CUKUP PERCAYA

94 13 0
                                    

Penyesalan itu selalu di belakang, manakala kau sudah tahu akan begini penyesalan itu semakin membesar saja.

Kepala Key berdenyut-denyut sejak bangun tadi, rasanya dia telah bertempur habis-habisan.

Semua badanya pegal.

'ughhh' desahnya ketika hendak bangun.

Dia melihat ke seluruh ruangannya, dia berada di kamarnya, senyumannya mengembang.

'kukira aku akan berakhir di hotel's pikirnya tapi baru saja hendak mengeser tubuhnya, baru dia sadari dia tidak tidur sendirian, ada seseorang di sampingnya.

"REY.....? " sumpah demi apa, dia seperti melihat hantu di pagi hari.

Bugh....

Itu suara benda jatuh, itu bukan benda tapi itu adalah orang.

"aduhhh" keluh orang itu yang tak lain adalah Rey yang telah ditendang dari kasur milik Key.

"kau itu tidak punya rasa terimakasih" ucapnya sambil duduk di pinggir kasur.

"apa yang kau lakukan di kamarku?, mana Echa? Restu? " Key kelimpungan, rasanya dia tidur di Bar tadi malam.

"aku menjemputmu tadi malam karena suami Sahabatmu mencarinya dan kau ditemukan dalam keadaan tidak sadar dan berciuman dengan om-om" jelas Rey walau sepenuhnya ada bumbu kebohongan, Key kan tidak dicium, melainkan dipeluk, tapi yang cium Key itu Rey.

Key berusaha mengingat.

"aku memang rasanya berciuman dengan seseorang, ciuman pertamaku" Key ngomong sendirian sambil menyatukan memori tadi malam namun gagal, yang diingatnya Key dipaksa minum Alkohol oleh Echa.

"itu ciuman pertamamu?" Tanya Rey di tengah Key menyatukan memori itu

"tentu saja, emang aku cowok apaan, belum apa-apa udah pacaran" sahut Key yang masih memegang keningnya sakit.

"kenapa kau ada di kamarku?" Key memicingkan matanya.

"karena ibu yang menyuruhku tentu saja" balas Rey cepat.

"ooo kau diusir, makanya ibumu menyuruhmu tinggal di sini, anak durhaka kau rupanya" maksud Key itu karena Rey bilang ibu jadi pikirannya seperti itu.

"maksudku, ibu kita!" lurus Rey.

"SEJAK KAPAN KAU KELUAR DARI RAHIM IBUKU, ASTAGA IBUKU TERNYATA DIAM-DIAM SELINGKUH DARI PAPA" Key histeris.

Rey hanya menepuk jidatnya pelan, kenapa anak pintar ini sebodoh ini.

"pertama kita bukan saudara, melainkan kekasih sebentat Lagi, kedua, ibumu mengatakan supaya Aku memangilnya ibu, mengerti?" Key mengangguk pelan tanda mengerti tapi langsung menggelengkan kepalanya.

Sejak kapan dirinya ingin pacaran dengan Rey. Itu tidak mungkin.

"tidak..... Kau tidak akan pernah jadi kekasihku, lebih baik aku pacaran dengan orang yang cium aku semalam" Key tentu saja menolaknya, tapi Key tidak tahu siapa sebenarnya yang menciumnya dengan brutal tadi malam.

"baiklah penawaran diterima, kau sah jadi kekasihku" Rey mendekat ke arah Key.

"yahhhh..... Sejak kapan aku ingin jadi pacarmu? " Rey berpikir ganteng.

"sejak tadi" jawab Rey.

"hueee" Key mual dan langsung berlari ke kamar mandi miliknya.

"aku bahkan belum menyentuhmu, tapi kau sudah ngidam" canda Rey.

"aku tidak ngidam bodoh" sejak kapan Key jadi tidak sopan seperti ini.

Mungkin sejak Rey mendekatinya.

Jodoh HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang