Eleanor menjinjing tas bepergiannya yang tidak seberapa banyak isinya. Dia tidak memiliki banyak pakaian karena menurutnya selama bekerja di sini sang pemilik rumah menyediakan seragam yang akan dikenakannya. Eleanor hanya membawa beberapa pakaian dalam yang dibeli ke kota saat cuci gudang dan telah disimpan cukup lama di dalam lemari kayu di dalam kamarnya yang sempit. karena lingerie dan kawan-kawannya tidak cukup pantas dikenakan di kota kecil dimana dia dibesarkan. Sebuah lingkungan dengan tradisi yang masih kental dimana keperawanan adalah perangkat yang wajib bertahan hingga malam pengantin. Hal ini masih dijunjung tinggi para perempuan di Shuttle Park termasuk Eleanor.
Eleanor menyeka keringat yang membuat rambutnya sedikit berantakan dari biasanya karena cuaca Kota New York yang sedang hangat dan juga oleh bus yang ditumpanginya mengalami kerusakan sehingga pendingin tidak bekerja baik. Bermodalkan ponsel yang tidak seberapa pintar, Eleanor menyalakan Google Maps dan mengikuti arahan dari halte dengan berjalan kaki. Ponsel nya pun hanyalah ponsel pintar model lama warisan sang ayah.
Tiba di depan sebuah pintu gerbang dengan simbol B yang besar, Eleanor yakin bahwa dia telah berada di tempat yang benar. Seorang penjaga kebun keluar dari balik tanaman hias dan menghampirinya. Pria tua itu kemudian memberikan arahan agar Eleanor menuju ke dalam rumah karena pengurus rumah yang lain telah lebih dahulu berkumpul. Eleanor setengah berlari karena tidak ingin kehilangan kesempatan. Meskipun pengurus rumah terdengar rendahan namun bayaran yang ditawarkan cukup menggiurkan. Dia hanya diharuskan bekerja sesuai shift yang ditentukan kepala pelayan, delapan jam sehari dan berhak mengambil libur selama tiga hari setiap bulan.
Kediaman keluarga Blake bisa dikatakan sama seperti bangunan rumah lain di Amerika, bangunan tiga lantai dengan pekarangan yang tidak terlalu besar. Dia bekerja di tempat yang tidak dihuni sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak akan terlalu berat.
Menurut rumor yang beredar, sejak Mrs. Blake meninggal karena sakit lima tahun yang lalu, Mr. Blake mengalami kesedihan yang amat dalam sehingga memutuskan pindah ke sebuah apartemen. Menyusul putranya yang dua tahun terakhir membuka bisnis apartemen dan tinggal di salah satu kamar termahal.
Garreth Blake adalah putra sang tuan rumah. Setiap pelayan dan petugas lain membicarakannya setelah memandang sebuah lukisan yang menggambarkan sosoknya. Pria itu memiliki senyum paling seksi yang pernah dilihat Eleanor, mata nya gelap sekelam warna rambutnya. Tatapan misterius yang mengundang para wanita agar rela menukar kesucian mereka demi kenikmatan. Kedua tangannya bertaut diantara kedua kakinya yang dibuka lebar.
Eleanor mengira sosok Casanova hanyalah novel fiksi dan film murahan tidak bermoral. Dia lega karena pria itu hanya akan berada di dalam kanvas yang seolah selalu menatapnya dalam diam setiap Eleanor membersihkan bagian dalam ruangan kerja milik sang Casanova, mengikuti arah setiap dia melangkah.
Eleanor hanya mendengar sekali lewat reputasi sang pewaris yang cukup mencengangkan. Playboy terhormat Kota New York. Sejak kapan menjadi playboy adalah terhormat? Pikirnya aneh. Tidak ada yang aneh saat seorang pria terhormat melakukan kesalahan, yang aneh adalah ketika rakyat biasa meminta keadilan. Seperti dirinya yang harus bekerja keras demi mengumpulkan uang yang jumlahnya satu tahun sebanding dengan harga sepatu buatan italia yang dikenakan sang pria dalam lukisan.
Eleanor menyukai desain mode dan dia paham tentang perkembangan fashion yang sedang populer dari jaman dahulu hingga sekarang. Dia berniat mengumpulkan uang dan bertekad melanjutkan kuliah. Dia ingin tinggal di New York dan belajar banyak dengan Desainer lainnya.
Namun mimpi itu masih jauh dari kenyataan, Eleanor menatap pantulan kaca dan melihat perempuan berseragam pelayan dengan kain serbet di saku. Perempuan itu tersenyum masam seperti buah jeruk yang masih mentah. Dia seakan melihat masa depannya sendiri, bisakah perempuan cantik dengan tubuh kurus ini menjadi tuan putri? Atau tetap menjadi bukan siapa-siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEANOR
RomanceEleanor hanyalah satu dari sekian banyak gadis muda yang berharap keberuntungan namun gagal. Nasi telah menjadi bubur, merasa malu kembali ke tanah kelahirannya di Shuttle Park, Eleanor menerima kenyataan bekerja sebagai pengurus rumah alih alih men...