Part 6. Menempuh

982 69 8
                                    

Assalamu'alaikum. Alreaders.
Scroll ke bawah ya Akhi. Ukhti.

.

.

Seperti biasa, pagi-pagi Prisa langsung berjalan ke arah dapur menghampiri Maminya dan Bi Ami yang sedang memasak menu untuk breakfast. Bukannya membantu memasak Prisa malah menempelkan kepalanya diatas pantri dengan kedua lengannya sebagai tumpuan.

" Prisa, kamu kok jadi tiduran di pantri kayak gini sih nak "Ucap Maminya yang tengah asik memasak, sekali-kali menggoyang goyangkan tangan Prisa agar ia bangkit dari tempat nya.

" Bentar Mi.. " Ucap Prisa.

" Kamu sih bangun subuh-subuh,tuh kan jadi ngantuk paginya " Ucap Maminya sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak perempuannya itu.

" Prisa kan shalat subuh Mi "Ucap Prisa dengan kepalanya masih ia tempelkan di atas pantri.

" Iya Mami tau. Mami dan Bi Ami aja habis shalat subuh tapi gak ngantuk kayak kamu, malahan tambah segar. iya kan Bi ? " Ucap Maminya yang tetap melanjutkan acara memasaknya. Bi Ami hanya terkekeh melihat ibu dan anak itu. Akhirnya Prisa bangkit menuju ruang keluarga menghampiri Ririn yang tengah asik dengan pekerjaannya melalui ponsel.

" Semangat yah calon Chef " Ucap Prisa membisikkannya di telinga Ririn kemudian duduk disampingnya.

" Kamu bikin kaget aja Pris " Sahut Ririn. " Amiinn " Ucapnya sambil tersenyum.

Prisa POV

Bunyi desing klackson  mobil terdengar di depan rumah kami pagi ini.

" Ihh berisik banget sih nih klackson " Ucapku kesal. Ririn hanya mengedikkan bahunya mendengar ucapanku tadi.

" Pris, liat siapa tuh di depan " Teriak Mami dari arah dapur.

Aku mendengus kesal karena suara klackson yang begitu berisik sedari tadi kemudian aku langsung berdiri, Ririn yang penasaran hanya mengikutiku dari belakang, kami berjalan menuju pintu masuk dan langsung membuka gagang pintu.

Ceklekk...

Gagang pintu terbuka menampakkan satu anggota keluarga disana.

" Kak Raka..." Ucapku sedikit histeris.

Kak Raka hanya tersenyum kearahku. Aku langsung memeluk kak Raka karena rindu sudah lama ia dan keluarga barunya itu tidak main kerumah. Disebelah kak Raka ada seorang wanita dengan cadarnya yang indah. Pelukanku kemudian berpindah ke wanita di sebelah kak Raka.

" Kak Zakiah.. " Ucapku diikuti Ririn yang juga ikut memeluk Kak Zakiah.

" Wahh, ini dia peri kecil tante " Ucapku dengan suara imut buatanku dan mencubit cubit pipi Nabila gemes yang berada di gendongan Kak Raka, usianya akan memasuki dua tahun bulan depan. Kak Raka, Kak Zakiah, dan Ririn hanya tersenyum melihat tingkahku ke Nabila.

Kak Raka dan Kak Zakiah sudah Menikah empat tahun lalu. setelah setahun tinggal bersama kami mereka memutuskan untuk membangun rumah tangga sendiri dibawah atap rumah yang mereka impikan. Setelah beberapa menit berbincang diluar karena pertemuan yang seakan seperti pertama kali, kami pun masuk dan beranjak menuju ruang keluarga.

" Ririn, sejak kapan disini ? " Ucap Kak Raka saat kami sudah duduk disofa ruang keluarga.

" Sudah hampir sepekan kak " Jawab Ririn.

" Gimana kabar ayah dan ibu kamu? " Tanya Ka Raka.

" Ayah dan ibu baik kak, sekarang mereka lagi di istanbul masih sibuk kerja " Jawab Ririn.

Kak Raka hanya mengangguk kemudian menangkap Nabila yang sedang berlari-lari kecil.
" Hati-hati nak " Ucap Kak Raka.

"  Mama "Ucap Kak Zakiah dan bangkit dari duduknya menyambar memeluk Mami yang baru datang, diikuti pelukan dari  Kak Raka ke Mami.

" Waduh. Anak Mama, menantu Mama kok datang gak ngabarin Mama dulu sih ? " Ucap Mami sembari bertanya.

" Kan mau bikin kejutan Ma " Ucap Kak Raka, Kak Zakiah hanya tersenyum ke Mami.

Mami pun meminta untuk mengambil alih Nabila dari gendongan Kak Raka. " Wahh, cucu Oma. Rindu nih Omanya " Ucap Mami di sela-sela akan mengambil Nabila ke gendongannya.

" Ma, Papa mana ? " Tanya Kak Raka sembari menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.

" Papa kamu Lagi ke luar kota, biasa urusan kantor " Ucap Mami sambil mengajak main Nabila, mendengar ucapan Mami Kak Raka hanya mengangguk.

" Aku udah mulai lupa alamat rumah, tadi aja hampir nyasar kita " Ucap Kak Raka dengan cekikikannya, kami pun tertawa mendengar ulasan Kak Raka, aku sampai tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak, rumah sendiri kok di lupa. Efek udah punya rumah sendiri soalnya, ada tangganya lagi. Rumah tangga bersama si dia. Aku hanya cekikikan tak henti menatap Kak Raka setelah memikirkan hal itu. Kadang aku berpikir betapa beruntungnya aku hadir di tengah tengah keluarga ini, keluarga yang selalu memotivasi aku agar bisa menjadi yang lebih baik, keluarga yang begitu hangat.

Author POV

Setelah tertawa lepas bersama mereka melanjutkan aktivitasnya masing masing. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

" Mi, Prisa Pergi ke kampus dulu yah " Ucap Prisa.

Setelah ia membuka pintu utama. Ceklek....

" Assalamu'alaikum. Prisa " Ucap Yani dan Yuyun bersamaan membuat Prisa terkejut.

" Wa'alaikumussalam. Kalian bikin kaget aja " Ucap Prisa " Ngapain kalian kemari ? " Tanyanya.

" Yah, mau jemput kamulah. Sekalian sama-sama ke kampusnya, gak seru kalau sendiri-sendiri " Ucap Yani.

Kemudian mereka beranjak meninggalkan rumah dan pergi ke kampus. Didalam mobil mereka tengah asik bercanda gurau, " Yan, Yun. Gue pengen berubah seperti kalian " Ucap Prisa. Yani dan Yuyun saling tatap untuk beberapa detik dan menatap Prisa yang sedang menyetir. " Kok kalian gak percaya sih gue mau berubah " Ucapnya lagi. Tiba tiba Yani dan Yuyun pun tersenyum menatap ke Prisa.

" Baiklah kita akan coba, jangan terburu-buru perlahan aja, yang penting istiqomah. Pertama-tama kamu harus menjaga pergaulan kamu dan jangan PACARAN " Ucap Yuyun melirik ke Prisa dan menekankan kata pacaran.

" Setelah itu kalau kamu sudah siap, kamu harus menggunakan hijab " Sambung Yani sambil menunjukkan ke hijabnya.

" Hijrah gak perlu buru buru Pris, perlahan gak apa apa kok. yang penting kamu ikhlas karena Allah " Ucap Yuyun.

" Siap Ustadzah. Gue akan mencoba " Ucap Prisa sambil tersenyum.

" Ehh satu lagi. Ubah cara bicara kamu " Ucap Yani sambil tersenyum.

" Siap Ustadzah Yani " Ucap Prisa dan melengkungkan senyumnya.

" Man Jadda Wa Jada " Ucap Yani.

Mobil mereka pun melaju hingga akhirnya memasuki area kampus. Prisa pun memarkirkan mobilnya di ikuti seseorang yang juga sedang memarkirkan mobilnya. Setelah membuka pintu mobil bersamaan, betapa terkejutnya Prisa seakan ia seperti sedang melihat hantu. " Pris, kamu kenapa ? " Tanya Yani. Namun, Prisa masih saja mematung melihat sosok yang berada di depannya dan mengabaikan pertanyaan Yani.

" Dia.. " Ucap Prisa dengan nada suara yang sudah berubah. Suasana hatinya bercampur aduk antara kesal dan bahagia.

.

.

...............................

Assalamu'alaikum Readers ^^.

'Afwan, Masih banyak Typo 😄
Gimana yah awal Hijrah dari seorang Prisa Azzahra. Ikutin teruss.. 😉

😊Bram & Prisa😊
or
☺Bram & Marwah☺
Vote and Comment
Wassalam
~Barakallah~

HIJRAH ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang