Part 14. Keputusan Yang Salah

698 34 0
                                    

Assalamu'alaikum. Alreaders.
Scroll ke bawah ya Akhi. Ukhti.

.

.

Hujan yang turun dengan derasnya menyapa penduduk bumi dengan rahmat yang di taburkan di permukaan bumi. Setiap butir hujan seakan membawa makna bagi setiap orang namun makna itu tak terlihat begitu saja hingga hanya perlu dirasakan tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi, kadangkala hujan bisa menutupi kesedihan yang tengah dirasakan oleh seseorang. Begitu besar kekuasaan Allah, hingga menurunkan hujan sebanyak ini hingga membasahi seluruh bumi.

" Pris, besok aku dan Yani akan datang kerumah kamu, kamu berhutang penjelasan pada kami berdua "

" Iya.. Iya.. Bu ustadzah "

" Assalamu'alaikum.. "

" Wa'alaikumussalam.. "

Ttuutt....tutt...

Sambungan telpon langsung teputus saat mereka mengakhiri pembicaraan. Kemudian Prisa kembali meneguk teh hangatnya diruang tamu yang sangat cocok diminum saat cuaca dingin.

" Kenapa sih semua orang jadi ketus gitu ama gue " Ucapnya lirih sambil kembali meneguk teh hangatnya hingga tandas.

Ririn yang tengah berjalan melewati ruang tamu hanya menatap Prisa sekilas dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

" Rin.. "

Panggil Prisa namun Ririn tidak sama sekali menggubris panggilan Prisa ia hanya fokus kedepan untuk masuk kedalam kamar usai mengambil makanan untuk dimakannya di dalam kamar. Prisa terus memandang Ririn hingga menghilang di balik pintu.

" Kayaknya Ririn masih marah deh sama gue " Gumamnya dengan mengerucutkan bibirnya dan menarik nafasnya panjang sembari mengingat-ingat kejadian kemarin.

**

1 hari yang lalu

Setelah kedatangan Papinya yang selamat dari peristiwa pesawat itu, Prisa terlihat lebih tenang karena mereka kembali berkumpul sekeluarga. Tapi entah kenapa raut wajahnya menandakan dia tidak baik-baik saja. Dalam pikirannya hanya Pria itu yang tanpa permisi masuk kembali kedalam kehidupannya ingin rasanya dia membuang jauh-jauh rasa itu tapi terasa berat seakan mengganjal dengan sangat kuat di hatinya.

" Assalamu'alaikum. Yan, lu ada dimana  ? " Tanya Prisa.

" Wa'alaikumussalam. Aku lagi di Toko buku Pris, ini aku lagi sama Yuyun. Mau cari buku untuk materi mata kuliah pekan depan, kesini aja Pris. Nanti kita tunggu kok " Ucap Yani di seberang sana.

" Gak ah. Aku mau jalan-jalan aja, cari udara segar " Ucap Prisa sedikit kesal karena kedua sahabatnya tengah sibuk mencari buku yang akan digunakan pekan depan.

" Oh iya Pris. 'Afwan banget, aku dan Yuyun gak datang disaat kamu lagi sedih. Soalnya kami berdua kemarin ada kajian. 'Afwan yah Pris.. "

Ucap Yani merasa bersalah karena tidak datang saat sahabatnya membutuhkan dukungan mereka.

" Gak apa-apa kok Yan. Alhamdulillah Papi selamat " Ucap Prisa dengan sedikit tersenyum.

" Alhamdulillah... " Ucap Yani bersamaan dengan Yuyun yang dapat di dengar oleh Prisa.

" Ya udah, gue tutup dulu yah Yan " Ucap Prisa.

" 'Afwan yah Pris, gak bisa nemenin kamu " Ucap Yani.

" Iya gak apa-apa. Jangan lupa cariin buku buat gue juga " Ucap Prisa.

" Ok. udah ada dalam daftar kok, buku buat Prisa Azzahra " Ucap Yani. Mereka pun tertawa bersama meski hanya lewat ponsel.

HIJRAH ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang