Daehwi menggeliat kecil dalam tidurnya, merasa kehilangan kehangatan yang menyelimutinya semalaman yang membuat tidurnya terasa nyenyak. Tangannya meraba-raba ke sisi kanannya kemudian memeluk apa yang ia raih.
Tapi tunggu, ini terlalu bulat untuk tubuh Jinyoung. Dan terlalu empuk.
Perlahan kelopak mata cantik nya yang masih sayu terbuka. Menemukan sebuah guling dalam pelukannya, bukan Jinyoung yang membalas pelukannya semalam.
Daehwi mengubah posisi nya menjadi duduk, mengucek matanya seraya merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Ia tak menyangka akan terlelap begitu nyenyak dalam pelukan Jinyoung.
Kemudian matanya menangkap sesosok pria yang memeluknya semalam sedang meringkuk dengan kepala yang di rebahkan diatas meja belajar.
Jinyoung benar-benar menyelesaikan tugasnya.
Daehwi beranjak, mendekati Jinyoung kemudian menyelimuti tubuh yang kelelahan yang sedang tertidur dengan posisi yang tak nyaman itu. Karena ia tak mungkin mengangkat Jinyoung ke tempat tidur.
Tangannya terulur mengambil selembar tissu lecek di lantai, kemudian matanya membola melihat ada noda darah pada tissu itu. Daehwi mengecek wajah Jinyoung dan benar saja hidung nya memerah. Bahkan masih ada noda darah yang tertinggal di hidungnya.
Pria ini terlalu bekerja keras sampai-sampai ia mimisan.
Daehwi pun beranjak dari kamar menuju dapur, berinisiatif untuk membuatkan sesuatu yang hangat. Teh hijau mungkin.
Seperti seseorang yang sudah biasa melakukan pekerjaan di dapur, Daehwi mencoba sebisa mungkin membuatkan sesuatu untuk sarapan juga. Sambil menunggu air dalam teko yang sedang ia letakkan diatas kompor mendidih, Daehwi mengubek-ubek isi kulkas milik Guanlin.
Mengeluarkan beberapa bahan makanan yang ia ketahui namanya secara random.
"Nori ?" Gumam Daehwi saat menemukan sebungkus kemasan rumput laut.
"Guanlin kan suka sushi." Ia bergumam lagi. Namun sedetik kemudian merutuki kebodohannya.
Ia juga harus membuatkan sesuatu untuk Jinyoung yang sedang kelelahan.
Mencoba mengingat-ingat apa yang pernah Guanlin ucapkan padanya tentang apa yang disuka dan yang tidak disuka oleh Jinyoung padanya dulu.
"Gimbap ?" Ia bertanya pada dirinya sendiri.
Yakin sepertinya Guanlin pernah mengatakan sesuatu seperti gimbap yang masih satu spesies dengan sushi menurut Daehwi.
Setelah yakin dengan apa yang akan ia buat, Daehwi mencoba membuat sebisanya. Ia rasa jika hanya gimbap dan sushi tidak akan terlalu buruk.
"Lagi ngapain Hwi ?" Tanya Guanlin yang baru keluar dari kamarnya dengan rambut berantakan khas orang bangun tidur.
Tujuan utamanya adalah kulkas, untuk mengambil air minum.
"Bikin sarapan buat kita bertiga." Jawab Daehwi tanpa menoleh, ia sedang serius menggulung rumput laut yang sudah di lapisi nasi dan beberapa sayuran sebagai isinya.
"Ngapain repot-repot, nanti juga Jihoon hyung dateng bawa sarapan." Ucap Guanlin.
Berhasil membuat semangat Daehwi hilang seketika meskipun tangannya masih tetap bekerja.
Melihat perubahan wajah Daehwi membuat Guanlin sadar bahwa ucapannya telah menyinggung pemuda manis itu.
"Jinyoung hyung pasti seneng lo masakin." Kata Guanlin, berusaha mengembalikan mood Daehwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Daehwi [2/3] [END]
FanfictionCover by : _Valencalubi [END] Tentang Bae Jinyoung yang harus berusaha keras mengembalikan ingatan Daehwi yang hilang Sequel 'KAK BAEJIN' Mau baca KAK BAEJIN dulu boleh, gak langsung baca LEE DAEHWI langsung juga rapopo :v Warn! BxB areah~~ Penumpa...