Kalian percaya takdir?
Takdir itu seperti jodoh yang walaupun kamu kemana tapi jika udah jodoh mau bagaimana lgi?
Setiap manusia sudah mempunyai pasangan masing-masing mereka seperti diikuti tali merah yang tidak bisa mereka tolak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joshua x Kenneth.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam kian larut, Bintang berjalan keluar dari apartemen Raynata, setelah dari kantor tadi Bintang mengantar Raynata ke Apartemennya, katanya dia sedang ingin sendiri dan tidak mau diganggu baik itu keluarga, Bintang menutup rapat Apartemen itu dan segera berjalan menuju lift, tiba-tiba ada telpon masuk dari ponselnya.
"Nyonya Lucy?" Bintang menggeser warna hijau itu untuk mengangkatnya, tumben Ibunya Raynata menelpon.
"Halo?" Kata Bintang membuka percakapan di telpon.
"Kamu tahu masalah anak saya?" itu suara nyonya Lucy dengan angkuhnya, yah nyonya Lucy memang tidak suka dengan Bintang, apalagi saat Nathan ayah Raynata mengatakan untuk aku bekerja di perusahaanya dan bekerja sebagai sekretaris anaknya itu.
"Tidak tahu nyonya!" jawab Bintang.
"Tapi kenapa dia tidak mau bicara dengan orang tuanya sialan?" Bintang kaget mendengar semprotan nyonya Lucy.
"Ahhh.... Mungkin karena urusan kantor nyonya!" kata Bintang dengan halusnya, bunyi dentingan lift menandakan ia sudah di lantai bawah, ia berjalan ponselnya masih stay di telinganya.
"Jadi kerjaan kamu sebagai Sekretaris apa?" Bintang menghembuskan nafasnya, kenapa ia selalu disalahkan? Yahh harus Bintang akui jika Reyner dan Raynata itu anak momy.
"Kenapa kamu mendesah seperti itu? Kamu sudah berani melawan saya? Tidak anak tidak ibu, sama-sama sialan, ingat yah saya sering mengatakan ini padamu supaya kamu ingat, KAMU DAN IBUMU ITU PARASIT KELUARGA KAMI, ANDAIKAN PAPA KAMU ITU YANG CARI MUKA ITU TIDAK MENOLONG SUAMI SAYA, SUAMI SAYA TIDAK MUNGKIN MEMBANTU KELUARGA KAMU ITU".
TUT.
Telpon ditutup, Bintang berdiri di tempatnya, ia sudah sering mendengar ocehan itu, tapi masih saja sakit saat ia mendengarnya.
"Papaku juga kehilangan kaki kanannya hanya untuk menolong Pak Nathan..... hiksss" Bintang menguatkan dirinya, ia tidak boleh membenci Pak Nathan, baginya Pak Nathan adalah Ayah keduanya setelah Ayahnya, ia sangat menyayangi suami Lucy itu.
