20; "boleh ngga?"

1.7K 325 30
                                    


Jinyoung masih saja padahal 3 hari berlalu sejak kejadian. Kakak-kakak yang lainnya juga sudah beraktifitas seperti biasa, mereka pun berusaha menenangkan Jinyoung. Dan hari ini teman-teman Jinyoung berkunjung ke rumahnya sehabis pulang sekolah.

"Nyoung, udah ih ada Eunbin masa mau mewek mulu. Gak malu diliatin dia?" Itu Haechan.

"Apaansih, Haechan bacot banget!"

Tidak disangka-sangka, Jinyoung malah makin menangis yang membuat teman-temannya bingung.

"Nyoung, itu ingus lo buset udah macem air terjun aja."

"Jorok banget ish. Bukan temen gue."

"Duh tisunya abis lagi. Udah lah ingusnya elap dulu pake baju lo, Nyoung biar gak netes-netes."

Begitulah komentar dari teman-temanya yang melihat kondisi Jinyoung.

"Nih kuenya. Tadi Mba yang bikin loh. Dimakan yaa."

Yebin datang ke ruang tamu dengan senampan makanan dan minuman untuk teman-teman Jinyoung.

Haechan dan Sanha secepat kilat mengambil alih piring kue itu, sampai Eunbin dan Heejin kesal.

"Woiii jangan gitu lah bagi-bagi dong," kata Jeno.

Sanha mengambil 4 potong kue lalu ditaruh di pahanya menggunakan kertas sobelan dari buku. Begitupula Haechan, sama saja.

"Jadi gimana sih ceritanya sampe lo gak sekolah 3 hari?" tanya Sanha sambil memakan kue buatan Yebin.

"Gue shock banget lah gila liat berita gituan di tv. Mana ayah siangnya baru berangkat," jelas Jinyoung, kemudian mengelap ingusnya.

"Tapikan hari itu juga lo tau kalo ayah lo ternyata telat nyampe bandara dan gak jadi pergi," kata Hwall.

"Kalian kan tau gue orangnya panikan bisa sampe berhari-hari."

"Iya juga sih." Jeno manggut-manggut.

"Gue ngakak anjir pas tadi diceritain Mas Jaehwan kalo Om Minhyun cuma gimik doang boongin anaknya pas nelepon bilang dia udah di surga. Sangat-sangat beyond imagination."

Selanjutnya yang terjadi adalah Jinyoung menyumpal mulut Hwall dengan kue ada di piring.

Jinyoung dan kawan-kawan menghabiskan kue buatan Yebin sampai akhirnya memutuskan untuk pergi main.

👨👦👧👦👦👦

"Eh anterin gue bentar mau gak?"

Eunbin berceletuk membuat keenam temannya itu menoleh.

"Kemana?" tanya Jinyoung.

"Pipis hehe."

"Jinyoung aja yang nemenin. Gue sama Jeno mau nyari sepatu," kata Haechan.

"Gue juga mau nemenin Heejin beli liptint. Iya kan, Jin?"

Awalnya Heejin bingung, tapi Hwall menimpali dan Heejin mengiyakan.

"Ohiya! Gue juga mau nyari kado buat cewek gue nih."

Jinyoung da  Eunbin sama-sama bingung dengan tingkah teman-temannya. Padahal tadi Sanha dan Hwall yang paling bersemangat bermain time zone tapi sekarang malah pisah.

"Aneh banget tau gak kalian."

Sedetik kemudian Eunbin menarik lengan Jinyoung untuk mengantarnya buang aie kecil.

"Naaahh, itu strategi kita buat mereka deket," kata Haechan semangat.

"Jadian sih kalo bisa. Kasian gue liat Jinyoung. Deket sama Eunbin nya kalo lagi nyontek doang."

Ucapan Heejin dibalas tawa oleh teman-teman lainnya.

"Yaudah hayu langsung main timezone aja."

Ajakan Jeno barusan ditolak mentah-mentah oleh yang lain.

"Kenapa?"

"Biarin aja dulu mereka berdua. Kitanya jalan-jalan aja."

Saran Hwall itu membuat mereka pergi meninggalkan Eunbin dan Jinyoung berdua.

Dilain tempat...

"Nyoung, yuk udah"

Jinyoung mendahului Eunbin sehabis memberikan tasnya.

"Eeeh masa cewek ditinggal sih."

Eunbin berusaha menyamakan langkah panjang Jinyoung. Jinyoung sekerika berhenti lalu tersenyum, dan menggandeng tangan Eunbin.


"Maunya gini, gitu? Biar barengan terus?"

"Y-ya yaaa gak juga sih."

Bukannya kesal atau apa, Eunbin membiarkan tangannya dan Jinyoung bertaut sambil menyusuri mall.

"Kemana nih kita?" tanya Eunbin.

"Chatime dulu ya gue haus nih."

Mereka pergi ke chatime dan setelah itu tidak ada tujuan selanjutnya. Keduanya saling diam tanpa percakapan di tempat duduk yang disediakan.

"Ayah lo humornya gede juga yak bisa bikin anaknya nangis," kata Eunbin.

Jinyoung terkekeh. "Emang. Kebiasaan emang si ayah mah gitu bikin anaknya khawatir mulu."

"Eeeh jangan gitu lah kaya anaknya ngga gitu juga."

"Berarti buah gak jatuh jauh dari pohonnya kan?"

"Iyadeh seterah Jinyoung aja."

Keduanya diam lagi. Tapi Jinyoung merasa ada hal yang mengganjal kalau tidak diutarakan.

"Emmm, Bin?"

"Yap?"

"Mau ngomong boleh?"

"Ngomong aja hadeh kaya sama siapa aja."







"Boleh ngga?"

"Boleh ngga?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naon sih ah. Gajelas banget lo."



Nyatanya pipi Eunbin sudah merona, tahu arah pembicaraan Jinyoung akan kemana dan menyiratkan pernyataan cintanya dengan memberi sign heart dengan jarinya.















THE HWANG'S

ㅡㅡ


hope u enjoy~ Thank youuu xx

[1] Ayah: Struggling ㅡ hwang minhyun [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang