12; jadi, bagaimana?

2.1K 421 70
                                    


"Ayah, besok terakhir pembayaran ukt."

Minhyun yang baru selesai makan malam, menggampiri Yebin yang sedang mencuci buah di wastafel.

"Sekalian nih cuciin piringnya" kata Minhyun.

Yebin tersenyum kecil, mengambil piring kotor dari Minhyun "Makanya pulangnya jangan telat mulu, ayahku sayang. Jadi kita tinggalin kan makan malemnya."

"Nganterin Tante Shin pulang dulu," bisik Minhyun.

"Ihhhh ayah yaampun udah siap banget nih ngelepas masa duda kayanya."

Seketika Minhyun mengaduh karena pukulan gemas Yebin di lengan kanannya.

"Tangan kamu itu tuh basah, Mba," keluh Minhyun.

"Hehe maaf. Yaudah cepetan sana dibawa ke Jogja calonnya."

"Iyaa, sama kalian juga ayah bawa ke Jogja."

Yebin melihat Minhyun tidak percaya.   Pasalnya kalau minggu depan Yebin sudah harus masuk kuliah. Masa sudah bolos. 

"Bolos aja sekali. Jatah bolos setiap matkul 3 kali kan?"

Yebin mengangguk. "Yaudah gimana besok deh."

Lalu Minhyun pergi ke ruang tengah untuk menonton tv dengan Jinyoung yang hari besok libur sekolah.

"Ih ayaaahh, besok Yebin terakhir bayar ukt. Ntar Yebin gak bisa kuliah," teriak Yebin dari dapur.

"Iyaaa, Mbaaa besok ke bank sama Jaehwan ajaaa."

Minhyun juga tidak mau kalah, ia membalas ucapan Yebin dengan berteriak. Sudah dalam posisi wenak di karpet bersama anak bungsunya sambil nonton jodoh wasiat bapak.

👨👦👧👦👦👦

Siang hari berikutnya, sekitar pukul 10 Jaehwan mengantar Yebin ke bank untuk membayar uang kuliahnya. Sekalian Jaehwan bayar juga sih.

"Mas, adek gak diajak?" tanya Yebin ketika mereka sudah di mobil.

"Gausah, ribet. Ntar malah minta jajan atau yang lainnya."

"Ajak aja, kasian di rumah sendirian."

"Lagi tidur dia juga. Woojin sama Jihoon kemana?"

"Nginep di rumah Om Seongwoo"

Kebiasaan si kembar memang begitu kalau libur. Jarang di rumah. Padahal sebentar lagi mereka mau menghadapi ujian nasional.

"Lho mereka udah balik dari Jerman?"

"Cuma Donghyun sama Doyeon doang. Om sama tante masih di sana," jelas Yebin yang dibalas anggukan oleh Jaehwan.

"Main mulu dah mereka. Gue masukin bimbel aja kali ya," gumam Jaehwan tapi masih bisa Yebin dengar.

"Lo yang mau masukin?"

Jaehwan mengangguk pasti. Lalu menginjak gas untuk segera pergi.

Yebin mendecih. "Kaya punya duit aja."

"Yaelah duit ayah lah."

Sepanjang jalan, Yebin dan Jaehwan membicarakan hal random sampai mereka tidak sadar sudah sampai bank.

[1] Ayah: Struggling ㅡ hwang minhyun [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang