"Hey, Taehyung! Cepatlah keluar! Aku mau pulang" teriak Jungkook tidak sabaran ingin segera mengunci pintu toko.
"Jangan bilang kau terlalu takut untuk pulang karena masalah tadi pagi?" tebak Jimin menghampiri Taehyung yang masih bergeming dari tempatnya.
"Jimin hyung, izinkan aku menginap di tokomu semalam saja! Aku tidak masalah 'kok menjadi gelandangan satu malam. Tapi, tolong biarkan aku tidur di tokomu" pinta Taehyung dengan raut wajah memelas.
"Hey kau ini, ingat musim sedikit-lah. Bulan ini sudah masuk musim dingin, kau mau mati membeku di sini?" tanya Jimin.
"Ya! Aku juga tidak mau besok pagi tempat kerjaku diberi garis polisi dan menjadi berita utama dengan judul 'seorang pemuda tewas mengenaskan di depan toko karena takut pulang ke rumah.' Aku tidak mau jika nanti harus diwawancarai terus" omel Jungkook yang tidak setuju, membuat Taehyung semakin gelisah.
"Sudahlah, kau tidak akan mati. Kakakmu itu manusia, mereka pasti punya hati nurani" bujuk Jimin meyakinkan kalau Taehyung masih memiliki harapan hidup terlepas dari siksaan apa yang akan diberikan kedua kakaknya.
"Tapi tadi pagi Jin bilang akan membasmi ku sampai di rumah. Aku pasti tidak akan selamat" kata Taehyung semakin lemas, tidak bisa membayangkan dirinya yang dihabisi oleh dua iblis mengerikan itu.
"Kalau begitu, kau harus lebih dulu membasminya sebelum kau dibasmi. Maka masalah selesai" celetuk Jungkook memberi solusi.
"Ah rasanya mustahil. Kalaupun aku bisa mengalahkan Jin, masih ada Namjoon" Sahut Taehyung yang belum menemukan titik terang, rasanya otaknya buntu seketika. Apalagi bayang - bayang mereka menghantuinya terus - menerus.
"Hey, dengar ya. Jika kau masih kukuh tidak mau pulang, lebih baik kau menceburkan diri saja ke Sungai Han lalu membeku. Dengan begitu, setidaknya kau mati dengan tenang bukan?" sahut Jimin asal. Ia mulai kehabisan kesabaran dan menatap Taehyung dengan gemas.
Sesaat Taehyung tertegun memikirkan ide Jimin.
"Hm.. Boleh juga" lirih Taehyung pelan.
Mendengar suara Taehyung tadi, cepat - cepat Jimin meralat ucapannya.
"Ah lupakan, kau pulang saja. Jangan pernah coba - coba menceburkan diri ke Sungai Han, itu tidak baik dan aku jamin kau tidak akan pernah tenang. Cepatlah pulang" titah Jimin yang terus mendorong paksa punggung Taehyung.
"Ini semua gara - gara kau. Kalau saja kau tidak mengatakannya pasti aku akan baik - baik saja malam ini" keluh Taehyung.
"Ugh.. Dasar cerewet! Kau tahu seberapa besar perjuangan Jimin membuatkan vas milikmu itu? Dia bahkan rela lembur agar pesananmu jadi. Dan sekarang kau bilang ini salahnya? Memangnya siapa suruh mengomel terus hah?!" teriak Jungkook membuat Taehyung terdiam. Apa yang dikatakan Jungkook benar, semua adalah salahnya.
"Hentikan 'Kook! Kau membuatnya semakin takut" kata Jimin sambil memukul kepala Jungkook.
"Tapi Jungkook benar, aku memang pengacau. Maafkan aku" jawab Taehyung sambil membungkukkan tubuhnya berkali - kali di hadapan Jimin sambil terus mengulang kata maaf.
"Ah tidak juga. Maafkan aku juga sudah mengatakan semua omelanmu pada Jin hyung. Oh ya, omong - omong kau belum lunas membayar hutang mereka 'kan?"
"Belum. Dompetku selalu terkuras setiap bulan. Belakangan, karena membayar kerusakan vas itu, hutang mereka dari bulan lalu tidak sanggup ku lunasi. Ditambah mereka yang selalu seenak jidat terus menambah catatan hutang, membuat hutangnya mustahil untuk lunas" curhat Taehyung teringat dompetnya yang semakin menipis.
"Kalau begitu untuk menebus kesalahanku, akan ku bayar semua hutang mereka untukmu" jawab Jimin enteng sambil tersenyum.
Mata Taehyung hampir keluar saking terkejutnya.
"Serius? Tapi hutang mereka banyak sekali loh. Kau sanggup membayarnya?"
"Haha, aku sudah hafal berapa angka yang mereka cetak didaftar hutang. Sudahlah ayo! Akan ku traktir juga kau sekalian, asalkan kau mau pulang" bujuk Jimin yang langsung disambut antusias oleh Taehyung.
"Jungkook, kau pulang saja duluan!" teriak Jimin sebelum berjalan pergi pada Jungkook yang baru selesai mengunci toko.
Sementara Jungkook menghela napas dan hanya menatap kedua orang tersebut dengan wajah lelah.
"Aku tidak percaya dia mudah sekali disogok "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Brothers✔
Fiksi PenggemarDimana pun aku pergi Apapun yang aku lakukan Aku akan menunjukkan kepadamu, Sama seperti aku diasah pedangku Untuk semua orang yang memandang rendah diriku