Part 19. Gerimis

571 27 0
                                    

Assalamu'alaikum. Alreaders.
Scroll ke bawah ya Akhi. Ukhti.

.

.

Bram mempercepat langkahnya menuju parkiran cafe seakan lupa sepupunya masih ada didalam. Setelah sampai di parkiran cafe sontak Bram langsung menepuk dahinya, ia langsung meraih ponsel disakunya dan jarinya mulai mengetikkan sesuatu.

FERI

Fer. 'Afwan, aku udah di parkiran. Aku tunggu disini yah.

Feri kebingungan mencari-cari keberadaan Bram. Ia sudah mencari di seluruh lantai 2 dan lantai 1 cafe, tapi nihil ia sama sekali tak menemukan Bram.

Triingg...

Suara notifikasi dari ponselnya membuat Feri menghentikan langkahnya. Pesan WA dari Bram membuat Feri dengan cepat mengusap layar ponsel dan melihat isi pesan itu.

Bram

Fer. 'Afwan, aku udah di parkiran. Aku tunggu disini yah.

Ok. tunggu gue di situ.

Setelah membalas pesan, Feri memasukkan kembali ponselnya ke saku dan bergegas menuju parkiran. Sesampainya di parkiran Feri kebingungan melihat tingkah sepupunya itu, yang mondar-mandir di depan sepeda motornya.

" Lu kenapa sih ? " Mendengar suara itu Bram menghentikan langkahnya dan langsung menaiki sepeda motornya dengan segera dan mencoba bersikap seperti biasa.

" Gak kenapa-kenapa kok, ayo naik " Ucap Bram santai.

" Lu kenapa buru-buru banget sih? "

" Gak, siapa yang buru-buru " Ucap Bram mengelak. " Hmm, bukannya kita ada kajian. Ayo naik " Feri hanya menatap Bram tanpa bergerak dari tempatnya berdiri.

" Bram " Ucap Feri sembari menepuk bahu kanan Bram dan berbisik. " Kajiannya malam bukan siang " Bram hanya menunduk, sementara Feri cekikikan di belakang Bram dan langsung naik ke atas motor, dengan cepat Bram menghidupkan sepeda motornya dan melaju meninggalkan area cafe dengan kecepatan standar. Setiba dirumah Bram langsung merebahkan tubuhnya ke sofa ruang tamu, entah apa yang ada dipikirannya saat ini.  Belum lama dia terduduk di sofa langsung bangkit kembali.

" Fer, aku pergi dulu yah "

" Kemana ? baru juga nyampe, pergi mana lu ? "

" Aku ada janji sama Abi dan Marwah, diskusi sama-sama untuk ujian skripsi nanti "

" Ok, nanti gue bilangin tante deh "

" Na'am. Syukron Fer "

" Iya. 'Afwan "

Dengan langkah yang tergesa-gesa Bram berjalan menuju motornya yang terparkir dihalaman rumah, dia sudah lambat beberapa menit dari waktu yang ditentukan tidak biasanya Bram melupakan janji seperti ini. Sesampainya dikampus Bram mempercepat langkahnya menuju perpustakaan kampus, tempat mereka akan berdiskusi. Didalam perpustakaan ada beberapa ruangan khusus untuk orang yang ingin belajar, seperti berdiskusi, latihan presentasi dan lainnya. Walaupun hari libur perpustakaan kampus tetap terbuka untuk para mahasiswa. Saat tiba di ruangan semua pasang mata menatap Bram yang berdiri di ambang pintu dengan nafas yang tidak beraturan. Didalam ruangan sudah ada dosen, siapa lagi kalau bukan Pak Syarief dan beberapa mahasiswa yang ikut serta dalam diskusi. Beruntungnya Bram, diskusinya belum di mulai jadi dia bisa mengikuti jalannya diskusi dari awal. Dengan mengatur sedikit nafasnya Bram beranjak duduk di sebelah Abi dengan mengeluarkan skripsi, laptop dan beberapa alat tulis yang akan digunakan.

HIJRAH ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang