Jelaskan Definisi Dari Kata Adil!

587 98 16
                                    

"Terima kasih ya, kalian rela membantu ibu dan ayah menyiapkan semuanya. Kalau begitu, sebagai balasannya, ini untuk kalian" Ibu tersenyum ketika memberikan beberapa lembar uang kepada mereka.

Belakangan, mereka telah disibukkan dengan agenda persiapan pernikahan kedua orang tuanya. Meski enggan, tapi mereka tetap bersikap akur satu sama lain dihadapan ayah dan ibu.

"Ah,  tidak perlu, bu! Sudah seharusnya sebagai anak kami ikut membantu" tolak Jin sembari memasang wajah tidak enak hati.

"Iya,  Jin hyung benar!  Membantu ayah dan ibu menyiapkan pernikahan itu adalah tugas kami" Namjoon menimpali dengan wajah polos.

Sementara Taehyung hanya mengangguk setuju sebagai respon.

"Tapi,  Bagaimanapun kalian sudah bersusah payah.  Jadi, terimalah. Ibu akan marah bila kalian menolak lagi" ancam Ibu sambil menyerahkan uang pada semua anaknya.

"Jangan, Ibu tidak boleh marah!" Namjoon memasang tampang panik,

"Baiklah. Jika ibu memaksa, kami tidak akan menolak" ucap Jin diiringi senyum manis.

"Nah, begitu. Belilah apapun yang kalian suka, dan bersenang-senanglah, ya!"

"Baik ibu, terima kasih!" kata mereka serempak.

Namjoon melirik Jin yang disambut dengan senyuman oleh kakak tertua nya tersebut, tentu saja itu tidak luput dari penglihatan Taehyung.

'Apa lagi sekarang?' ia membatin.

***

"Mana uangmu? Cepat berikan pada kami" entah sejak kapan, Jin kini sudah berdiri menghadang Taehyung, ketika dirasa sang ibu telah pergi.

"Untuk apa? Pakai saja uangmu, Ibu sudah memberikan kita uang dengan adil bukan?" Taehyung menyembunyikan uangnya jauh- jauh dari hadapan Jin. Ia mendapat firasat buruk.

Seingatnya, masing - masing dari mereka telah mendapat jatah uang yang sama, kenapa mereka seenaknya ingin memalaknya lagi?

"Itu yang kau anggap adil? Tapi menurut ku itu jauh dari kata adil. Kau lupa, seberapa sering menghina kami selama berada di toko Jimin? Setiap hari bukan? Oh ralat, selama seminggu penuh. Maka kita juga akan membalas perbuatanmu itu selama seminggu penuh. Adil bukan? "

jelas Jin lagi, hendak merampas uang milik Taehyung tetapi tidak berhasil karena kalah cepat.

"Oh, good. Kalian membuatku gila, itu semua juga karena sikap kalian padaku tahu. Aku hanya mengatakan kebenarannya, dan itu sudah cukup adil" Taehyung tersenyum kecut.

Ia mulai mengepalkan tangannya,
mencari waktu yang tepat untuk memukul mereka berdua secara brutal. Biar saja ia babak belur hari ini, ia sudah tidak peduli. Yang ada di kepala nya saat ini hanya memberikan pelajaran pada dua orang ini.

"Biar aku memukul wajahmu dulu sampai hancur, barulah aku sebut ini semua adil" kini Namjoon maju selangkah.

"Kalian masih dendam rupanya. Kalau begitu, siapa yang takut? Coba saja ambil ini dariku" jawab Taehyung yang mengangkat uangnya tinggi- tinggi.

Sedetik kemudian, ia sudah berlari kencang,  bahkan sebelum mereka sempat menyadarinya.

'Ini uangku. Milikku. Kali ini, tidak akan ku biarkan mereka bertingkah se-enaknya'

Taehyung berlari dengan tergesa layaknya orang gila yang di kejar setan yang sama gilanya.

Meski faktanya, ia memang dikejar dua mahluk laksana setan di belakang punggungnya.

***

Taehyung meringis kesakitan menatap pantulan dirinya dari balik pintu kaca supermarket Yoongi.

Sudut matanya kini dihiasi lebam hasil kepalan tangan Namjoon, belum lagi ia harus berkali-kali menyeka hidungnya yang sempat mimisan, hadiah dari Jin untuknya.

Ya, mereka sukses membuatnya terpaksa menyerah dan merelakan semua uangnya raib.

"Kelakuan mereka berdua itu benar - benar seperti perampok. Menyebalkan sekali!"

Taehyung membuang nafas sebelum berhenti memandangi dirinya yang sudah tidak berbentuk dan memutuskan ikut masuk menyusul kedua kakaknya sudah lebih dulu memasuki toko Yoongi.

Kim Brothers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang