24; a father

1.5K 333 59
                                    


Sesuai kesepekatan, Jinyoung dan teman-temannya ditemani Jaehwan pergi hiking selama beberapa hari. Jadi, di kediaman Minhyun hanya ada dirinya, Yebin dan si kembar.

"Enaknya ngapain ya?"

Yebin duduk di samping Minhyun yang sedang membaca rubrik di surat kabar hariannya ditemani setoples keripik singkong.

"Enaknya makan keripik," balas Minhyun yang kemudian menaruh surat kabar juga kacamatanya lalu mengambil satu keping keripik.

"Sepi banget gak sih, gak ada adek sama Mas Jaehwan." Minhyun mengangguk setuju.

"Tapi gapapa lah, teling ayah bisa istirahat sebentar kalo malem. Gak berisik sama suara Jaehwan."

Yebin tertawa kecil. "Bener juga"

Dari lantai atas, ada Jihoon yang memperhatikan mereka berdua. Ia tidak berniat bergabung dengan ayah dan kakaknya itu, hanya diam saja di atas sana.

"Ngapain sih ngeliat mereka? Mending turun aja," kata Woojin yang baru saja keluar dari kamar.

"Gak ah, cuma pengen liatin mereka aja."

"Gak faedah banget anjir," balas Woojin yang detik kemudian sedang menuruni tangga untuk bergabung dengan mereka.

"Kenapa ya orangtua selalu aja nyembunyiin sesuatu dari anak-anaknya?"

Jihoon menghela napas berat, mengingat apa yang tadi ia lihat di kamar Minhyun.

👨👦👧👦👦👦

"Tetangga baru?"

Minhyun menoleh, mendapati Jihoon ada di sebelahnya yang sama-sama melihat ke keluar jendela.

Ia mengangguk. "Ayah keluar dulu beli sembako. Nanti kita semua dateng ke rumahnya ya."

"Iya."

"Tolong ambilin kunci motor sama helm dong, Mas."

Jihoon menurut. Tidak lama, ia kembali membawakan kunci motor dan helm pada Minhyun.

"Ayah pergi dulu. Eh iya, kalian belum sarapan kan? Mumpung hari minggu, mau sarapan apa biar ayah cariin."

"Belum, yah. Jihoon mau nasi padang."

"Yaudah ntar ayah beliin kalo udah ada yang buka."

"Ayaaah, Yebin nitip sesuatu boleh?" suara Yebin dari lantai atas.

"Apa, sayang?"

"Pembalut hehe."

Minhyun malah tertawa mendengarnya. Tidak ada malunya memang anak perempuannya yang satu itu.

"Iya siap ayah beliin. Tinggal dulu ya.""

Minhyun tersenyum, menepuk kepala Jihoon dua kali sebelum pergi.

Kebiasaan yang bahkan tidak Jihoon pahami kenapa ayahnya selalu terlihat baik-baik aja di depan anaknya.

Woojin yang baru selesai mandi berniat mengajak Jihoon pergi ke rumah Haknyeon.


"Ada tetangga baru. Kata ayah semuanya harus ikut ke sana."

[1] Ayah: Struggling ㅡ hwang minhyun [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang