Assalamualaikum. Alreaders.
Scroll ke bawah ya Akhi. Ukhti..
.
Author POV
Senda gurau dan canda tawa terdengar di indra pendengaran pagi ini semangat akan memulai hari pun menjadi lebih meningkat.
Wajah, iya wajah gadis itu masih terbayang bayang di kepala Bram.
" Istighfar Bram, istighfar... " Batin Bram seraya terus melangkah di sepanjang koridor kampus.
" Bram gue duluan ya.. " Sahut Feri sambil berjalan menuju fakultasnya.
" Ok " Jawab Bram dan melanjutkan langkahnya menuju fakultasnya. Di sepanjang perjalanannya Bram hanya asik dengan ponselnya tanpa memperhatikan kiri, kanan, depan dan belakangnya.
" Bram, kamu di panggil ama Pak Syarief " Ucap seseorang pada Bram. Mendengar ucapan orang itu Bram hanya merespon dengan anggukan. Kemudian Bram kembali berjalan menyusuri koridor kampus pandangannya masih terpaut pada ponselnya itu.
Tiba tiba...
Prisa POV
Kenalin namaku Prisa Azzahra Sutripto, tapi supaya lebih akrab teman-temanku panggilnya Prisa. Gadis yang berumur 19 tahun, kata orang-orang aku manja tapi aku gak suka ambil pusing ucapan orang tentang gimananya aku, itu aku maklumi karena sudut pandang orang juga bisa berbeda-beda. Sebagai seorang mahasiswi yang hampir mendekati semester akhir aku memang harus lebih giat lagi untuk mengejar pendidikan ini.
" Pris " sahut seseorang dari belakangku.
Ariyun Aida Asnar dan Yanifah Amwal, tapi kerap aku panggil Yuyun dan Yani mereka berdua adalah sahabat yang telah menemaniku, yang mau bergaul denganku mulai dari semester awal hingga sekarang yang sudah mau semester akhir. Mereka berdua sangat baik dengan hijab yang besar yang menutupi tubuh mereka, menambah keyakinanku untuk tetap bersahabat dengan mereka. Tapi lain dengan mereka berdua aku yang belum siap untuk mengenakan hijab karena belum ada keyakinan dari dalam diriku. Waktu terus berjalan, mungkin seiring dengan berjalannya waktu aku akan mencoba menambah keyakinanku untuk berhijab.
" Kenapa sih ? " Ucapku pada Yuyun dan Yani.
" Gak kenapa-kenapa. Kamu mah jalannya cepat amat pris " Ucap Yuyun yang tanpa Sadar ia sudah berjalan mendahului aku dan Yani.
Kami bertiga pun berjalan menyusuri koridor kampus, setelah itu aku langsung main di hadapan mereka dan berjalan mundur sambil bercerita-cerita yang membuat kami tertawa pelan.
Tiba tiba...
" Awas Pris..." Ucap Yani dan Yuyun serentak. Yang membuatku sontak kaget, dan tanpa sadar ternyata aku sudah menabrak seseorang.
" 'Afwan " Jawab seseorang dengan suara yang agak serak yang membuat jantungku seakan berdetak tak karuan.
Bram POV
Aku yang sontak kaget ketika aku menabrak seseorang. Gak tau yah dia yang nabrak atau aku yang nabrak, hembusan napas yang lumayan keras terdengar dari gadis itu yang sepertinya dia kaget.
Yang kemudian dia membalikkan badannya menghadap ke arahku.
Author POV
Disaat mereka berdua sudah berpapasan.
" Elu "
" Kamu "
Jawab mereka berdua bersamaan.
" Lu itu jalan pake mata dong, udah dua kali lu nabrak gue. Ingat gak ?.." Ucap Prisa lantang yang kemudian memalingkan wajahnya tidak menghadap ke Bram dengan amarah yang seketika itu meluap.
" Ini yang nabrak siapa, yang marah siapa " Batin Bram mencoba tetap tenang dan segera menyelesaikan kesalahpahaman.
" Kalau memang salah aku, 'Afwan aku gak sengaja " Ucap Bram Lembut.
Sehingga tanpa sadar ia membuat Prisa berpaling menghadapnya kembali.
" Maafin gue juga, mungkin gue orangnya emosian " Ucap Prisa membalas ucapan Bram. Yani dan Yuyun yang melihat tingkah Prisa hanya bisa terkekeh pelan, karena tidak biasanya Prisa minta maaf kepada orang lain secepat itu.
Bram yang mendengarkan ucapan maaf yang keluar dari mulut prisa tanpa sadar ia menyunggingkan senyumnya.
" Ok. Gue duluan yah " Ucap Prisa yang tanpa basa-basi langsung meninggalkan Bram yang masih terpaut pada tempat mereka tabrakan tadi.
" Prisa, tungguin kita " Ucap Yani. Mereka berdua pun dengan cepat menyusul Prisa.
Sama seperti mereka Bram pun langsung beranjak menuju kelasnya takutnya nanti dia terlambat masuk.
Setiba ia di kelas......
" Astaghfirullah, aku lupa aku kan di panggil ama Pak Syarief " Ucap Bram yang sontak langsung beristighfar.
Kemudian Bram langsung membalikkan badannya menuju ruangan Pak Syarief. Ia berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.Sesampainya di depan ruangan Pak Syarief. Di situ sudah ada Marwah dan juga Pak Syarief.
Bram POV
Didepan ruangan itu sudah ada Marwah dan Pak Syarief yang sedang berbincang-bincang tentang sesuatu.
Aizhatul Marwah Misraf nama lengkapnya lebih sering di panggil Marwah. Marwah itu orangnya cantik, baik, lembut, Sholehah, dengan hijabnya itu ia terlihat anggun. Dia juga sering membantu aku buat laporan tapi kami timbal balik aku juga biasanya membantu dia.
Tanpa berpikir panjang aku langsung menghampiri Pak Syarief yang sedang berbincang dengan Marwah.
" 'Afwan Pak, tadi kenapa ya bapak memanggil saya ? " Tanyaku sopan.
" Oh itu, bapak mau minta bantuan kamu untuk menyusun laporan kerja, tapi gak apa-apa sudah di bantu sama Marwah kok " Jawab Pak Syarief. Aku hanya mengangguk anggukan kepalaku tanda paham.
" Ok. Kalau begitu kami langsung ke kelas ya Pak, takut telat nanti masuknya " Ucapku dijawab anggukan oleh Pak Syarief, kemudian kami langsung berlalu meninggalkan Pak Syarief dan menuju kelas. Kebetulan aku dan Marwah sekelas jadi kami barengan ke kelasnya. Selama di perjalanan ke kelas tidak ada yang membuka suara sampai akhirnya.
" Gak kerasa yah kita udah mau nyusun skripsi " Ucap Marwah yang tetap memandang ke depan.
" Iya gak kerasa, perasaan seperti baru kemarin ya kita masuk udah mau nyusun skripsi aja " Balasku dengan sedikit kaku. Terlihat marwah meresponnya dengan senyuman. Kami berdua pun terus melanjutkan langkah menuju kelas.
.
.
............................
Afwan masih banyak Typo ^^
Terus ikutin yah...
😊Bram & Prisa😊
or
☺Bram & Marwah☺
Vote and Comment
Wassalam
~Barakallah~
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH ✔
Spiritual(TELAH DITERBITKAN) Bramasta Alziz seorang pria biasa Yang hanya tinggal bersama ibunya karena sudah di tinggalkan oleh ayahnya. ia menempuh pendidikannya dengan sabar. Usaha untuk menempuh hidup yang lebih baik hingga ia bertemu dengan Prisa Azzahr...