"Kalian serius akan menjadi kakak untuknya? Haha... Aku ragu kalian bisa menjadi contoh dan pantas di sebut kakak" tawa Yoongi seakan menguji batas kesabaran Namjoon dan Jin.
"Anak itu rasanya terlalu baik untuk menjadi adik kalian, lebih baik disumbangkan pada kami" sahut Hoseok yang langsung dijawab lemparan tatapan membunuh dari Yoongi.
"Kau mau mati? aku sudah berbaik hati mengijinkanmu tinggal bersama di tempat ini, dan kau mau membuat tokoku menjadi sempit dengan memungut saudara orang, huh?"
"Ah kau serius sekali hyung! Aku hanya bercanda lagipula untuk apa repot-repot melakukan hal itu? Kurang kerjaan sekali" jawab Hoseok cepat dengan senyum selebar lebarnya, membuat Namjoon bergidik.
Sedangkan jauh dipojok supermarket milik Yoongi tampak Taehyung dengan wajah datarnya hanya diam, mendengarkan perbincangan empat pria itu.
Tangannya sibuk memasukkan barang belanjaanya yang akan dibeli. Seberusaha mungkin ia tidak menghiraukan perbincangan kedua calon saudaranya dengan teman mereka.
Sayangnya telinganya tidak setuli itu untuk tak mendengar gelak tawa mereka dan juga percakapan yang mengolok dirinya.
Ia mendapati Namjoon dan Jin menatapnya mengejek. Tatapan mereka seolah mengatakan bahwa mereka tak sudi menerima dirinya sebagai adik.
Taehyung tidak mengerti mengapa kedua orang itu begitu membencinya dan selalu bersikap semena-mena terhadapnya.
"Belum menjadi adik mereka saja rasanya sudah memuakan. Hhh... Apa yang akan terjadi esok hari setelah kedua orang tua kami resmi menikah?" gerutunya dalam hati.
Begitu sampai di meja kasir, Namjoon dan Jin yang tak menampakkan senyum langsung tersenyum kecut padanya, satu keajaiban mengingat ia tak pernah melihat senyum kedua pria itu.
"Kau adiknya Namjoon dan Jin, huh?" tanya Yoongi kemudian, senyum terukir di wajahnya.
"Sudah ku bilang dia adik kami, berhentilah cerewet" sahut Jin tanpa melunturkan senyum, kentara sekali di penglihatan Taehyung bahwa senyum itu dibuat-buat.
"Katakan pada orang ini kau adik kami, Taehyung" titah Namjoon yang kemudian mengambil salah satu minuman kaleng dan keluar dari toko tersebut bersama Jin tanpa membayar sepeser pun minuman tadi.
"Kami tunggu di luar" seru Jin padanya sebelum akhirnya benar-benar pergi keluar toko.
Anehnya, Yoongi sendiri nampak tidak keberatan melihat tindakan Namjoon tadi, apakah toko ini sedang ada promo gratisan untuk minuman kaleng?
"Kau benar-benar adik mereka?" tanya Hoseok setengah penasaran.
"Ya, aku Taehyung, adiknya Namjoon dan Jin" jawab Taehyung terpaksa sembari menyerahkan barang belanjaan untuk segera dibayar.
"Serius? Woah... Ternyata mereka berdua tidak bohong" sahut Hoseok setengah tak percaya. Taehyung mengerutkan kening, tiba-tiba saja ia mendapat firasat buruk.
"Kalau begitu kau yang harus membayar seluruh hutang Namjoon di toko ku bulan ini, kau tahu? kakakmu itu hampir membuatku bangkrut" ujar Yoongi sambil menyerahkan buku catatan hutang kedua calon saudaranya itu yang sukses membuat rahang bawahnya ingin jatuh ke lantai.
"Hey apa-apaan ini? Kenapa harus aku? Kau minta saja pada mereka berdua" elaknya tak terima.
"Kau bilang tadi kau adiknya bukan?" tanya Yoongi lagi, sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Lalu? Apa hubungannya denganku?" tanya Taehyung sambil menahan amarah, tangannya terkepal melihat kedua kakaknya itu tertawa melihatnya dari luar toko.
Hoseok terkekeh melihat reaksi Taehyung kemudian kembali membuka suaranya
"Karena itulah, Namjoon dan Jin tadi bilang kalau semua hutang mereka bulan ini akan dibayar oleh adiknya, dan itu berlaku sampai beberapa bulan kedepan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Brothers✔
FanfictionDimana pun aku pergi Apapun yang aku lakukan Aku akan menunjukkan kepadamu, Sama seperti aku diasah pedangku Untuk semua orang yang memandang rendah diriku