Wanna 22

3.6K 528 150
                                    

Lebih enak konfliknya dibikin hot ?
Hmm
Hmmm
Hmmmmm

^kata bang limbad

🌷 🌷 🌷

Gerutuan kasar terdengar dari bibir tipis milik Jinyoung saat baru saja ia membuka pintu apartemennya. Telponnya berbunyi, panggilan dari sekretaris pribadinya--Ikezawa Kinnosuke. Jinyoung sudah menebak pasti ada hubungannya dengan pekerjaan. Dan benar saja, Kinnosuke mengatakan bahwa salah satu klien meminta pertemuan dadakan untuk membahas salah satu proyek yang mereka rencanakan sebelumnya. Terlebih lagi klien itu meminta bertemu dengan Jinyoung di Shinjuku. Padahal Jinyoung harus mengantar Daehwi ke pesta perpisahan.

"Hyung, mau kemana ?" Tanya Guanlin melihat Jinyoung yang bahkan belum sempat membuka sepatunya akan pergi lagi.

"Meeting. Ah ya, bisa tolong berangkat bareng Daehwi ? Gue gak bisa anter."

"Oke deh, lagian Jihoon hyung gak jadi balik ke Kyoto."

"Thank's Lin."

Setelah mengatakan itu Jinyoung terburu-buru-buru meninggalkan apartemen. Ketika ia akan menghubungi Daehwi, lagi-lagi Kinnosuke lebih dulu menelponnya sehingga membuat Jinyoung lupa untuk mengabari kekasih kecilnya itu.

Dua jam berlalu dan Jinyoung mendapatkan hasil yang memuaskan untuk bisnis barunya. Setelah bersalaman dan berpamitan dengan kliennya, juga Kinnosuke yang pamit pulang duluan Jinyoung hendak mengabari Daehwi yang tadi belum sempat ia lakukan.

Namun lagi-lagi niatnya digagalkan oleh sebuah panggilan masuk.

Jihoon hyung is calling

Jinyoung mengernyit, kenapa tiba-tiba Jihoon menelponnya ? Meski begitu ia tetap menjawab panggilan Jihoon.

"Yeoboseyo ?"

"Ah moshi-moshi."

Uh ? Bukan suara Jihoon ? Tapi ini benar nomor milik Jihoon.

"Ano.. apa anda mengenal Jihoon Park san ?"

"Ah ya, maaf tapi ini siapa ?"

"Saya pegawai izakaya, begini tuan teman anda Jihoon Park san sepertinya mabuk berat. Ia tak mungkin pulang sendiri dengan keadaan seperti ini. Oleh sebab itu mohon maaf saya lancang karena menggeledah ponselnya dan mencari salah satu kontak disana. Dan kebetulan hanya ada dua nomor yang di save disana. Jadi saya putuskan untuk menelpon nama yang paling atas."

"Dia mabuk ? Astaga. Baiklah dimana tepatnya ?"

Pelayan itupun memberi tahu Jinyoung lokasi keberadaan Jihoon. Setelah mengetahui bahwa tempat itu tak jauh dari tempat Jinyoung berada ia pun langsung melesat ke lokasi.

Jinyoung mengedarkan pandangannya di salah satu tempat khusus minum itu yang terbilang cukup sederhana, jadi sebenarnya mudah saja untuk menemukan Jihoon. Namun matanya malah menangkap sesosok yang sepertinya tak asing bagi dia. Ketika Jinyoung akan mendekati orang itu, tiba-tiba saja pundaknya di tepuk seseorang.

"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya seorang wanita yang sepertinya pelayan disana.

"Ah, saya sedang mencari teman." Jawab Jinyoung.

Lee Daehwi [2/3] [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang