Cemburu boleh (Tapi jangan delkon!)

33 7 2
                                    

Rey dan Key.

Ardi dan Juli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ardi dan Juli.

Ardo dan Restu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ardo dan Restu.

Lagi-lagi hari matahari menampilkan sinarnya, waktu cepat berlalu, cepat atau lambat kita akan menjalani semua waktu dan kita tidak paham betul apa itu kematian, kematian mengejar semua orang dengan waktu, hanya waktu yang menetukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi hari matahari menampilkan sinarnya, waktu cepat berlalu, cepat atau lambat kita akan menjalani semua waktu dan kita tidak paham betul apa itu kematian, kematian mengejar semua orang dengan waktu, hanya waktu yang menetukan.

Key membuka matanya pelan, bias sinar matahari masuk ke dalam kamarnya.

"Sekali lagi hari yang membosankan!" Key begitu membenci hari selasa, walaupun ia lahir hari selasa tetap saja Key membenci hari itu, hari dimana ia akan membeda hewan dan hari dimana ia bertemu dengan dosen killer. Tadi malam Key bermimpi indah semoga harinya berakhir dengan indah juga.

"Selamat pagi Mama!" Key duduk di depan Mamanya dan mengambil roti dan melapisinya dengan susu cokelat kemudian melahapnya sampai habis, nyawanya sebenarnya masih berada di tempat tidur nyaman dengan bantal kesayangannya.

"Mana Papa, Mah?" Tanya Key yang baru sadar jika Papanya belum keluar dari kamar mereka.

"Papa sedang di luar kota untuk bertemu dengan klien, sengaja ia percepat karena akhir minggu ini Kakamu akan menikah" Key mengangguk dan mengambil susu cokelat yang ada di depannya.

"Ken tadi malam menelpon agar aku membantunya menyebar undangan hari ini tapi Key sibuk banget jika hari selasa, dari pagi sampai malam, Key akan pulang telat, Rey juga sibuk banget di kantornya Mah, Mama tahukan jika kantornya itu sudah pisah dengan kantor milik Kakaknya itu jadi Rey sekarang makin pusing, kadang Key berpikir jika kerja kantoran saja daripada jadi Dokter, tapi Key tidak mau menyesal dikemudian hari, bagaimanapun juga Key mau mengejar cita-cita Key" Oceh Key pagi-pagi kepada Mamanya.

Jodoh HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang