Jinyoung mengerjapkan matanya pelan kala merasakan ranjang di sisi kirinya teraba kosong. Biasanya Daehwi selalu menungguinya hingga ia bangun untuk sekedar memandang wajahnya dan akan menghujani wajahnya dengan ribuan kecupan jika Jinyoung tak kunjung bangun.
"Daehwi." Panggil Jinyoung berharap pemuda yang telah menyandang status sebagai istrinya itu ada di kamar mandi.
Namun ia juga tak mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi.
Lalu suara ribut dari luar membuat Jinyoung mengulas senyuman. Ia pun beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar mandi setelah mengetahui bahwa sang istri baik-baik saja.
Sementara itu di luar kamar. Daehwi dengan topi di tangannya dan nafas terengah-engah menunduk memegangi lututnya karena lelah berlari.
Kemudian saat melihat sesosok yang sedang dikejarnya itu menjulurkan lidah kearahnya membuat Daehwi mencebik sebal dan bersiap untuk mengejarnya lagi.
"Berhenti disana, Daejin !" Teriak Daehwi pada sosok mungil yang sedari tadi mengerjainya.
Namun Daejin tidak menghiraukan panggilan ibunya dan terus berlari agar tak tertangkap sambil sesekali menjulurkan lidahnya nakal.
Daejin berlari ke dapur dimana ada Suzy yang sedang memasak terkejut akan kehadirannya.
"Dae jangan lari-lari." Tegur Suzy lembut namun Daejin tetap berlari.
Tak lama Daejin pergi dari dapur Daehwi datang dengan nafas tersenggal.
"Mah, liat Daejin gak ?" Tanya Daehwi.
Belum sempat Suzy menjawab, si anak pertama Daehwi dan Jinyoung itu pun keluar dari tempat persembunyiannya dan kembali meledek sang ibu.
"Dae dicinih wleee.. tangkap kalau bicaa."
Tingkah gemas Daejin membuat Daehwi harus menahan rasa kesalnya. Sungguh ia hanya ingin memasangkan topi sekolah pada anaknya yang masih berumur lima tahun itu dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Namun Daejin selalu saja mengerjainya setiap pagi.
"Baby Dae, Mommy belum menyiapkan seragam daddy. Cepat kesini." Bujuk Daehwi yang sudah tidak sanggup lagi berlari.
"Tangkap caja kalo bica. Wleee.."
Daejin kembali berlari ketika melihat Woojin yang keluar dari kamarnya.
"Kak Woojin ! Tangkep dia !" Teriak Daehwi.
Woojin yang kaget pun hendak menggendong Daejin tapi perempuan mungil itu langsung berlari ke belakang Hyungseob.
"Hey, kalian berdua. Gak bisa apa bersikap normal tiap pagi." Keluh Woojin pusing yang selalu mendapatkan pemandangan yang sama setiap pagi.
"Dae mau cium baby Hyujin." Daejin melompat-lompat dibawah kaki Hyungseob yang sedang menggendong bayi yang baru berusia sebelas bulan itu.
Woojin pun mengangkat Daejin ke pangkuannya. Kemudian Daehwi bisa bernafas lega karena topi Daejin sudah terpasang. Daejin mencebik pada ibunya dan dibalas acuh oleh Daehwi.
Lalu atensi anak perempuan itu teralihkan pada bayi laki-laki yang sedang mengerjap lucu dipangkuan Hyungseob.
"Molning baby Hyujin." Sapa Daejin sambil menusuk-nusukan telunjuk mungil nya di pipi gempil Hyujin.
Hyujin tertawa diperlakukan seperti itu oleh Daejin. Tangannya mengudara ingin meraih jari Daejin yang berada di pipinya.
"Molning kisseu." Daejin mencondongkan badannya kearah Hyujin membuat Woojin sedikit maju kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Daehwi [2/3] [END]
FanfictionCover by : _Valencalubi [END] Tentang Bae Jinyoung yang harus berusaha keras mengembalikan ingatan Daehwi yang hilang Sequel 'KAK BAEJIN' Mau baca KAK BAEJIN dulu boleh, gak langsung baca LEE DAEHWI langsung juga rapopo :v Warn! BxB areah~~ Penumpa...