12--

362 11 0
                                    

Mungkinkah ini hanyalah sebuah skenario drama mu untuk menbuatku terbang kemudian kau patahkan?
-Aluna Revalina


***


Dering merdu suara ibu Wulan berhasil membangunkan dua gadis cantik yang sedang tertidur pulas di atas keranjang tidur Wulan.

"Lan gua mandi dulu apa lo yang mandi dulu?." Tanya Wulan kepada Aluna yang masih sibuk mengikat rambutnya.

"Ya lo dulu lah kan lo tuan rumahnya." Jawab Aluna sambil mengembangkan senyum pagi harinya.

"Yaudah lo tunggu gua disini dulu ya." Pamit Wulan dan ia langsung beranjak pergi ke kamar mandi nya.

Aluna yang kebingungan dia harus melakukan apa di kamar Wulan akhirnya ia memutuskan untuk membuka aplikasi hijaunya.

Kak Reno


Dek, berangkat bareng?

Ehm, nggak usah Kak hari ini sama Wulan aja.

Loh kenapa? Sekalian biar Wulan ama Dika.

Eng enggak usah Kak.

Aluna langsung memutuskan untuk menutup data selulernya karena ia takut jika Kak Reno memaksanya untuk tetap berangkat bersamanya. Kebetulan juga Wulan sudah selesai mandi sekarang ganti Aluna yang mandi.

Sembari menunggu Aluna yang mandi Wulan membuka aplikasi hijaunya yang sedari tadi sudah terus terusan berdering mendapat beribu notif entah dari siapa.

KAK DIKA

wulannnn
Hai sayang
Wulannn
Kamu diamana?
Plisss baca pesan aku
Wulan selamat pagi
Berangkat bareng ya?😍😍😍

Ehm, maaf baru balas Kak.
Selamat pagi kembali, maaf ngggak bisa soalnya hari ini berangkat bareng Aluna.

Yahh kok gitu sihh yaudah deh ketemu di sekolah aja.

Pesan itu pun hanya dibaca oleh Wulan tanpa sempat membalasnya, karena Aluna sudah selesai mandi dan berdandannya sehingga mereka harus cepat cepat berangkat ke sekolah karena 30 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Selamat pagi Diar, selamat pagi Permata." Sapa Aluna kepada kedua temannya yang duduk di depan kelas.

"Selamat pagi Aisyah, selamat pagi Alvina suryanegara." Sapa Aluna kepada kedua temannya yang sedari tadi sibuk membaca buku bacaan yang sudah mereka pinjam dari perpustakaan.

Aluna dan Wulan pun duduk di bangku yang biasa ia tempati, tetapi tiba tiba terdapat suara Permata yang memanggil manggil nama Aluna.

"Aluna revalina segera keluar ada orang yang nyari." Suara pertama Permata dihiraukan

"Aluna revalina cepet." Suara kedua Permata baru digubris dan Aluna berlari keluar kelas.

"Hai selamat pagi." Ucap cowok itu sambil merapikan rambutnya.

So, Aluna semakin meleleh seperti es yang diletakkan di tengah lapangan yang sangat panas.

"Eh pagi juga. Ada apa ya?." Jawab Aluna polos.

"Buat lo." Ujar Cowok itu sambil menberikan sebuah roti selai coklat, dan satu kotak susu original.

Senior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang