untuk siapa kita memakai gaun?

121 11 0
                                    

Haruskah semua impian itu terkabul?

Mengapa nasib terlalu mengesalkan?

Ken hanya ingin menampilkan sesuatu di depan orang yang dia cintai entah itu siapa! Bukan seperti sekarang, Ken memakai Gaun indah yang selalu dia impikan walaupun impiannya memakai jas tapi dia akan menikah dengan seseorang, walaupun pernikahan mereka hanya kontrak diantara mereka berdua tapi Ken tetaplah menyandang pernikahan, lupakan jika ini hanya kontrak toh dia akan menikah.

Bohong jika hati Ken tidak sedih, nyatanya dia sangat sedih, ingin meraung di depan ibu dan calon mertuanya ini, tapi dia tidak bisa, dia tidak bisa mengacaukan rencananya.

Ketika Ken memgatakan 'iya' maka pantang bagi Ken melanggarnya atau mengacaukannya.

"kamu sangat cantik Ken, tapi coba pakai yang ini, pakaian itu ternyata tidak pas di hadapanmu" Anastashia tersenyum manis ke arah Ken, Anastashia sudah curiga dengan mereka berdua Joshua tidak menyukai Ken sama sekali buktinya Joshua masih menyimpan foto gadis yang sudah menghancurkan nama baik keluarga mereka, Ken hanya dijadikan alat supaya joshua tidak menikahi gadis lain.

Tapi,

Anastashia harus membuat Ken mengatakan yang sebenarnya, dengan lembut, karena Anastashia sudah terlanjur sayang dengan Ken.

"ini sudah baju yang ke 15 loh jeng masa belum ada yang pas di hati jeng Anastashia" Raisa juga mulai kesal melihat kelakuan Anastashia tidak seperti biasanya.

"aku ingin pernikahan menantuku jadi yang terbaik, aku tahu yamg terbaik untuk menantuku yang tak lain anakmu" Raisa hanya diam mendengar perkataan Anastashia.

"Ken......"
"ken....."

Dengarkan suara Anastashia seakan Ken itu laki-laki istimewa, menyebut namanya seakan nama Ken itu bunga cantik.

"Ken coba tersemyum..... "

Lama-lama Ken bisa gila beneran.

"anu... Emmmm boleh aku minta ponselku" minta Ken karena saat ken memakai gaun ponselnya dipegang wanita yang menyiapkan bajunya.

Wanita itu yang umurnya sekitar 26 tahun mengangguk dan memberikan ponsel milik Ken.

"pak direktur bisa anda datang ke sini, aku akan gila tinggal di sini lama-lama" ucap Ken di Ponselnya sedangkan yang di seberang merasa iba juga makanya dia menyanggupi pergi toh pekerjaannya juga udah selesai.

Joshua melacak ponsel milik Ken dan segera meluncur ke arah tujuan.

Joshua datang tepat saat tirai terbuka menampilkan Ken dengan gaunnya berwarna pink mata Joshua tidak berkedip sama sekali.

'cantik' itulah kata pertama yang dikeluarkan oleh Ken.

Melihat joshua datang entah kenapa hati Ken merasa hangat dan seakan terisi setelah kekosongan beberapa waktu yang lalu.

"kau datang?" ucap Anastashia menyadari anak pertamanya telah datang.

"aku ingin menyudahi semua ini" ucap joshua lantang, mata Ken membulat. Tidak, ini bukan kemauan Ken, joshua tidak Boleh menghancurkan apa yang telah dia pertahankan.

Alis Anastashia terangkat secepat inikah joshua menyerah? Batin Anastashia.

"biarkan kami yang mengurus semuanya" Ken menghela nafas lega setelah Joshua mengatakan itu.

Raisa hanya kebingungan melihat ekspresi ketiga orang itu.

"kau tidak bisa melakukan itu sendiri" bantah Anastashia.

"biarkan saja ibu yang mengurus ada jeng Raisa di sini" Anastashia melihat ke arah Raisa yang diamgguki persetujuan Raisa.

Jari Joshua mengepal menandakan dia menahan amarahnya.

Jodoh HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang