Jika benar cinta datang dari hati kecilmu, apa bukti dari semua itu?.
-Aluna Revalina***
"Lun woi bangun dek jam 6 tuh nggak sekolah lo buruann nanti telat baru tau rasa." Teriak Kak Intan tepat disamping telinga Aluna membuat Aluna terkejut kemudian langsung bangun.
"Oh no, ini nggak mungkin oish nggak mungkin gua telat." Ujar Aluna dan ia langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi dengan rambut yang belum sempat diikat.
"Mampus lo kena tipu gua, lagian anak cewek nggak bangun bangun kalo nggak gitu." Gumam Kak Intan cekikikan sambil memutar jam yang ada di kamar Aluna mengembalikannya ke pukul 5 pagi.
"Duh Kak hari apa ini? Seragam apa yang mesti gua pakek." Tanya Aluna sangat kebingungan dan mengotak atik almari bajunya.
"Hari rabu Aluna Revalina yang sudah pikun." Jawab Kak Intan
"Oh iya udah gua ganti dulu, Kakak buruan keluar." Suruh Aluna kepada Kakaknya dan Kak Intan pun langsung meninggalkan kamar Aluna dengan tertawa kecil, Selang beberapa waktu Aluna menyusul Kak Intan keluar menuju meja makan tanpa melihat jam dinding yang ada di kamarnya.
"Yaudah Nek Aluna berangkat dulu." Pamit Aluna kepada neneknya kemudian hanya di balas dengan raut wajah kebingungan. Aluna langsung melesat pergi keluar.
"Oh iya susu gua belum diminum." Ujar Aluna sambil menepuk jidatnya kemudian ia kembali ke meja makan untuk meminum susu coklat kesukaannya itu.
"Uhuk uhuk." Aluna tersedak saat meminum susu kemudian ia menepuk nepuk dadanya kemudian di bantu Kak Intan menepuk punggungnya.
"Udah Kak ayo buruan berangkat." Ujar Aluna kepada kakaknya dan kemudian di jawab Kakaknya dengan menyodorkan jam tangan yang ada di tangannya.
"Lo mau nemenin si Kunti jalan jalan apa mau ngebuka gerbang sekolah lo?." Tanya Kak Intan dengan tertawa tidak jelas kemudian Aluna memelototinya.
"Ish trus tadi di kamar?." Tanya Aluna kesal.
"Ya gua risih aja ngeliat cewek masih sekolah, tapi nggak bangun udah waktunya bangun, gua puter tuh jam sampai ke jam 6, biar lo nggak ngebo terus." Jelas Kak Intan sambil memotong kue berisi mesis kesukaannya.
"Serah deh kak, yaudah yuk berangkat." Ucap Aluna karena telah melihat jam dinding di ruang makannya telah bertambah setengah jam sehingga sekarang menunjukkan pukul 6 pagi. Tetapi Kak Intan sama sekali tidak menggubris perkataan Aluna malah ia menambah satu roti lagi.
"Kaaaa udah jam berapa ini, bisa bisa gua telat ini kak." Rengek Aluna kepada kakaknya karena dia sudah kesal tidak segera diantar berangkat ke sekolah.
"Bentar deh, sabar dong gua anter ke sekolah langsung dek." Jawab Kak Intan singkat sehingga Aluna bisa terdiam dari rengekannya.
Motor Kakak Aluna melesat kencang dengan kecepatan lumayan tinggi, karena jam sudah menunjukkan pukul 6.30 sedangkan sekolah Aluna masuk pukul 6.45, Oke 15 menit lagi sekolah Aluna masuk.
'Citttttt' Suara rem motor Kakak Aluna berbunyi dan tubuh Aluna secara langsung terdorong kedepan dan tubuh Kak Intan juga terdorong kedepan karena lepas kendali akhirnya motor yang ditumpangi mereka jatuh.
"Aduhhhh Kak gimana sih." Umpat Aluna sangat kesal.
"Elo sih berat amat." Jawab Kak Intan marah.
"Yang berat buku gue, lo marain sono guru gue, gua aja juga kesel banget." Umpat Aluna lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior's
Teen FictionAluna Revalina Putri yang merupakan gadis kuat dan pantang untuk menyerah, tetapi mampukah kekuatannya itu Tampak ketika ia harus menaklukkan hati seorang senior di sekolahnya?