Eleanor hanyalah satu dari sekian banyak gadis muda yang berharap keberuntungan namun gagal. Nasi telah menjadi bubur, merasa malu kembali ke tanah kelahirannya di Shuttle Park, Eleanor menerima kenyataan bekerja sebagai pengurus rumah alih alih men...
Eleanor tidak pernah mengira paginya akan menjadi mencengangkan. Hari ketiga pembukaan butik miliknya, dia tidak menyangka Garreth menemukannya secepat ini. Pria itu bahkan melihat Sean. Eleanor telah hidup selama ini memperjuangkan nasib Sean agar mendapat pengakuan sah secara hukum Amerika.
Pagi ini di bulan Juni musim semi sedang berlangsung. Udara semakin hangat dan daun-daun menguning. Sean menyukai alam bebas, sore hari Eleanor harus menemani putra kesayangannya bermain di taman kota, dan kegiatan itu menjadi kunjungan rutin yang wajib mereka lakukan setiap hari.
Stephen adalah sosok paling berjasa sejak pertama kali Eleanor mengijakkan kaki di Boston. Eleanor mengetahui kehamilannya di bulan ke empat. Dia tidak mengalami periode mual muntah sehingga Eleanor tidak menyadari bahwa di dalam kandungannya berkembang janin milik pria yang tidak menginginkan dirinya. Pihak Universitas menunda beasiswa Eleanor sampai tiba waktunya melahirkan. Dr. Stephen Curtiz adalah seorang miliuner yang memberi suntikan dana terbesar untuk Universitas. Mereka pertama kali bertemu saat Eleanor mengajukan penangguhan beasiswa. Pihak Universitas menolak permohonan Eleanor. Beruntungnya ketika itu Stephen sedang berkunjung dan mendengar pembicaraan mereka.
Stephen saat itu adalah pria lajang yang menderita fobia. Setiap wanita yang mendekati bahkan menyentuhnya, darah akan keluar dari hidungnya bahkan bisa membuat Stephen pinsan mendadak. Pernikahan mereka hanyalah secarik kertas. Stephen ingin para wanita berhenti mengincarnya. Karena itulah pernikahan akhirnya berlangsung, Eleanor membutuhkan pengakuan resmi untuk bayi yang akan dilahirkannya. Dan Stephen membutuhkan istri agar menghindarkannya dari serbuan wanita lajang pencari jodoh. Mereka akan berpisah setelah Stephen menemukan cara menyembuhkan fobia nya.
Pernah sekali Eleanor mengunjungi Blake House namun hanya berdiri dari jauh memandangi bangunan yang amat dirindukannya itu. Saat itu Sean telah lahir dan berusia enam bulan. Dia ingin menemui Garreth dan mengatakan sesuatu tentang kehadiran bayi. Namun Eleanor mengurungkan niatnya. Dia melihat Garreth membawa pulang seorang wanita di dalam mobilnya. Eleanor tidak yakin Garreth akan menerima kehadiran bayi itu. Jelas sekali pernyataan Garreth tentang tidak adanya pernikahan, akhirnya Eleanor pulang ke Boston dan melanjutkan pendidikannya.
Stephen menikahinya dan memberikan semua fasilitas. Rumah mewah dan membantu Eleanor mewujudkan mimpinya membuka gerai butik di pusat kota. Meskipun begitu, fobia Stephen juga berlaku pada Eleanor. Bisa dikatakan suaminya tidak pernah menyentuhnya seperti yang dituding Garreth. Bahkan mereka tidur di ranjang terpisah. Namun Eleanor tetap berusaha menjadi istri yang baik selain urusan ranjang. Memasak makan malam untuk Stephen adalah rutinitas yang cukup menyenangkan. Tidak ada hal lain yang bisa Eleanor lakukan untuk membalas kebaikan Stephen padanya dan Sean.
"Hai, darling. Sean putra kesayanganku." Stephen kerap datang ke butik setiap sore menjemput istri dan anaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Papa...." Sean melompat kegirangan ke dalam pelukan Stephen.
Eleanor merapikan barang ke dalam tas sebelum menutup gerai butik nya dan menyusul ke dalam mobil. Sean duduk disebelah bangku kemudi. Karena Stephen tidak bisa duduk berdampingan dengan Eleanor jadi suaminya tidak menggunakan supir setiap menjemputnya.